Jihad dengan pedang atau degan pena |
Jihad Fisabilillah itu sangat banyak sekali ragamnya. Salah satunya bisa berjihad dengan al Qur'an (QS. 25: 52). Tetapi, saya disini hanya ingin berbagi ilmu (ingat loh ya, 'berbagi' BUKAN 'mengajarkan’ ^_^ ) tentang Jihad Fisabilillah yang saya ketahui sebagian. Walau kata 'sebagian' ini pernah saya diskusikan saat briefing baksos beberapa waktu yang lalu dengan sahabat-sahabat saya yang katanya bisa ‘sebagian’ kecil atau ‘sebagian’ besar. Hehehe...
Jihad yang ingin saya bahas adalah Jihad bil qolam, Jihad bit tarbiyyah, Jidah bil lisan.
Jihad bil qolam adalah berjihad melalui tulisan-tulisan (buah pena). Saya kira para member Group Jernih (grupnya ada di facebook, ini linknya) sudah banyak yang berjihad dengan tulisan-tulisan. Buktinya disini banyak sekali status-status yang ~insya Allah~ bermanfaat bagi kemaslahatan manusia dan seluruh alam semesta. Semoga goresan 'tinta-tinta' kita melalui dunia maya ini kelak di hari kiamat akan ditimbang melebihi darah para syuhada sesuai yang disabdakan oleh nabi Muhammad.
Jihad bit tarbiyyah adalah jihad dengan pendidikan, yaitu penyebaran nilai-nilai Islam dalam masyarakat. Akan tetapi bisa kita artikan juga sebagai mencari dan menyebarkan segala macam ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang bermanfaat bagi semesta alam dan isinya. Misalnya, dengan menciptakan sebuah pupuk organik bagi para petani guna meningkatkan hasil pertanian mereka menjadi lebih baik lagi serta bermanfaat (menyehatkan) bagi manusia dan lingkungannya. Jika tubuh kita sehat dan suasana lingkungan juga sehat, insya Alloh jiwa kita akan ikut sehat. Dan akan banyak lagi manfaat yang kita dapat dari Jihad bit tarbiyyah ini.
Jihad bil lisan adalah jihad dengan lidah atau ucapan. Apa ya contoh yang cocok dengan jihad ini? Mungkin kita bisa mencontoh QS. 16: 125 yang mengatakan bahwa kita harus menyeru manusia kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Dan berdiskusi dengan baik. Jadi, bagi sahabat yang biasa ‘mengisi’ khotbah-khotbah di masjid, mbok ya jangan suka memprovokasi umat yang menyebabkan pertengkaran dan perpecahan. Jangan pula khotbah tersebut berisi dengan cacian, makian, atau hinaan kepada agama dan kepercayaan orang lain. Tapi isilah khotbah-khotbah itu dengan sebuah kajian yang menentramkan hati bagi para pendengarnya. Dengan sebuah kajian yang membuat semangat untuk menuntut ilmu yang bermanfaat. Saling menghormati antara sesama, saling hidup rukun, dan khotbah-khotbah yang membawa manfaat lainnya.
Wallohu a'lam...
~Salam~
Andre Tauladan|Umar Al Faruq 99% Copas dengan izin.
Hmmmmm begitu... Sudah baca semua tapi tidak tau mau komen apa
BalasHapuswah,, kalo udah baca dan ga tau mau komen apa, yah seenggaknya walau ga komen tapi bisa eksyen kan? hehehe.
BalasHapus