Sabtu, 11 Juni 2011

Malam Minggu (Artikel Propaganda)

Sebelum ke artikel inti, saya ingin menyajikan beberapa berita negatif dengan malam minggu. 

Berita 1
Malam Minggu Ajang Mesum Tiga Pasangan

"...Informasinya sebelum digerebek, Mus membawa masuk seorang gadis ke dalam toko menjelang tengah malam. Bahkan sampai dinihari, tidak juga keluar dari TKP hingga mengundang kecurigaan sejumlah pengintai.
“Usai menerima informasi dari warga, ada satu pasangan diduga berkhalwat sudah diamankan warga, mengindari amuk massa, ke duanya langsung kami amankan ke kantor...."
  
Berita 2
Gadis ABG nyaris digilir berasalan

"...Upaya kebiadaban pelaku terhadap MM berawal ketika ia diajak lima pemuda yang belum lama dikenalnya untuk menikmati suasana malam Minggu. Tak curiga, pelajar kelas I SMP ini mau saja diajak pergi.Rupanya ia diajak ke tepi danau. Di tempat ini pula, MM dipaksa menenggak minuman keras (miras)..."
  
Berita 3
Malam Minggu Jadi Tempat Kencan 

"...Mereka yang datang adalah pasangan muda, insan berlainan jenis. Sayangnya, lokasi yang dianggap sakral ini malah dimanfaatkan hal yang tidak-tidak. “Malah sering dijadikan tempat janjian atau kencan para anak muda,” ujar Jojon, pengelola TPU ini ketika ditemui Radar, kemarin.
Biasanya, orang lebih banyak takut ketimbang berani nongkrong sampai malam-malam di areal pemakaman. Namun, kata Jojon, hal itu sudah tak berlaku lagi bagi segelitir kawula muda yang berpasangan...."
Itulah sedikit berita negatif dari malam minggu. Kenapa saya membuat artikel tentang malam minggu? Karena banyaknya status di situs jejaring sosial Facebook yang berkaitan dengan malam minggu. Entah itu yang kesepian karena tidak kencan, entah itu yang malam malam minggu kelabu, dsb.  Lantas apa yang salah jika seseorang ingin bermalam minggu? Tidak ada yang salah dengan malam minggu, yang salah adalah kegiatan malam minggu itu, yang sebenarnya pada malam-malam lain pun tidak jarang dilakukan.

Ada orang yang memasang status "malam minggu sepi" atau kalimat sejenis. Entah kenapa hanya malam minggu saja yang dijadikan spesial? Sedangkan jika di malam lain dengan keadaan yang sama (sepi) jarang sekali ada orang yang memasang status seperti itu (misalnya, malam selasa sepi, dsb).

Setiap waktu (masa) adalah sama. Setiap orang punya waktu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Begitu juga hitungan lainnya (detik dan menit). Bagi seorang muslim waktu harus benar-benar dihargai. Karena tidak ada satu pun makhluk-Nya yang bisa memutar balik waktu bahkan memperlambat pun tidak ada yang bisa. 

Bagi seorang muslim, penggunaan waktu dengan baik sangatlah diutamakan. Seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Dalam surat al-‘Ashr, Allah swt. berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.
Ingatlah pesan Nabi Muhammad saw: “Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang musafir atau bahkan seperti seorang pengembara. Apabila engkau telah memasuki waktu sore, janganlah menanti datangnya waktu pagi. Dan apabila engkau telah memasuki waktu pagi, janganlah menanti datangnya waktu sore. Ambillah waktu sehatmu (untuk bekal) waktu sakitmu, dan hidupmu untuk (bekal) matimu.” (H.R. Bukhari). (link)
 Dalam Al Qur'an maupun hadist, (saya) tidak menemukan satu pun keutamaan malam minggu. Tapi justru mereka yang menunggu malam minggu, adalah orang islam (di Indonesia mayoritas Islam). Mereka menunggu malam minggu karena ada istilah "malam minggu malam yang panjang". Malam panjang karena, pada hari selanjutnya adalah hari libur. Lalu, "malam yang panjang" itu oleh kebanyakan pemuda-pemudi dipakai untuk berkencan / pacaran / dating. Bahkan dalam melakukannya banyak yang pergi tanpa izin dari orang tua. 

Sebetulnya baik dengan izin atau tanpa izin orang tua pun tetap saja buruk. Jika orang tua mengizinkan, maka orang tua bertanggung jawab pada apapun yang terjadi pada anaknya pada malam itu. Jika orang tuanya tidak mengizinkan, maka orang tua juga tetap harus menerima jika ada "apa-apa" pada anaknya. Dan berita tentang peristiwa buruk yang terjadi antara dua orang yang berlainan jenis tidaklah sedikit. 

Lalu bagaimanakah seharusnya seseorang melalui malam minggu? Agar terhindar dari hal-hal buruk? Berikut ini ada sedikit saran dari saya.
Sedikit Saran
Gunakan "malam panjang" itu untuk beristirahat. Kebanyakan orang menggunakan malam minggu untuk refreshing melepas kepenatan dari hari-hari sebelumnya. Lantas jika malam minggu digunakan untuk bergadang, kapan istirahatnya?

Berkumpul dengan keluarga. Pada hari-hari biasa kebanyakan orang tua yang masih aktif bekerja akan merasa lelah di waktu malam. Sebagian besar pegawai libur pada hari Sabtu. Maka gunakanlah malam hari untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Jika di hari biasa tidak bisa berkumpul dengan keluarga, dan malam minggu para pemuda pergi untuk kencan, lantas bagaimana orang tua bisa dekat dengan anak?

Evaluasi. Evaluasi adalah hal yang sangat baik untuk membuat rencana kegiatan di pekan selanjutnya. Seseorang yang memiliki manajemen waktu yang baik, harus tahu, kegiatan apa yang telah dilakukannya pekan ini? Berapa persen kegiatan yang bermanfaat? Berapa persen kegiatan yang tidak bermanfaat. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan pekan depan agar seluruh waktunya efektif.
Hargailah waktu dengan baik. Karena waktu bukan berputar, tapi terus maju. Malam panjang juga sangat baik untuk beribadah, berdo'a kepada Allah, bersyukur atas waktu yang telah diberi, meminta maaf atas segala dosa yang telah dilakukan dalam sepekan itu, meminta bimbingan kepada Allah, agar pekan depan bisa lebih baik. Dengan begitu tidak akan ada malam minggu kelabu. Insya Allah. Allahu 'alam.

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (Q.S Al Furqon : 62)

Jumat, 10 Juni 2011

Mereka Adalah Orang Gila

Gila/Sarap (Inggris: insanity atau madness), adalah istilah umum tentang gangguan jiwa yang parah. Secara historis, konsep ini telah digunakan dalam berbagai cara. Di lingkungan dunia medis lebih sering digunakan istilah gangguan jiwa. (wikipedia).

Kita sering sekali mendengar kata "gila' ini dalam kehidupan sehari-hari. Ketika ada orang dengan pakaian lusuh, kotor, dan bau, di pinggir jalan, di perkotaan atau tempat lainnya, yang sering terlintas di benak adalah "ada orang gila". Bahkan di sinetron sering diperlihatkan jika ada orang seperti itu, maka banyak anak-anak dibelakangnya ramai-ramai mengatakan "Ooorang gilaaa....Ooorang gilaaa..." sambil cengegesan.



Kata "gila" juga sering disertakan pada suatu sifat yang artinya kecanduan. Seperti ada istilah Gila Bola, yang berarti orang itu sangat kecanduan pada sepak bola. Gila harta, gila jabatan, gila hormat, dan istilah gila lainnya.

Tapi entah kenapa "orang gila" hanya ditujukan kepada para tunawisma? Kepada orang yang sakit jiwa? Sedangkan orang-orang yang gila harta atau gila jabatan tidak pernah disebut orang gila. Kenyataan ini sangat ironis sekali, ketika orang yang sakit jiwa (gila) adalah orang yang kejiwaannya terganggu, atau stres, atau gangguan lainnya, sedangkan orang normal, yang masih mempunyai akal yang normal, tidak mengalami gangguan apapun malah menyanjung orang-orang yang gila jabatan atau gila harta.

Orang yang sakit jiwa (gila) dalam kehidupannya tidak berbeda jauh dengan orang yang gila harta atau gila jabatan. Orang yang sakit jiwa ada yang meresahkan orang normal, dan ada yang tidak. Sedangkan orang yang gila jabatan, gila harta, kebanyakan dari mereka adalah orang yang meresahkan. 

Koruptor, saya anggap saja orang gila, mereka gila harta, selain itu juga mereka gampang tersinggung alias gila hormat. Nah, dalam satu pribadi saja, sudah melekat dua "gila". Sedangkan di Indonesia ini banyak sekali koruptor, jadi banyak sekali orang gila. Dan itu adalah kenyataan bahwa rakyat negara ini, di wakili oleh orang-orang gila di gedung yang mewah nun jauh di sana. 



Jika kembali ke persepsi umum tentang gila, yaitu gangguan kejiwaan, lantas kenapa sekarang bertambah banyak orang gila? Siapakah mereka? Mereka adalah para pecinta sesama jenis (gay atau lesbian). Kenapa mereka gila? Karena jelas bahwa mereka memiliki gangguan kejiwaan, mereka itu tidak normal.  Mereka semakin merajalela. perkembangan teknologi, juga semakin memudahkan mereka. Jika anda menemukan suatu grup Gay di Facebook anda jangan heran. Itu hanya salah satu dari sekian banyak grup sejenis. Bahkan kenyataan yang sangat mengerikan, pernah saya menemukan grup gay anak SMP. Na'udzubillahi min dzalik.



Kehancuran bangsa ini kapan? Entahlah, yang pasti tidak akan lama lagi. Karena sudah banyak "orang gila". Orang gila yang benar-benar gila (Koruptor DKK, Gay Dsb).

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates