Tampilkan postingan dengan label facebook. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label facebook. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 November 2012

Ketika Kau Gelisah

jangan galau
Gambar : http://nunusangpemimpi.blogspot.com

Assalaamu'alkum warahmatullaahi wabarakaatuh...
BISMILLAAHIRAHMAANIRAHIIM
When you nervous ...
Touch your heart with chanting the verses of love in the Holy Book of Qur'an.

• When you're weak.
Auto summary back the meanings of togetherness with your brethren to corroborate.

• When you're tired and starting to despair ...
Then the Almighty God will smile to you ...
REST ASSURED there is no yg halal efforts in vain ...

• When the sweat and the work was not appreciated ...
Then remember that time we are learning about SINCERITY ...

• When our hard efforts judged hopeless by others ...
Then the time we are to interpret the SINCERITY ...

• When the heart is injured in the charges because the things we never do. ..
It is now that we're learning about FORGIVING ...

• When tired whack & disappointed hit ...
It is now that we're learning to interpret the meaning of the SERIOUSNESS ...

• When deserted his own ambush and rounded in the crowd ...
It is now that we're giving the meaning of TOUGHNESS ...

• When we have to pay the actual cost of our undisputed responsibility ...
It is now that we're learning about HUMILITY.

• With the difficulty there is relief. With the difficulty there is relief.
Never hurt and hurting others.
Allâh is meliihat and heard the moans of your heart: PRAY ...

• Keep the spirit, patience, smile ...
And continue to learn ... Because you are being studied at the University of life ...

• She menaruhmu in what is now, not because it happens to be ...
There are the most beautiful in every meaning of the plan ... Cheer Up!

Ketika dirimu gelisah...
Sentuhlah hatimu dengan lantunan ayat-ayat cinta dalam kitab suci Al-Qur'an.

• Ketika kau lemah...
Rangkum kembali makna-makna kebersamaan bersama saudara-saudaramu agar saling menguatkan.

• Ketika kau lelah dan mulai putus asa...
Maka Allah swt akan tersenyum padamu...
YAKINLAH tiada usaha halal yg sia-sia...

• Ketika peluh dan kerja tak dihargai...
Maka ingatlah saat itu kita sedang belajar tentang KETULUSAN...

• Ketika usaha keras kita dinilai sia-sia oleh orang lain...
Maka saat itu kita sedang memaknai KEIKHLASAN...

• Ketika hati terluka dalam karena tuduhan atas hal yang tak pernah kita lakukan...
Maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN...

• Ketika lelah mendera & kecewa menerpa...
Maka saat itu kita sedang belajar memaknai tentang arti KESUNGGUHAN...

• Ketika sepi menyergap dan sendiri membulat dalam keramaian...
Maka saat itu kita sedang memberi makna tentang KETANGGUHAN...

• Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tak perlu kita tanggung...
Maka saat itu kita sedang belajar tentang KERENDAHAN HATI..

• Bersama kesulitan ada kemudahan... Bersama Kesulitan ada kemudahan...
Jangan pernah merugikan dan menyakiti orang lain...
Allah maha meliihat dan mendengar rintihan hatimu: BERDOALAH...

• Tetap semangat, sabar, tersenyum...
Dan Terus belajar... Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN...

• Dia menaruhmu di tempat yang sekarang, bukan karena kebetulan...
Ada maksud yang TERINDAH di setiap rencanaNya... Bergembiralah!
Andre Tauladan | Juraida Ningsih Herve

Sabtu, 07 Juli 2012

Belajar Dari Para Imam Besar

Al-Syafi’I (w. 240 H), pendiri mazhab Syafi’iyyah memiliki sebuah semboyan: “Pendapatku benar tetapi mungkin salah, sedangkan pendapat orang lain salah tetapi mungkin benar” (ra’yi sawabun yahtamilu al-khata’a wa ra’yu ghayri khata’un yahtamilu al-sawaba)

Dengan prinsip tersebut, Al-Syafi’i atau Imam Syafi’i di satu sisi berusaha terhindar dari dogmatisme dan absolutisme yang mengganggap bahwa dirinya sendiri adalah yang benar sedangkan orang lain pasti salah. Di sisi lain, Al-Syafi’i berusaha menyingkir dari jebakan-jebakan relativisme yang membenarkan semua pendapat tergantung persepektif masing-masing.

