Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Juni 2018

Tugas


Setiap muslim punya tugas untuk mengajakan orang lain ke arah kebaikan. Tidak harus jadi orang yang sempurna untuk melakukannya. Sebagaimana seorang guru di sekolah, mereka punya tugas untuk mengajar muridnya. Lantas apakah sang guru adalah orang yang sempurna? Tentu saja tidak. Banyak orang yang sudah jadi guru tapi kuliah lagi, mereka ingin menambah ilmu, agar menjadi lebih baik.


Ketika seorang guru memberikan pelajaran, apakah ia menganggap muridnya bodoh? Tentu tidak. ia memberikan pelajaran karena memang tugasnya demikian. Selain itu jika niatnya tulus, tujuan seorang guru mengajar adalah agar muridnya paham materi, ilmunya bertambah, dan menjadi orang yang berguna di suatu hari nanti.


Kita berimajinasi sebentar yuk! Coba bayangkan seorang murid berkata seperti ini kepada gurunya? "ngapain bu guru ngajarin kami? emangnya ibu sudah sempurna?", "ibu nggak usah sok pinter deh, pake ngajarin kami segala?" Kira-kira kalau ada murid berkata demikian itu wajar nggak? lumrah nggak? bagus nggak?

Sekarang coba terapkan dalam bidang dakwah. Jika seseorang mendakwahimu, bukan berarti dia menganggap kamu bodoh, goblok, dsb. Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim. Justru dia ingin mengajakmu kepada kebaikan, agar kamu paham mana yang salah dan mana yang benar, agar hidupmu tidak sia-sia, dan agar kamu tidak menyesal di suatu hari nanti.

Persoalannya, seringkali masyarakat kita jika didakwahi banyak yang membantah dengan kalimat "jangan sok suci lo!" atau "ngapain lu nasihatin gue? emangnya lu udah sempurna?". Jika dibalikkan justru yang merasa sok suci adalah orang yang tidak mau diberi nasihat. Begitu juga yang merasa sempurna adalah orang yang merasa tidak perlu nasihat orang lain.

Dakwah adalah tugas setiap orang muslim. Jika kami berdakwah, bukan berarti kami merasa sebagai orang suci atau sempurna.

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)

Bandung, 25 Ramadhan 1439 H
Andreansyah Dwiwibowo
Andre Tauladan

Minggu, 09 April 2017

Temanmu Masih Pacaran?

Ada seorang teman yang bertanya kepada saya, "Kang Andre, gimana ya cara nyadarin temen biar dia tau kalo pacaran itu haram? Saya ada teman yang suka pacaran, sudah sering saya beritahu tapi dia tidak sadar juga"

Sahabat muslim yang saya cintai karena Allah, perkara menyadarkan seorang teman dari sebuah perbuatan maksiat itu termasuk dakwah. Dalam dakwah kita hanya diperintah untuk menyampaikan dan tidak dibebani untuk memberi hidayah. Urusan hidayah itu mutlak kehendak Allah. Hampir sama dengan urusan dakwah lainnya, menyadarkan seseorang yang sudah terbiasa pacaran memang belum tentu mudah, tergantung siapa orangnya. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memahami karakter seseorang. Ada orang yang dapat menerima dakwah dengan mudah, ada juga sudah berkali-kali diingatkan namun seperti tidak ada pengaruhnya.

Dalam menyadarkan seseorang tentang larangan pacaran, setidaknya kita harus memahami dua hal. Pertama, kita harus memahami dasar larangan tersebut dengan kata lain kita harus tahu ilmunya. Sebelum menyampaikan kepada teman anda, coba anda pelajari dahulu apa saja dalil-dalil yang melarang pacaran dan bagaimana fenomena di masyarakat akibat pacaran. Jika dia tidak mempan oleh dalil, mungkin dia bisa mempan oleh logika. Walaupun begitu, kita juga harus siap jika orang yang kita dakwahi membantah dengan 1001 alasan. Oleh sebab itu, sebelum kita mendakwahinya kita harus tahu juga apa saja alasan orang pacaran dan bagaimana jawaban yang benar terhadap alasan itu. Orang yang suka melakukan dosa biasanya lebih pandai dalam beralasan, jika kita tidak dapat memberikan jawaban yang tepat bisa-bisa justru kita yang diceramahi olehnya. Kalaupun kita tidak terlalu menguasai atau memahami dasar-dasar larangan pacaran, kita bisa memberikan materi-materi tentang hal tersebut kepadanya.

Kedua, kita harus memahami cara yang tepat untuk menghadapi orang yang kita dakwahi. Kita harus bisa mendekatinya sedekat mungkin agar tahu betul bagaimana karakternya. Gunakanlah cara yang baik, bukan menghakimi atau menggurui. Bersikap baiklah kepadanya, ingat kawan dakwah itu lembut. Cari celah di mana anda bisa mendapatkan simpatinya, tunjukkan bahwa anda peduli padanya. Sampaikan kepadanya bahwa ketika kita mengingatkan larangan pacaran kepadanya berarti kita tidak ingin dia terjerumus ke dalam perbuatan dosa.

Coba kita fikirkan betul-betul dua hal tadi sebelum menasihati teman kita yang suka pacaran. Selain itu, kita juga harus tetap rendah hati padanya jangan ada rasa sombong seolah kita lebih mengerti tentang islam daripada teman kita. Kita juga harus sadar betul bahwa kita memiliki kekurangan dan tidak pernah luput dari perbuatan dosa. Oleh karena itu pandai-pandailah menjaga diri dari perbuatan dosa lainnya. Teman kita juga pasti akan melihat bagaimana perilaku kita, jika kita tidak mampu menjaga diri dari perbuatan dosa yang lain, teman kita bisa mencap munafik. Sebagai manusia biasa kita bukanlah orang yang sempurna, ada kelebihan dan kekurangan. Dalam satu hal kita menasihati orang lain, namun dalam hal lain kita bisa meminta nasihat dari orang lain. Tetaplah jaga ukhuwah, jangan sampai menyinggung atau menyakiti hati saudara kita.

Terakhir, kembali saya tekankan bahwa hidayah adalah mutlak kehendak Allah. Jika kita sudah berusaha maksimal untuk menasihati teman kita, jangan lupa berdo'a kepada Allah agar Dia menyadarkan teman kita. Bertawakkallah padaNya. Jika suatu saat teman kita mendapat hidayah dan berhenti pacaran, jangan merasa berjasa padanya. Dukung dan bimbinglah mereka agar tidak mudah kembali lagi ke jalan yang salah di suatu saat. Namun, jika teman kita tidak mendapat hidayah tidak usah berkecil hati. Tetaplah sampaikan kebenaran, sampaikan kepada teman anda yang lainnya. Mungkin saja satu teman tidak mau sadar, tetapi teman yang lain bisa tersentuh hatinya.

"OK, terimakasih Kang Andre, semoga saya bisa istiqomah dalam jalan dakwah."
"Sama-sama, barakallahu fiikum."
Andre Tauladan

Senin, 24 Maret 2014

Majalah Al Qolam Edisi 1

Semua orang bisa mengukir sejarah (kalo mau). Menciptakan sejarah bisa saja dilakukan dalam bentuk lukisan, patung, bangunan, bisa juga lewat tulisan. Alhamdulillah, majalah Al Qolam udah terbit. Al Qolam adalah UKM Kepenulisan Islami di UPI. Para anggotanya pada hobi nulis. Nah, kali ini tulisan mereka dituangkan dalam majalah. Kalo anda mau membaca di sini boleh, mau di download juga boleh.
ukm kepenulisan islami al qolam

Tadinya sih majalah ini cuma ada dalam bentuk PDF. Nah, tadi siang saya jalan-jalan di timelinenya kang Emil, walikota Bandung yang cool tea. Di situ ada yang nanya tentang kinerja pemkot, dan kang Emil ngasih link ke issuu.com. Bagus juga nih fiturnya, jadi seperti baca e-paper koran-koran gitu. Dari situ saya jadi kepikiran untuk mengupload majalah ini. Selamat membaca :)


Andre Tauladan

Kamis, 06 Februari 2014

Info Acara : Talkshow Pendidikan Islami | Halalkah IP-ku?

Manteman, ada acara bagus nih buat para pelajar dan mahasiswa. Walaupun judulnya "Halalkah IP-ku?" tapi ini berlaku juga untuk perntanyaan "Halalkah nilai raporku?". Jadi jika anda pelajar atau mahasiswa jangan hanya mengejar nilai demi kesenangan dunia, tapi juga harus halal karena nilai belajar kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Jangan membohongi diri sendiri, ketika anda mencontek mungkin saja guru atau dosen anda tidak mengetahui perbuatan itu. Bisa saja dosen atau guru anda memberi nilai yang bagus untuk ujian anda. Tapi anda akan merasa hampa ketika melihat nilai bagus itu karena anda tahu bahwa sesungguhnya kemampuan anda tidak selevel dengan nilai bagus itu.

Jadi, bagaimana solusinya? Ikutan yuk acara ini!

MINI TALKSHOW
"HALALKAH IP-KU?"
Dinamika Kejujuran di Dunia Pendidikan

Bersama :
Dr. Syahidin, M.Pd.
Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UPI

Moderator :
M. Ginanjar Eka Arli
Ketua Umum UKM KI Al-Qolam UPI

Waktu & Tempat :
Jumat, 7 Februari 2014
@Ruang Biro 3 Masjid Al-Furqon UPI
Pukul 16.00-17.45

Info : 089627363919

Presented by :
Subbidang Kerohanian
HME FPTK UPI

GRATIS!!!
nilai hasil mencontek halal haram

Andre Tauladan

Kamis, 30 Januari 2014

Dictation alias dikte

Pict : www.imedicalapps.com
Bismillah.
Menjadi seorang pembelajar berarti harus bersedia untuk belajar dari mana saja. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil baik dari pengalaman sehari-hari maupun dari hasil materi yang disampaikan di sekolah, di kampus, atau di tempat pelatihan kerja. Untuk bisa belajar dari lingkungan yang naturally tidak dalam bentuk tulisan kita harus mencari cara yang sesuai dengan kemampuan kita, salah satunya adalah dengan mencatat. Namun jika di satu saat kita tidak membawa alat tulis, ada cara alternatif yang bisa dilakukan yaitu merekam.

Proses transfer kata-kata atau kalimat yang disampaikan orang lain dari rekaman menjadi tulisan ini dalam bahasa Inggris disebut transcribe sedangkan hasilnya disebut transcript. Pembahasan mengengai transcribe ini akan saya sampaikan di lain kesempatan dan di blog yang berbeda, yaitu Jurnalnya Andre. Untuk kesempatan ini saya ingin membahas Dikte.

pic : nesrineren.edublog.com
Dikte, sebuah kata yang saya "google traslate"kan dari kata bahasa Inggris yaitu "dictation". Dictation adalah the action of saying words aloud to be typed, written down or recorded on tape. Jika di"indonesiakan" sederhananya adalah berkata keras agar orang lain bisa mencatatnya. Kegiatan dikte ini biasa dilakukan oleh guru atau siapa saja yang berperan sebagai penyampai materi. Sewaktu SD guru saya sering mendikte pelajaran tertentu agar muridnya mau mencatat. Jaman dulu memang buku sumber pelajaran bagi murid terhitung langka, oleh karena itu agar guru tidak perlu menulis materi pelajaran di papan tulis biasanya guru mendikte. Selain itu biasanya guru melakukan dikte sewaktu memberikan tes atau anak-anak jaman dulu menyebutnya ulangan.

Pict : affordablehousinginstitute.org
Dikte juga biasa dilakukan di kalangan pegawai. Yang paling sering mengalami pendiktean biasanya adalah sekretaris. Jabatan sekretaris seringkali mengharuskan orang itu untuk selalu mencatat apa saja yang dikatakan oleh direktur, misalnya jadwal meeting, bertemu klien, dan sebagainya. Gambar di atas adalah salah satu contoh kegiatan mendikte seorang direktur kepada sekretarinya. Foto jadul sih, hehehe.

Bagus atau tidaknya hasil dikte-an ditentukan oleh banyak hal. Nah, kali ini Andre mau sedikit berbagi tips dalam mendikte.

1. Keterampilan audiens
Yang didikte (audiens) harus orang yang memiliki kemampuan mengetik dengan cepat dan akurat. Hal ini penting karena bisa mengoptimalkan waktu. Dengan keterampilan yang baik dari seorang audiens, waktu yang dibutuhkan untuk menuliskan hal-hal penting akan menjadi lebih sedikit tanpa adanya kesalahan.

2. Audiens memiliki pendengaran yang baik.
Seringkali saat sekolah dasar dulu, ketika seorang guru mendiktekan soal ulangan siswa mengatakan "apa bu?" atau sejenisnya. Hal itu bisa saja disebabkan karena kemampuan pendengaran anak-anak yang masih kurang bagus.

3. Jarak antara audiens dan pendikte tidak terlalu dekat atau terlalu jauh.
Jarak yang tepat antara pendikte dan audiens sangat mempengaruhi hasil dikte. Jarak yang terlalu dekat, dengan suara yang lantang dari pendikte akan membuat audiens tidak nyaman. Sedangkan jarak yang terlalu jauh akan membuat audiens perlu "perjuangan lebih" untuk bisa menuliskan kalimat yang didiktekan.

4. Kondisi yang tenang dan sunyi.
Pastikan suasana saat pendiktean tenang dan sunyi agar audiens dapat mendengar apa yang anda katakan dengan jelas.

5. Pengucapan yang jelas
Sebagai seorang guru (misalnya), saat melakukan pendiktean kalimat yang diucapkan harus jelas, merupakan bahasa yang biasa dipakai dan tidak "aneh-aneh". Hal ini untuk menghindari audiens menanyakan istilah-istilah yang "aneh-aneh" tersebut.

6. Irama yang tepat
Jangan mendikte dengan irama yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Irama yang terlalu cepat bisa membuat audiens terburu-buru dan tidak sempat menuliskan apa yang anda ucapkan sehingga memungkinkan terjadi kesalahan. Irama yang terlalu lambat akan membuat audiens bosan dan ngantuk. Perhatikan juga nada bicara anda agar audiens mengerti penempatan tanda baca dan inti dari kalimat yang anda sampaikan.

Segitu aja dulu ya. Kalo ada tambahan bolehlah ditulis di kolom komentar. Eh, kalo Andre sih sampe kelas 3 SMA masih ngalamin tuh ulangan dengan metode dikte oleh guru. Waktu itu ulangan bahasa Indonesia loh! Sedangkan di dunia kerja, saya pernah didikte saat harus menulis alamat surat. Kalo manteman gimana? Kapan terakhir didikte?

Andre Tauladan
This writing is dedicated to all my friends at Unit of Student's Activities of Islamic Writings, Al Qolam. (google translate)

Kamis, 13 Juni 2013

BBM NAIK !!!

Hai sob, hehehe, BBM mau naik yah? wah pemerintah udah bikin banyak iklan tuh buat bikin alasan menaikkan harga, sama saja seperti kenaikan BBM yang sebelumnya, alasannya subsidi BBM tidak tepat sasaran, dulu juga gitu. Kesimpulannya walaupun BBM pernah naik, tapi tetep aja subsidinya tidak tepat sasaran. Nah kali ini andre mau ikut-ikutan jadi pengamat kehidupan masyarakat.

Di satu siaran tv, ARB alias Abu Rizal Bakrie bilang "jangan panik". Yah, logis juga sih, tapi kan nggak semua orang bisa gitu. Dia sih enak jadi orang kaya, walaupun naik tetep aja nggak akan ngerasa susah. Tapi gimana sama orang miskin? Hm... anggap aja dia mah ga peduli ama orang miskin, sssttt... fansboynya atau pendulum ARB jangan terguncyang ya...

ARB bilang, dalam waktu 4-5 bulan juga bakal stabil kok. Ya iyalah,,, gimanapun juga kalo udah dinaikin harganya orang-orang gak mungkin pake air mineral buat kendaraan mereka. Kalo udah naik mah pasti tetep dibeli. Masalahnya bukan cuma BBM yang naik, yang lain juga bakal ikut naik. Nanti juga mahasiswa bakal ngerasa terbiasa makan di warteg minimal Rp. 8000. Udah ga mungkin makan di warteg cuma Rp. 5000, kecuali kalo cuma mau makan nasi putih ama tempe doang. ARB kan gak mungkin makan di warteg, walaupun mungkin tetep aja ga mungkin makan ama tempe doang. :p . Yah, tapi emang kata dia itu GAK SALAH. Toh dia cuma bilang "bakal stabil" bukan bilang "Nggak akan bikin susah". wakakakka...

Sebenernya sakit juga sih denger dia bilang gitu, tapi ya mau gimana lagi, saya mah orang biasa sih, nggak bisa ngelawan. Tapi, tanpa maksud ngebelain si ARB itu saya juga sependapat sama dia "jangan panik". Pertama, kita kudu santai menghadapi pemerinta yang zhalim. Yakin aja bahwa mereka akan menerima balasan yang pantas atas perbuatan mereka. Kita sebagai manusia di dunia, wajib berusaha menjemput rezeki. Dan kalo pemerintah ga peduli ama rakyat kecil, berarti di situ ada ladang amal buat kita. Umat muslim kudu bersatu. Bukan bersatu buat demo di jalan yang akhirnya bikin macet, ngerusak jalan, ngerusak bangunan,dsb.
gambar : formatnews.com

Bersatu untuk saling menolong, saling membantu, saling mencukupi. Ngomong-ngomong soal kenaikan BBM & pejabat, saya mah gak aneh kalo ada pencitraan dari beberapa parTai. Kalao partai lain kan udah jelas ya suka menindas, misalnya Bemokarat atau Golongan Kardus. Mereka memang sua hura-hura, pencitraan (citra jelek) dan meres rakyat. Korupsi dari para kadernya banak banget, trus nggak diproses lagi hukumnya. Nah, kalo yang suka pencitraan ini adalah Partai Korupsi Sapi dan Geringdarat. Partai ini yang saya lihat dari waktu pembahasan kenaikan BBM yang dulu bilang nolak, tapi di rapat akhirnya setuju. Terus sekarang para calon kepala daerah dari partai ini masang spanduk penolakan kenaikan harga BBM, tapi di kabinet dengan alibi "koalisi" mereka setuju. Sama aja geringdarat juga. Demi rakyat, demi rakyat. hadeh... Sama aja akhirnya. -__-

Lanjut lagi soal BBM. Sebagai bekas mahasiswa saya ngerasa kesel juga ama para mahaiswa yang hobi demo  di jalan. DI makasar lagi, mahasiswanya mahasiswa islam dari Univ Muhamadiyyah Makasar dan HMI doyang banget demo yang akhirnya sampe bentrok. Sama aja dengan pejabat, mereka bilang demi rakyat. Hoaaahmm.....

BBM, yah... padahal katanya endonesah pusakah ini negara yang kaya dengan kekayaan alam terbesar. Migas jadi sumber kekayaan ke satu di atas fauna. Tapi yah nyatanya gini. Indonesia tanah air beta. Tanah beli, air juga beli. Aslinya mah buat orang lain. Air buat orang lain, batubara buat orang lain, minyak buat orang lain, dan berbagai hasil tambang lainnya juga buat orang lain. Negara kaya migas tapi BBM sering langka, sekarang aja di beberapa daerah gas elpiji lagi langka. Katanya subsidi bikin susah negara. Hoaahmm...

Dengan alibi "ada kompensasi" akhirnya pemerintah naekin harga BBM. Hoaaahmm... lagi. kompensasinya BLT lagi BLT lagi. Dari dulu juga pembagian BLT kacau, itu juga banyak kok yang nggak tepat sasaran. Biaya pendidikan siswa miskin katanya juga kebagian dari kompensasi itu, wah,,,. Kalo misal ada sekolah gratis, orang kaya juga pasti mau sekolah di situ. Tetep aja nggak tepat sasaran. Belum lagi pengorbanan lain dari orang miskin buat ngedapetin hak mereka. Di beberapa wilayah mau sekolah aja susah. Misal sekolah gratis, tapi ke sekolahnya jauh, sekolah jelek, kudu beli buku, kudu ngongkos. Lagian BLT dibagiin cuma 150rebu, cuma 5 bulan. 150rebu bisa buat apa? bulan ke 6 mereka udah ga dapet bantuan lagi... Huahahahhahaha.... (pejabat lagi ketawa)

Yaudah, ngebahas kekejaman pemerintah mah nggak akan selesai sampe ada sistem pemerintahan yang bener. Kita udahin dulu aja bahasan itu, sekarang gini. Kita siapin diri kita masing-masing aja. Persenjatai diri kita dengan keimanan yang kuat dan usaha yang maksimal. Keimanan yang kuat bakal ngejaga kita dari segala perbuatan buruk separah apapun kondisi kita. Dan usaha yang maksimal bakal ngebimbing kita untuk tidak pernah menyerah. Inget kata mario teguh. Kebanyakan orang hidup susah kaerna terlalu mengharap kepada manusia, termasuk ngarep ama pemerintah. Terus kata pak mario juga, yang asalnya dari Al Quran, gini katanya " rezeki akan selalu ada bagi orang-orang yang saling membantu dalam kebenaran dan kesabaran. Salam Super.!!!!


Andre Tauladan

Senin, 26 November 2012

Save Gaza Jika Anda Punya Hati

 Gaza, Palestina.

Kepulan asap dari gedung-gedung yang terbakar menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Gaza sejak dilancarkannya serangan oleh tentara Zionis Israel. Ya, itu terjadi di Gaza beberapa hari yang lalu. Saat ini sudah disepakati oleh kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata. Walaupun begitu, kita tidak bisa melupakan begitu saja insiden berdarah itu. Puluhan orang syahid diantaranya anak-anak.

Mereka penduduk Gaza, tidak ada hubungan darah dengan kita orang Indonesia. Kenyataan itu membuat sebagian orang Indonesia tidak peduli terhadap mereka. Salah satunya ada di Facebook. Sebuah akun bernama Ular Berbisa memposting gambar bertuliskan "Ular Berbisa lagi sibuk, nggak ada waktu buat ngurus Gaza". Sebuah pernyataan egois yang langsung membuat saya panas hati. Tanpa fikir panjang saya komen di posnya. Dia terus menjawab dengan kegoisannya hingga akhirnya saya berhenti mengomentari ocehannya yang tidak berkualitas.

Mungkin Ular Berbisa hanya satu dari banyaknya orang Islamphobia atau bahkan muslim munafik yang tidak peduli terhadap kondisi Gaza. Mereka saya anggap sebagai orang yang tidak punya hati. Andai saja kejadian seperti itu menimpa keluarga mereka, atau diri mereka sedangkan orang lain tidak ada yang peduli, mereka akan merasakan bagaimana penderitaan saudara kita di Gaza. Mungkin saudara kita di Gaza lebih 'menikmati' penderitaan yang mereka rasakan, karena mereka memiliki keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sedangkan orang-orang islamphobia, disaat menderita mereka hanya akan merasakan penderitaannya.

Bantu Gaza

Bagi para orang awam yang kemudian setuju untuk 'save gaza' muncul pertanyaan baru, bagaimana caranya? Ada banyak cara untuk membantu meringankan beban saudara kita di Gaza, seperti halnya saudara kita di tempat lain, antara lain :
  • Memberikan bantuan berupa uang.
  • Merupakan kebiasaan bagi masyarakat kita, khususnya mahasiswa, mengadakan acara pengumpulan dana bagi korban bencana alam di suatu daerah. Dengan adanya kebiasaan itu, seharusnya 'orang-orang baik' yang biasanya mau untuk menyumbang korban bencana juga mau untuk menyumbang untuk membantu penduduk Gaza. Namun kenyataannya sering berbeda, dengan dalih "Untuk apa membantu yang jauh, yang dekat saja banyak yang perlu bantuan" mereka enggan untuk menyisihkan uang mereka untuk membantu penduduk Gaza.
  • Memberikan bantuan dengan tenaga / fikiran
  • Salah satu cara yang sering dilakukan oleh massa, adalah dengan melakukan demonstrasi atau aksi damai. Perlu dibuat strategi atau perencanaan yang matang agar aksi tidak sekedar menjadi aksi, atau demonstrasi berakhir ricuh yang merugikan banyak pihak. Tidak jarang demonstrasi yang dilakukan oleh ormas, mahasiswa atau pun kelompok massa lainnya yang awalnya berlangsung damai akhirnya ricuh. Hal ini terjadi karena adanya pihak yang memprovokasi dan pihak yang bisa diprovokasi. Dalam suatu aksi yang diperlukan adalah kualitas massa bukan kuantitas. Karena walaupun dilakukan oleh 30 - 50 orang, jika berkualitas hasilnya akan jauh lebih baik daripada 300 orang yang tidak berkualitas. Selain itu semakin banyak jumlah massa maka semakin sulit juga mengorganisir satu per satu.
  • Membantu dengan do'a
  • Do'a adalah senjata orang mu'min. Dengan mendoakan sesama muslim maka kita juga turut membantu. Tentu bukan sekedar doa, melainkan doa yang dipanjatkan sepenuh hati, seolah nasib itu menimpa kita sendiri dan kita ingin segera lepas dari penderitaan yang dirasasakan saudara kita di sana.
  • Membantu dengan memperbaiki diri kita sendiri
  • Mungkin ini aneh, membantu orang lain tetapi yang diubah adalah diri sendiri. Tetapi tidak aneh jika kita berfikiran untuk bisa membantu mereka secara langsung di TKP. Saya yakin sebagian dari kita kesal, marah, berang dan ingin ikut menghabisi tentara israel. Tetapi apa bekal kita? Tentara HAMAS adalah tentara pilihan, mereka taat beribadah, memiliki fisik dan mental yang kuat. Kita tidak tahu sampai kapan penjajahan Israel atas Palestina akan berlangsung. Seandainya seluruh negara sekuler dan anti islam membantu Israel, maka saat itu umat muslim di seluruh dunia juga harus menolong rakyat Palestina. Dan disaat itu terjadi dengan kondisi yang telah siap, maka kita akan bisa membantu mereka dengan maksimal
Andre Tauladan

Kamis, 06 September 2012

Makna Kegagalan Dalam Hidup

Oleh : Gus Ulil
Pentingkah arti kegagalan dalam hidup? Jika ya jawaban anda. Seberapa pentingkah arti kegagalan menurut anda? Lalu apa hubungannya dengan kesuksesan? Mari kita telusuri bersama.
gagal sukses tertunda

Sejatinya kegagalan dan kesuksesan itu ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Yang satu melengkapi yang lain. Tidak ada kesuksesan tanpa ada kegagalan. Gagal itu penting. Bahkan teramat penting. Mengapa? Karena kita tidak akan pernah memahami arti penting sebuah kesuksesan tanpa adanya proses kegagalan terlebih dahulu.
Jika anda tidak pernah gagal dalam hidup. Berarti anda tidak pernah mengambil tindakan apapun untuk sukses. Bahkan inilah yang disebut kegagalan sejati. Namun pertanyaannya, adakah orang yang tidak pernah gagal dalam hidup?

Orang – orang besar dan sukses di dunia ini telah memberikan contoh dan teladan bagaimana kegagalan, kekalahan dan kesulitan yang datang silih berganti merupakan cambuk dalam proses pengembangan diri menuju puncak kesuksesan. Bahkan “sukses itu 98 % dibentuk oleh kegagalan dan kesalahan.” Demikian nasehat Soichiro Honda.
Orang sukses tidak pernah ciut dan surut langkah hanya karena kegagalan yang mereka hadapi dalam hidup. Karena mereka sadar bahwa kesuksesan itu tidak akan indah dan bernilai tanpa adanya kegagalan. Oleh karena itu kalau mau sukses, anda harus mau gagal! Karena jika tidak, anda tidak berhak dan tidak pantas untuk sukses. Tidak percaya? Simak fakta – fakta berikut.
Sejarah mencatat bagaimana Thomas A. Edison, sang penemu bola lampu pijar harus gagal dulu 10.000 kali sebelum berhasil menciptakan penemuan – penemuan dan karya yang luar biasa. Kalau seandainya Edison berhenti dan menyerah di langkah yang ke-9999, kita tentu tidak akan pernah mengenal yang namanya listrik dan bola lampu.
Colonel Sanders, pendiri Kentucky Fried Chicken ditolak 1009 kali ketika mencoba menawarkan gagasan menjual ayam goreng dengan resep khususnya. Werner von Braun telah melalukan penelitian dan percobaan menerbangkan roket sebanyak 65.121 kali dan semuanya gagal. Charles Dicken mengirimkan ratusan artikel yang tak pernah dimuat media massa. Hal yang sama terjadi dengan Walt Disney yang jatuh bangun 302 kali.
Apakah mereka menyerah? No way. Sanders justru mencatat rekor dengan keberhasilan yang sangat gemilang. Werner dicatat sebagai penemu roket. Charles Dicken menjadi penulis terkemuka di dunia. Bahkan Walt Disney sendiri hingga kini menjadi industri hiburan dan proyek raksasa kebanggaan Amerika.
Jadi, siapa bilang kegagalan itu berarti kiamat? Kegagalan itu justru penting agar kita selamat. Kegagalan bukanlah akhir dari segala – galanya tetapi merupakan awal menuju kesuksesan besar di masa depan!
Yakinilah… “Nothing Last Forever” demikian Sidney Sheldon memberi judul salah satu novel terbaiknya. Tidak ada yang abadi, kegagalan pun tidak. Karena itu maju terus pantang mundur. Never give up, Never give in. Anggaplah kegagalan itu sebagai teman sekaligus guru yang mengajarkan kita arti penting sebuah kesuksesan.
Andre Tauladan

Jumat, 27 Juli 2012

Pak, Izinkan Saya Kuliah Lebih Lama Lagi

Judulnya melas banget ya.. xixixi, padahal maksudnya bukan karena saya di DO atau dikeluarin dari kampus, melainkan saya masih betah di kampus. Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, sebuah universitas negri yang beberapa kali tercatat di peringkat atas kategori kampus terbaik, walaupun tidak nomor satu. Lima tahun yang lalu saya resmi terdaftar sebagai mahasiswa di jurusan Ilmu Keolahragaan.

Andreansyah Dwi Wibowo sebagai orang kampung atau kampungan yang nggak tahu seperti apa kota Bandung, yang tak tahu seperti apa kehidupan mahasiswa, mulai menjalani hari-harinya dan sedikit demi sedikit mengalami perubahan kepribadian dari yang awalnya pendiam, egois, dan tidak suka bersosialisasi menjadi lebih pendiam, lebih egois dan lebih suka menyendiri #eh? Bukan gitu, tapi jadi agak periang, lebih bisa menerima pendapat orang lain, dan lebih suka bersosialisasi.

Awal kuliah dijalani dengan sedikit tekanan dari senior, sifat pendiam dan penyendiri saya membawa pengaruh buruk selama awal kuliah. Pernah waktu itu datang ke kampus sendirian karena tidak mendapat info bahwa hari itu tidak ada kuliah. Pernah dapat nilai E karena absen kurang, karena tidak tahu ada perubahan jadwal. Pernah juga disamperin senior dan 'diusilin' oleh mereka gara-gara saya tidak kenal mereka, padahal pernah ada perkenalan senior, namun waktu itu saya tidak hadir. Yang termasuk pengaruh paling parah adalah nilai buruk dan salah kontrak dosen yang hingga saat ini belum clear masalahnya.

Pertengahan kuliah aku mulai mau membaur dengan teman-teman. Mau dijadikan pengurus himpunan yang pada akhirnya kerjaan saya dikerjakan oleh orang lain karena memang saya tidak punya kemampuan yang diharapkan. Mulai ikut aktivitas himpunan, dan mengenal beberapa orang dari jurusan lain. Menemui beberapa pejabat fakultas hingga pejabat kampus, hidup mulai terasa lebih menyenangkan.

Di tahun-tahun terakhir mulai ada beberapa teman yang lulus, sedangkan saya masih harus mengulang beberapa mata kuliah bersama adik kelas. Sebisa mungkin saya membaur dengan mereka, tanpa rasa senioritas. Teman-teman satu angkatan semakin banyak yang lulus, saya pun semakin sedikit teman, tapi karena saya sudah bukan pendiam lagi, saya sering sekedar bermain ke kampus, bertemu beberapa aktivis kampus, atau sekedar berjalan-jalan dengan penuh percaya diri (#atau tak peduli penilaian orang lain?).

UPI, tempat saya banyak belajar, walau pelajaran yang saya ambil bukan pelajaran dari kuliah, tapi dari kehidupan kampus. Ketika ada orang BEM yang sok-sok'an, hingga akhirnya saya antipati ke BEM, dari banyaknya akhwat berjilbab yang cantik-cantik #witwiw, ikhwan dengan baju koko yang menatap sinis ke saya, kadang itu semua membuat saya sedikit ingin bilang "Ih!".  Tapi akhirnya seiring waktu antipati saya ke BEM hilang, keinginan untuk bilan "ih" ke ikhwan akhwat juga hilang.

Dari situlah saya mengambil pelajaran hidup, bahwa hidup penuh dengan warna, penuh dengan keragaman, sifat-sifat manusia tidak bisa kita atur semua, tapi kita bisa mengatur sifat kita sendiri. Yang dulunya antipati sama orang BEM, saya coba hilangkan sugesti itu, dan coba untuk berkomunikasi dengan mereka, mereka menerima dan akhirnya akrab. Rasa 'aneh' ketika dipandang sinis oleh para akhwat cantik bisa hilang karena saya jarang memperhatikan mereka. Rasa 'aneh' ketika dipandang sinis oleh para ikhwan juga hilang karena ketika dipandang seperti itu, saya coba dekati mereka, dan akhirnya menjadi akrab. #kalo sama akhwat kan gak bisa gitu :D

Manusia memang suka hidup berkelompok, ya, tidak terkecuali pada mahasiswa, ada yang hanya ingin bergaul dengan kelompoknya saja, tentu ada keuntungan dan kerugiannya, termasuk menjadi penyendiri, ada keuntungan dan kerugiannya. Sifat penyendiri saya tidak 100% hilang, tapi membekas dan berubah menjadi sifat orang yang selalu merasa bebas. Saya bisa masuk kelompok manapun tanpa dianggap anggota. Tapi tentu saja saya tidak pernah merasakan kesenangan ketika kelompok itu sedang bersenang-senang.

Panggilan "akhi" kadang juga ditujukan pada diri saya. Sebuah panggilan yang saya rasa "Wah" sekaligus "Waduh". "Wah" karena biasanya panggilan itu hanya ditujukan pada aktifis atau orang-orang yang aktif di kegiatan keagamaan, jadi ketika dipanggil seperti itu saya merasa terhormat. "waduh" karena sebenarnya saya bukan orang yang aktif di kegiatan keagamaan, jadi kok rasanya mereka salah orang. Panggilan "Kang" atau "Akang" lebih terdengar bersahabat tanpa menimbulkan "waduh".

Akhirnya. Mahasiswa aktif yang tersisa dari angkatan saya hingga sekarang tinggal sekitar  tujuh orang, mereka sepertinya akan segera lulus juga. Mereka juga mendesak saya untuk lulus sama-sama. Tidak beda dengan ayah saya yang meminta saya untuk cepat lulus, padahal saya lagi betah-betahnya ada di kampus. Saya membayangkan ketika lulus nanti, saya harus pulang ke kampung halaman, meninggalkan kampus tercinta, tanpa ada rencana jelas kapan akan ke sini lagi. Suasana yang kondusif untuk memperbaiki diri, banyak aktifitas keagamaan, banyak training alias pelatihan, yang semua itu tidak akan saya temui di kampung halaman.

Saya masih ingin berada di wilayah kampus, saya terus mencari alasan untuk bisa selalu ada di Bandung, dan saya masih belum ingin lulus. Rasanya tidak mungkin untuk mengutarakan keinginan saya ini kepada orang tua, karena saya masih dibiayai mereka. Pokoknya saya masih ingin ada di sini.

