Mungkin secara umum istilah ini tidak terlalu dikenal atau diketahui oleh masayarakat di Indonesia. Tetapi istilah ini cukup dikenal di luar negeri. Hal ini disebabkan karena masyarakat kita jarang sekali menemui atau melihat ‘kejadian’ ini.
Dalam istilah anatomi, Heterochromia berarti ‘perbedaan warna’, yang biasa terjadi pada iris mata, tetapi dapat juga terjadi pada rambut dan kulit. Perbedaan warna tersebut disebabkan karena kelebihan atau kekurangan Sel melanin (pigment). Heterochromia pada manusia atau pada hewan disebabkan oleh faktor keturunan karena adanya gen mozaik atau penyakit atau kecelakaan yang mempengaruhi perkembangan sel di dalam tubuh.
Heterochromia biasanya dan pada umumnya terjadi pada iris mata. Warna iris mata itu bermacam-macam. Warna tersebut ditentukan oleh perkembangan sel melanin di dalam tubuh. Iris mata yang terkena Heterochromia bisa terjadi karena kelebihan melanin (
hyperpigmented or
hyperchromic) atau kekurangan melanin (hypopigmented or hyperchromic). Pada manusia, kelebihan melanin pada jaringan iris mata disebut ‘hyperplasia’ sedangkan kekurangan melanin pada jaringan iris mata disebut ‘hypoplasia’. Heterochromia pada mata dapat disebut Heterochromia iridium atau Heterochromia iridis.
Heterochromia merupakan hasil dari suatu perkembangan sel yang tidak normal sehingga mempengaruhi gen. berdasarkan penelitian, Heterochromia sering ditemukan (tidak semua) pada orang yang mengidap Sindrom Waardenburg dan Penyakit Hirschsprung's (sering ditemukan pada orang yang memiliki Heterochromia sebagian)
Ada tiga jenis Heterochromia, yaitu:
1.
Heterochromia total
Adalah warna iris mata yang satu dengan lainnya berbeda total. Maksudnya adalah iris mata sebelah kanan bewarna coklat sedangkan sebelah kiri bewarna hazel. Jadi perbedaan warna tersebut terlihat jelas.
2.
Heterochromia sebagian / heterochromia partial
Di dalam satu mata terdapat dua warna iris yang berbeda. Heterochromia sebagian lebih sering terjadi daripada Heterochromia total.
3.
Heterochromia sentral
Sama seperti Heterochromia sebagian, hanya saja perbedaan warna tersebut terjadi di sekeliling sisi bagian pupil mata. Biasanya bewarna cokelat, hijau dan abu-abu. Heterochromia seperti ini sering disebut “mata kucing”, karena memiliki warna iris yang bermacam-macam.
Pada umumnya Heterochromia total sering terjadi pada hewan. Biasanya bewarna biru dengan titik putih. Hal ini terjadi pada kucing peranakan Turkish Van, Turkish Angora dan Japanese Bobtail (langka). Warna-warna mata jenis kucing peranakan diatas itu putih, dengan warna mata yang normal (tembaga, jingga, kuning, hijau), atau satu mata yang bewarna biru. Untuk jenis anjing, Heterochromia total sering terlihat pada jenis ‘Siberian Husky’. Warna-warna Heterochromia total pada kuda yaitu coklat dan putih, abu-abu, atau biru. Heterochromia total dapat juga terjadi pada sapi dan juga kuda nil.
Heterochromia bukan suatu penyakit yang ‘ganas’ atau penyakit yang lainnya. Seperti yang sudah di jelaskan di atas, Heterochromia adalah hasil dari perkembangan sel genetic yang tidak normal. Heterochrmia tidak dapat dihilangkan/disembuhkan karena tidak menggangu dan membahayakan kesehatan seseorang atau hewan yang memiliki Heterochromia.(
ceologynepandunata)
Berikut ini gambar-gambar hewan yang mememiliki mata heterochromia.
Sekian.