Jumat, 28 Desember 2012

Kebiasaan Melanggar

Priit....  Suara peluit pak polisi menghentikan sebuah pengendara motor yang tidak menggunakan helm standar.
"Selamat siang, Pak. Bisa lihat surat-suratnya?" polisi menyapa dan kemudian memeriksa kelengkapan surat-surat milik pengendara.
"Bapak saya tilang, karena bapak tidak menggunakan helm standar" kata polisi itu sambil memerlihatkan pasal yang berkaitan dan menunjukkan jumlah denda yang harus dibayar.
"SIM bapak saya sita, dan bapak harus menghadiri sidang dua minggu lagi." katak polisi
"Waduh Pak, saya nggak bisa menghadiri sidang, karena saya bekerja, damai aja deh pak" pengendara itu memelas.
"Oke, saya bisa bantu bapak, ayo ikut saya" polisi mengajak ke tempat yang agak tersembunyi.
"Bapak sekarang ada uang berapa? Biarlah bapak tidak perlu menghadiri sidang" polisi mencoba mengarahkan topik pembicaraan.
Rupanya si pelanggar mengerti "Saya cuma ada Rp. 20.000 Pak, tidak apa-apa ya?"
"Oke deh, nggak apa-apa, lain kali pakai helm standar ya pak" kata polisi setelah menerima uang itu.
"Baik pak" jawab pelanggar seraya pergi.

Cerita di atas hanya sebuah cerita karangan saya. Tetapi di kehidupan nyata, kejadian seperti itu sudah sering terjadi. Suap-menyuap antara petugas dan masyarakat. Dan hal yang aneh adalah biasanya pelanggar berusaha menyuap petugas, tetapi setelah itu menggerutu dengan dalih "Polisi tukang morotin duit" atau kalimat semacamnya.

Sebetulnya pelanggar nggak punya hak untuk menggerutu, karena pelanggar jelas salah dan dia juga bisa saja tidak bayar ke polisi itu, dengan syarat dia mau menghadiri sidang.

Kisah diatas cuma contoh saja, selain kasus semacam itu masih banyak kasus tentang orang salah yang tidak mau disalahkan, malah menyalahkan orang lain yang memberi 'kemudahan' untuknya. Di sini saya tidak akan membahas tentang kasusnya, tapi tentang kebiasaan umum yang semacam itu.

Masyarakat kita pada umumnya, adalah masyarakat pelanggar. Melanggar peraturan menjadi sebuah tantangan tersendiri yang sangat 'menyenangkan'. Ketika seorang sedang melanggar sebuah aturan baik secara sengaja ataupun terpaksa, kemudian ia bertemu dengan petugas dan akhirnya lolos dari sanksi, ia akan merasa senang. Setelah sekali lolos, biasanya pelanggaran itu akan menjadi kebiasaan, dan dari  situlah berawalnya kebiasaan melanggar. Bahkan para pelanggar ini biasanya suka memerhatikan seperti apa trik agar bisa lolos dari sanksi petugas kemudian dia memberitahukan trik itu kepada temannya sehingga semakin banyak orang yang terbiasa melanggar.

Kebiasaan ini semakin menyebar, semakin menjamur, semakin merajalela seiring banyaknya pelanggar, ketika pelanggaran sudah menjadi kebiasaan umum, maka orang-orang akan semakin berani melanggar peraturan, hingga akhirnya jumlah petugas kalah dibanding jumlah pelanggar.

Adapun tentang  orang-orang yang melanggar dan hampir diberi sanksi, hingga akhirnya harus merogoh kocek untuk membayar petugas, hal itu juga tidak bisa dibenarkan. Karena dengan adanya satu pelanggar yang bisa membayar petugas, maka kemungkinan besar petugas itu bisa dibayar oleh pelanggar lain. Dan dengan adanya satu pelanggar membayar satu petugas, maka kemungkinan besar juga pelanggar itu akan mencoba untuk membayar petugas lainnya.

Yah begitulah, pelanggaran akan hilang jika kesadaran itu ada di semua pihak, nggak cuma satu pihak aja.
-Pihak pelanggar harus sadar, walau nggak ada petugas, harus tetap taat aturan.
- Petugas harus sadar, walau dengan uang berapapun, aturan harus ditegakkan
gitu,,,, hahaha
Andre Tauladan

Kebiasaan Melanggar

Share:

Post a Comment

Facebook
Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritiknya sangat diharapkan

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates