Gila/Sarap (Inggris: insanity atau madness), adalah istilah umum tentang gangguan jiwa yang parah. Secara historis, konsep ini telah digunakan dalam berbagai cara. Di lingkungan dunia medis lebih sering digunakan istilah gangguan jiwa. (wikipedia).
Kita sering sekali mendengar kata "gila' ini dalam kehidupan sehari-hari. Ketika ada orang dengan pakaian lusuh, kotor, dan bau, di pinggir jalan, di perkotaan atau tempat lainnya, yang sering terlintas di benak adalah "ada orang gila". Bahkan di sinetron sering diperlihatkan jika ada orang seperti itu, maka banyak anak-anak dibelakangnya ramai-ramai mengatakan "Ooorang gilaaa....Ooorang gilaaa..." sambil cengegesan.
Kata "gila" juga sering disertakan pada suatu sifat yang artinya kecanduan. Seperti ada istilah Gila Bola, yang berarti orang itu sangat kecanduan pada sepak bola. Gila harta, gila jabatan, gila hormat, dan istilah gila lainnya.
Tapi entah kenapa "orang gila" hanya ditujukan kepada para tunawisma? Kepada orang yang sakit jiwa? Sedangkan orang-orang yang gila harta atau gila jabatan tidak pernah disebut orang gila. Kenyataan ini sangat ironis sekali, ketika orang yang sakit jiwa (gila) adalah orang yang kejiwaannya terganggu, atau stres, atau gangguan lainnya, sedangkan orang normal, yang masih mempunyai akal yang normal, tidak mengalami gangguan apapun malah menyanjung orang-orang yang gila jabatan atau gila harta.
Orang yang sakit jiwa (gila) dalam kehidupannya tidak berbeda jauh dengan orang yang gila harta atau gila jabatan. Orang yang sakit jiwa ada yang meresahkan orang normal, dan ada yang tidak. Sedangkan orang yang gila jabatan, gila harta, kebanyakan dari mereka adalah orang yang meresahkan.
Koruptor, saya anggap saja orang gila, mereka gila harta, selain itu juga mereka gampang tersinggung alias gila hormat. Nah, dalam satu pribadi saja, sudah melekat dua "gila". Sedangkan di Indonesia ini banyak sekali koruptor, jadi banyak sekali orang gila. Dan itu adalah kenyataan bahwa rakyat negara ini, di wakili oleh orang-orang gila di gedung yang mewah nun jauh di sana.
Jika kembali ke persepsi umum tentang gila, yaitu gangguan kejiwaan, lantas kenapa sekarang bertambah banyak orang gila? Siapakah mereka? Mereka adalah para pecinta sesama jenis (gay atau lesbian). Kenapa mereka gila? Karena jelas bahwa mereka memiliki gangguan kejiwaan, mereka itu tidak normal. Mereka semakin merajalela. perkembangan teknologi, juga semakin memudahkan mereka. Jika anda menemukan suatu grup Gay di Facebook anda jangan heran. Itu hanya salah satu dari sekian banyak grup sejenis. Bahkan kenyataan yang sangat mengerikan, pernah saya menemukan grup gay anak SMP. Na'udzubillahi min dzalik.
Kehancuran bangsa ini kapan? Entahlah, yang pasti tidak akan lama lagi. Karena sudah banyak "orang gila". Orang gila yang benar-benar gila (Koruptor DKK, Gay Dsb).
dasar orang gila =)) :seger:
BalasHapusckckckckckckck
BalasHapus