Astronot Amerika, Neil Armstrong yang menyaksikan sendiri bahwa ada cahaya lurus yang tidak memiliki ujung dan keluar dari permukaan bumi, tepatnya dari Ka'bah. Subhanallah!
Dr. Zakir Naik —seorang ulama terkenal dari India yang dikenal cerdas dan ahli dalam ilmu perbandingan agama— menjawabnya dengan lugas, cerdas, dan ilmiah.
“Ka’bah adalah kiblat, yaitu arah kaum muslimin menghadap dalam shalat mereka. Perlu dicatat bahwa walaupun kaum muslimin menghadap Ka’bah dalam salat, mereka tidak menyembah Ka’bah. Kaum muslimin hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan thawaf di Ka’bah atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Allah-lah yang memerintahkan mereka untuk menyembah-Nya dengan cara seperti itu.”
Disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”
• 1. Islam Menghendaki Persatuan •
Ketika kaum muslimin hendak menunaikan salat, bisa jadi ada sebagian orang yang ingin menghadap ke utara, sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan. Untuk menyatukan kaum muslimin dalam beribadah kepada Allah maka kaum muslimin di mana pun berada diperintahkan hanya menghadap ke satu arah, yaitu Ka’bah.
Kaum muslimin yang tinggal di sebelah barat Ka’bah, mereka salat menghadap timur. Begitu pula yang tinggal di sebelah timur Ka’bah, mereka menghadap barat. Dan inilah satu satunya agama yang memiliki Qiblat.
• 2. Ka’bah Adalah Pusat Peta Dunia. •
Kaum muslimin adalah umat pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta dengan selatan menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka’bah berada di pusatnya. Kemudian, para kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap ke atas dan selatan ke bawah.
Meski begitu, alhamdulillah, Ka'bah terletak di tengah-tengah peta. Subhanallah.!
• 3. Tawaf Keliling Ka’bah Untuk Menunjukkan Keesaan Allah. •
Ketika kaum muslimin pergi ke Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau berkeliling Ka’bah. Perbuatan ini melambangkan keimanan dan peribadahan kepada satu Tuhan. Sama persis dengan lingkaran yang hanya punya satu pusat maka hanya Allah saja yang berhak disembah.
• 4. Hadits Umar Bin Khathab. •
Mengenai batu hitam, hajar aswad, Umar bin Khathab berkata, “Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebongkah batu yang tidak dapat mendatangkan mudarat maupun manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.”
(HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukan bahwa Ka’bah bukanlah apa apa (bukan pusat sesembahan).
• 5. Orang Berdiri Diatas Ka’bah Dan Mengumandangkan Azan. •
Pada zaman Nabi, orang bahkan berdiri di atas Ka’bah dan mengumandangkan azan. Coba kita tanyakan kepada mereka yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka’bah;
“Penyembah berhala mana yang berani berdiri di atas berhala sesembahannya?”
Tentu saja tidak ada. Ini kembali menunjukkan bahwa Ka’bah bukanlah sesembahan ummat Muslim.
Semoga ini bisa menjadi penguat iman & benteng aqidah dari musuh Islam yang selalunya guna cara tak baik dalam menyebarkan agama yang tak benar.
(Disalin dari buku “Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Kumpulan Pertanyaan Mengganjal tentang Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim”)
https://facebook.com/video/video.php?v=1498505477544
Nonton di sini
Download Video keajaiban ka'bah
keren gan, dapat menambah keimanan
BalasHapusalhamdulillah,, semoga bermanfaat...
BalasHapus