Dalam tradisi Islam, tidak sedikit ahli usul fikih (usuliyyin) yang terjebak dalam relativisme. Mereka popular disebut sebagai musawwibah, yakni sebuah kelompok yang membenarkan semua pendapat pakar hukum Islam (mujtahidin). Konsep toleransi yang modern ala Al-Syafi’i member inspirasi kepada kita bahwa “penyesatan” terhadap orang yang berbeda pendapat adalah tindakan yang tidak etis.

Malik bin Anas (w. 179 H), pendiri mazhab Malikiyyah, termasuk ulama yang mengusung semangat toleransi. Baginya, kebebasan berpendapat dan perbedaan harus dihargai dan tidak boleh diberangus dengan upaya unifikasi melalui kebijakan penguasa. Pembelaannya terhadap kebebasan berpendapat tampak dalam kasus ketika Harun al-Rasyid (w. 193 H) berinisiatif menggantung Al-Muwatta karya Malik di atas Ka’bah dan memerintahkan semua orang agar mengikuti kitab tersebut. Namun, Malik menolak keinginan itu dengan berkata, “Wahai pemimpin kaum mukminin, janganlah Anda gantung kitab itu di atas Ka’bah, sebab para sahabat Nabi telah berbeda pendapat”. Jawaban tersebut menunjukkan sikap toleran Malik terhadap keragaman pendapat dan sikap empatinya terhadap perbedaan.

Toleransi sangat lekat dengan kerendahan hati, kemurahan hati, keramahan, dan kesopanan dalam menghargai orang lain, sedangkan intoleransi merupakan bentuk keangkuhan yang menghancurkan apa saja yang tidak dipahami dan yang berbeda. Ulama yang toleran tidak takut untuk mengakui kebodohan atau ketidakpastian pendapatnya sendiri.

Malik bin Anas adalah salah satu ulama yang sangat menekankan pentingnya kritik diri untuk mengantisipasi munculnya dogmatism di kalangan umat Islam. Beliau berkata, “Aku hanyalah manusia biasa yang bisa benar dan bisa salah. Maka telitilah pendapatku. Jika sesuai dengan al Qur’an dan Sunnah maka ambillah. Jika tidak sesuai maka tinggalkanlah.”

Toleransi mengharuskan kita sudi melihat pendapat orang lain sebagai hal yang layak dihormati. Sementara tangga-tangga yang menuntun kita mencapai sikap toleran adalah keluasan wawasan dan pendidikan yang inklusif. Al-Syafi’i dalam dialog dengan muridnya yang bernama Ibrahim al_muzani (w. 264), dia berkata: “Wahai Ibrahim janganlah engkau mengikuti semua ucapanku, tetapi telitilah dan berfikirlah untuk dirimu sendiri”. Pendidikan inklusif Imam Syafi’i tidak bertujuan mendoktrin murid tetapi justru memberikan kesempatan kepada murid untuk berfikir kreatif dan independen. Pendidikan inklusif tidak mengekang seorang murid harus sama dengan pendapat gurunya yang berbeda.

Imam Al-Ghazali (1058-111 M / 450 – 505 H) dalam karyanya Ihya’ ‘Ulum al-Din, mengulas pentingnya kontrol emosi dalam menghargai perbedaan. Kontrol emosi dapat dilakukan dalam enam langkah: Pertama, merenungi keutamaan memaafkan dan menahan amarah sebagaimana firman Alloh dalam QS. Ali Imran (3): 133-134; kedua, takut pada siksa Alloh terhadap pemarah; ketiga, menghindari ekses negatif dari permusuhan; keempat, membayangkan raut wajah yang amat jelek seperti anjing dan binatang buas saat marah-marah; kelima, berfikir ulang tentang penyebab kemarahan; dan keenam, menyadari bahwa kemarahan keluar dari kesombongan karena pemarah merasa seakan-akan perilakunya sesuai dengan maksud Alloh.

Jangankan dalam dakwah, dalam perang pun tidak boleh emosional. Masih ingatkah cerita Ali bin Abi Thalib saat perang? Suatu ketika dalam perang tanding, Sayyidina Ali bisa menjatuhkan musuhnya, hingga terlentang dan siap terbunuh. Pada saat itu musuh Sayyidina Ali meludahi beliau hingga kena mukanya. Merah padamlah wajah Sayyidina Ali karena kemarahan.

Tapi, apa yang dilakukan oleh Sayyidina Ali? Beliau justru meninggalkan musuhnya yang sudah tidak berdaya itu. Ketika ditanya oleh seorang sahabat, kenapa musuh itu malah ditinggalkan? Sayyidina Ali menjawab: “Saya sedang sangat marah karena diludahi. Maka kalau saya membunuh dia, itu bukan karena Alloh. Tapi karena kemarahan saya”.

Fanatisme dan taqlid buta sangat bertentangan dengan semangat inklusif dan toleran yang ditunjukkan oleh Imam Al-Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Ahmad Ibn Hanbal. Al-Syafi’i dengan rendah hati rela tidak berdoa qunut pada saat sholat subuh di dekat makam Abu Hanifah dengan alasan menghormati Abu Hanifah yang tidak menganjurkan doa qunut. Malik bin Anas secara inklusif berkata, “Aku adalah manusia biasa yang bisa salah dan benar, maka telitilah pendapatku. Jika sesuai dengan al Qur’an dan Sunnah maka ambillah. Jika tidak sesuai maka tinggalkanlah”. Ahmad bin Hanbal berkata, “Janganlah kalian bertaklid kepadaku, Malik, Al-Syafi’i, dan Al-Tsauri. Tetapi belajarlah kalian seperti kami”. Pernyataan-pernyataan ini menunjukkan bahwa para Imam tidak rela apabila pendapat-pendapat mereka ditelan mentah-mentah oleh para pengikut fanatik mazhab.

Wallohu a'lam...

Minggu, 18 Maret 2012

Memasang Video Facebook di Blog atau Website

Hello blogger, ketemu lagi sama Andre Tauladan. Hehe.
Kali ini dre mau share cara Memasang Video Youtube di Blog atau Website. Kebetulan saya habis nemu video di facebook, kemudian saya ingin share di blog, saya sendiri bingung gimana caranya, akhirnya setelah saya googling, nemu deh, hehe. Ok, masuk ke materi. Ups..

1. Memasang video milik sendiri di blog.
Untuk memasang video milik sendiri, biasanya sudah ada fasilitasnya. Pertama kalian buka dulu video kalian, nanti di sana akan ada tampilan seperti ini.
memasang video facebook
Klik 'embed this video' (bahasa indonesia pasti beda), nanti muncul kotak pop-up seperti ini.
embed facebook video
Nah, nanti kode itu yang akan dipasang di "kode HTML" di blog.

2. Memasang video milik orang lain.
Untuk video facebook milik orang lain, fasilitas "embed this video" tidak akan muncul. Solusinya, kita lihat link video milik orang itu, seperti ini.
embed video facebook
Nah, kita tahu ID videonya kemudian gunakan kode dibawah ini untuk memasang video itu di blog. Ganti tulisan XXX dengan ID Videonya.
<object width="320"; height="240"; ><param name="allowfullscreen" value="true" /><param name="movie" value="http://www.facebook.com/v/XXX" /><embed src="http://www.facebook.com/v/XXX" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="320"; height="240";></embed></object>
Oh ya, ini cuma untuk video yang disetting privasinya "terlihat ke semua orang" atau "PubliC". Kalo nggak, ya nggak akan bisa lah.. :). Sumber
Thanks,, comment please.

Sabtu, 07 Januari 2012

20 Tampilan Facebook Timeline Terkeren

 http://fbupdates.com/wp-content/uploads/2011/11/Facebook-Timeline-theme-profile.jpg
Facebook Timeline. Hm... fitur baru yang merubah tampilan halaman profil ini memang menarik. tetapi banyak orang yang mengeluhkan fitur ini setelah mereka menerapkannya. Salah satu yang paling mencolok dalam perubahan menjadi Timeline adalah adanya Cover Profile. Yaitu berupa gambar memanjang  dengan tampilan yang seolah-olah menjadi inti dari halaman profil tersebut. Berikut ini adalah 20 tampilan Timeline terkeren yang pernah ada.


Facebook Timeline Cover Terkeren


dicopas dari 9gag

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates