Oleh: Burhanshadiq
Duo orang sejoli sedang bercakap-cakap di sebuah warung steak. Wajah mereka serius. Sang cowok terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Nampaknya sangat penting. Sang cewek hanya tertunduk, sesekal...i wajahnya terlihat, memelas. Seperti sedang sedih, tak ingin kehilangan sesuatu.
Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah.
“Kita harus putus. Islam ga ngebolehin kita pacaran.” Kata-kata cowok itu seperti petir di siang bolong. Sang gadis semakin sedih. Wajahnya kuyu, dan air mata pun menetes pelan.
“Tapi, apa tidak ada cara lain selain putus?” Tanya sang gadis.
“Kalaulah ada, aku akan memilihnya. Tapi nampaknya tak ada. Cukup sampai di sini saja. Demi kebaikan kita berdua. Aku dan kamu. Aku tidak ingin membuat kamu terluka.”
“Tapi kata kata mu membuatku semakin luka.”
“Aku tahu, kamu pasti terluka. Aku pun terluka. Darahnya mungkin menganak sungai. Tapi ini harus ditempuh. Demi kebaikan kita.”
“Kamu kenapa bisa setega ini sama aku?”
“Ini bukan masalah tega atau tidak tega. Ini masalah aku dan kamu..”
“kamu bikin aku bingung…”
“T.T”
Pernah nggak ngalamin kayak gitu. Mendadak pacar kamu pengen tobat. Pasti asyik kan? Kok Asyik? Ya iyalah asyik, soalnya dia pengen kembali kepada Allah. Dia pengen menjadi hamba yang lebih baik. Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah. Maka dia putuskan untuk PUTUS sama kamu. Kalau ini terjadi sama kamu, kira-kira apa yang kudu kamu lakukan?
Kamu pasti sedih banget. Tapi kamu kudu yakin bahwa itu pilihan terbaik. Karena lebih baik kamu berada dalam kasih sayang Allah daripada kamu harus berada dalam kasih sayang manusia yang diharamkan.
“Katakanlah: Hai hamba – hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa–dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”. ( QS. Az Zumar).
Masih ada rahmat Allah yang akan menyayangi kamu. Bolehlah kamu ditinggali si Rahmat, tapi rahmat Allah yang akan memberimu kamu kasih sayang tanpa henti. So jangan merasa kecil hati.
Momen ramadan ini harus menjadi momen perubahan bagi diri kamu. Sudah terlalu lama kamu menikmati pacaran yang menimbulkan dosa itu. Resikonya besar, selain dosa, kamu juga sangat berisiko dilecehkan oleh pacar kamu. Dilecehkan secara kata-kata, tindakan ataupun sikap. Yakin deh, ini semua untuk kebaikan kamu.
Allah pasti sudah menyediakan sosok calon suami bagi kamu. Kamu hanya butuh menunggu dengan setia. Dan menjemputnya dengan cara yang syar’i dan tidak melanggar agama. Ok?
Filed under: - - - - artikel voa-islam.com
Duo orang sejoli sedang bercakap-cakap di sebuah warung steak. Wajah mereka serius. Sang cowok terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Nampaknya sangat penting. Sang cewek hanya tertunduk, sesekal...i wajahnya terlihat, memelas. Seperti sedang sedih, tak ingin kehilangan sesuatu.
Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah.
“Kita harus putus. Islam ga ngebolehin kita pacaran.” Kata-kata cowok itu seperti petir di siang bolong. Sang gadis semakin sedih. Wajahnya kuyu, dan air mata pun menetes pelan.
“Tapi, apa tidak ada cara lain selain putus?” Tanya sang gadis.
“Kalaulah ada, aku akan memilihnya. Tapi nampaknya tak ada. Cukup sampai di sini saja. Demi kebaikan kita berdua. Aku dan kamu. Aku tidak ingin membuat kamu terluka.”
“Tapi kata kata mu membuatku semakin luka.”
“Aku tahu, kamu pasti terluka. Aku pun terluka. Darahnya mungkin menganak sungai. Tapi ini harus ditempuh. Demi kebaikan kita.”
“Kamu kenapa bisa setega ini sama aku?”
“Ini bukan masalah tega atau tidak tega. Ini masalah aku dan kamu..”
“kamu bikin aku bingung…”
“T.T”
Pernah nggak ngalamin kayak gitu. Mendadak pacar kamu pengen tobat. Pasti asyik kan? Kok Asyik? Ya iyalah asyik, soalnya dia pengen kembali kepada Allah. Dia pengen menjadi hamba yang lebih baik. Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah. Maka dia putuskan untuk PUTUS sama kamu. Kalau ini terjadi sama kamu, kira-kira apa yang kudu kamu lakukan?
Kamu pasti sedih banget. Tapi kamu kudu yakin bahwa itu pilihan terbaik. Karena lebih baik kamu berada dalam kasih sayang Allah daripada kamu harus berada dalam kasih sayang manusia yang diharamkan.
“Katakanlah: Hai hamba – hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa–dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”. ( QS. Az Zumar).
Masih ada rahmat Allah yang akan menyayangi kamu. Bolehlah kamu ditinggali si Rahmat, tapi rahmat Allah yang akan memberimu kamu kasih sayang tanpa henti. So jangan merasa kecil hati.
Momen ramadan ini harus menjadi momen perubahan bagi diri kamu. Sudah terlalu lama kamu menikmati pacaran yang menimbulkan dosa itu. Resikonya besar, selain dosa, kamu juga sangat berisiko dilecehkan oleh pacar kamu. Dilecehkan secara kata-kata, tindakan ataupun sikap. Yakin deh, ini semua untuk kebaikan kamu.
Allah pasti sudah menyediakan sosok calon suami bagi kamu. Kamu hanya butuh menunggu dengan setia. Dan menjemputnya dengan cara yang syar’i dan tidak melanggar agama. Ok?
Filed under: - - - - artikel voa-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan kritiknya sangat diharapkan