Senin, 13 Januari 2014

Materialistis di kalangan muslim

Assalaamu'alaikum sodara-sodara.
Di zaman sekarang ini (mungkin dari dulu juga) banyak di antara muslim yang menilai orang lain dengan  penilaian yang berdasarkan harta. Mereka nggak menilai kalian berdasarkan karakter kalian, tapi mereka menilai berdasarkan apa yang kamu punya. Kamu punya mobil apa, tinggal dimana, atau penampilan kamu kaya gimana.
materialistis
picture : 123rf.com

Ingat kawan, Allah azza wa jalla menciptakan manusia, manusia nggak milih mau diciptakan seperti apa juga. Sekarang kita lihat fenomena di tengah masyarakat. Ada orang yang tadinya nggak pernah punya temen tapi setelah dia kaya raya tiba-tiba banyak orang yang pengen jadi temennya padahal tadinya nggak kenal sama sekali. Bagaimana pendapat mereka tentang kehidupan manusia? Sampai ada yang harus ngemis-ngemis cuma demi kepingan logam. Dan muslim juga banyak yang seperti itu.

Ada masa ketika seseorang dinilai berdasarkan karakter mereka, sifat mereka, atau perilaku mereka. Tapi sekarang banyak orang menilai orang lain berdasarkan apa yang mereka kenakan. "Wah, kamu pake ouval", "Cie jamnya baru tuh, swiss army", dan sebagainya. Kalo mau menilai orang lain berdasarkan penampilan, berdasarkan apa yang mereka pakai, coba simak kisah berikut :
  • Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia dengan pakaian yang ada tambalannya. Di bajunya ada 11 tambalan.
  • Abu Bakar (ra), ketika meninggal mengenakan baju dengan 14 tambalan.
  • Umar bin Abdul Aziz, dia orang yang paling berkuasa di muka bumi. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa wilayah kekhalifahannya dari China sampai Spanyol. Rakyatnya dari suku Korku hingga orang-orang di pedalaman Afrika. Ketika meninggal dia mengenakan pakaiannya. Seseorang berkata pada istrinya "ganti pakaiannya!" tapi istrinya diam saja. Orang itu berkata lagi "Dia sudah sekarat, ganti pakaiannya!" istrinya tetap diam. Kemudian untuk ketiga kalinya orang itu berkata lagi dengan nada kesal. Istrinya menjawab "Demi Allah, hanya pakaian ini yang dia punya"
Tapi sejarah mencatatnya. Sejarah mencatat kisah Umar bin Abdul Aziz. Tentang kebaikannya, tentang pelayanannya terhadap masyarakat, dan tentang perannya dalam hal kemanusiaan. Karena hal-hal itulah sejarah mencatatnya.
Wallahu a'lam bishshawab.

Nih, kalo yang lebih ngerti bahasa Inggris tonton aja videonya. Sebuah potongan ceramah dari Zahir Mahmud. Cekidot. Tulisan diatas saya modifikasi biar lebih sesuai sama bahasa kita.
Andre Tauladan

Materialistis di kalangan muslim

Share:

Post a Comment

Facebook
Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritiknya sangat diharapkan

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates