Nurhayana menangis di peti jenazah anaknya, Bripda Andi Ibrar Prawiro salah satu korban penembakan di Palu, Sulawesi Tengah, saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO Interaktif, Palu - Dua penembak anggota Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah, yang telah diringkus mengaku sebagai pejuang Islam. “Dia sampaikan kepada kami bahwa dirinya pejuang Islam,” kata anggota Polres Palu yang ikut dalam penangkapan pelaku bernama Rafli alias Furgan dan Ardianto alias Anto itu, Kamis 26 Mei 2011.
Para pelaku juga menyebutkan mereka merupakan anggota kelompok garis keras di wilayah Sulawesi Tengah. “Target operasi mereka adalah anggota polisi,” kata polisi yang tidak mau disebut namanya itu.
Rafli dan Adianto menembak tiga anggota Polres Palu yang berjaga di kantor Bank Central Asia, Jalan Amy Saelan, Palu Selatan, Rabu, 25 Meri 2011. Pada kejadian itu, Brigadir Dua Januar Yudhistira Pranata dan Brigadir Dua Andi Irbar Prawira tewas diberondong peluru. Adapun Brigadir Kepala Dedy Edward Undusten terluka di bagian paha.
Selain menangkap kedua pelaku, polisi telah menemukan tiga pucuk senjata laras panjang yang mereka gunakan. Polisi pun menyita dua unit sepeda motor yang dipakai pelaku. Semua barang bukti disimpan di markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Menurut rencana, pukul 14.00 hari ini Polda Sulawesi akan memberi keterangan kepada pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan kritiknya sangat diharapkan