Penutup, saya kutip kata-kata teman saya "Masuk perguruan tinggi negri itu susah, sekarang udah masuk jangan pengen cepet-cepet lulus" #just joke

Minggu, 08 Juli 2012

Seperti Apakah Orang Yang Dinamis Itu?

jenis kepribadian

Carilah di sekeliling Anda di kantor, di toko, di lingkungan tempat tinggal, di rumah atau di mana saja Anda berada; orang yang paling bersemangat, paling kreatif, paling bahagia yang dapat anda temukan; dan Anda akan melihat seorang yang dinamis.

Seorang yang dinamis memiliki banyak kemampuan, suasana hati (mood) dan bakat. Ia tidak mau mengikat pikirannya dengan satu gagasan, proyek, pikiran atau pendapat untuk waktu yang lama. Ia tetap bebas, suka mengangani beberapa proyek sekaligus. Makin rumit problem yang dihadapinya, makin menyenangkan untuk dipecahkan. Ia menghindari hal-hal rutin seakan-akan lubang kubur. Ia adlah orang yang di belakang meja yang mencoret-coret sehelai kertas; atau pemilik rumah makan yang mencoba sebuah resep baru; wartawan yang mengajak istrinya menoonton sandiwara Shakespeare; akuntan yang pergi berkemah bersama keluarganya; atau nyonya rumah yang berteriak, "Ganyang Wasitnya!" dalam sebuah pertandingan bola.

Seorang yang dinamis ialah seorang yang selalu ingin tahu. Ia ingin tahu alasan segala sesuatu, tidak peduli apakah itu urusannya atau bukan. Ia ingin tahu bagaimana cara barang itu dibuat, terbuat dari apa, siapa yang membuatnya, dan apa yang menyebabkannya bekerja. Ia mengumpulkan fakta seperti orang lain mengumpulkan perangko. Ia tidak pernah merasa cukup. Ia ingin mempelajari bidang-bidang dan minat baru, membaca artikel atau buku baru, menonton atau mendengarkan program baru. Ia senang mempelajari keterampilan baru, bertemu dengan orang-orang baru, dan pergi ke tempat-tempat asing. ia besedia mencoba apa saja, paling tidak satu kali.

Ia BERHENTI, bila ia merasa bahwa ia bergerak terlalu cepat dalam kehidupan ini, sehingga tidak dapat meluangkan waktu untuk menjadi seorang yang lebih dinamis dan menarik. Ia berhenti untuk memperhatikan matahari tenggelam atau awan yang tebentuk indah atau menolong seseorang memecahkan problem. Ia behenti, tetapi hanya untuk memperbarui semangatnya. Ia tidak suka menunda-nunda sesuatu.

Ia MELIHAT, ke kanan dan ke kiri dan juga ke depan. Ia menyadari bahwa pandangannya hanya terbatas oleh kemampuannya untuk membuka matanya terus. Ia memandangsebuah lukisan untuk mengetahui apa yang ingin dikatakan si seniman; ia memandang orang-orang di sekitarnya untuk mengetahui apa yang dapat dipelajarinya dari mereka.

Ia MENDENGARKAN orang-orang yang lebih tua dan bijaksana daripada dirinya untuk menarik manfaat dari pengalaman mereka yang berharga. Ia mendengarkan orang-orang yang lebih muda karena dari mereka ia dapat menemukan kebenaran yang begitu jelas, tetapi mungkin diabaikan selamanya oleh dunia orang dewasa. Ia mendengarkan si tukang mimpi, salesman yang ulung, orang yang marah, yang sakit hati dan terutama yang kesepian. Ia mendengarkan kerabat dan teman-temannya. Ia mendengarkan orang yang bodoh dan membosankan, karena seperti yang dikatakan ahli filsafat "Mereka, juga mempunyai kisah mereka sendiri untuk kita dengarkan."

Seorang yang dinamis adalah orang yang selalu gelisah. Ada berjuta-juta hal yang dihasilkan oleh pikirannya yang subur untuk dicapainya,dan ia tahu bahwa ia harus bekerja giat untuk menyelesaikan semua itu. Bila dibiarkan memilih ia lebih suka mempunyai waktu daripada uang, karena ia tahu bahwa waktu adalah jauh lebih berharga.

Ia suka mengolah gagasan-gagasan, kadang-kadang dengan tujuan yang pasti, kadang-kadang hanya iseng belaka. Walau mungkin mendapat kesenangan lebih besar dengan mengolahnya saja. Ia suka melontarkan, mengatur kembali, menggabungkan, menghapus, menimbun, menguraikan, melempar, menangkap, menenggelamkan, membagi dua, mempersatukan atau memulas gagasan. Ia tertarik kepada kegagalan seperti juga kepada sukses, karena dari kegagalan ia juga mempelajari suatu pengetahuan.

Seorang yang dinamis mengadkan pendekatan dengan kesederhanaan anak-anak. Ia antusias tentang segalah sesuatu yang baru dilihatnya. Ia tidak menyukai kepura-puraan untuk memblokir atau menolak gagasan. Ia menghadapi problem dan gagasan baru tanpa memperdulikan segala rintangan dan bersedia berbuat apa saja untuk menelaahnya sendiri, daripada menmbiarkan orang lain memberikan keterangan yang terselaput oleh keterbatasan serta prasangka mereka. Pikirannya selalu terbuka kepada siapa saja, khususnya orang yang paling disukainya, anak yang masih kecil.

Seorang yang dinamis adalah orang yang bebas. Ia tidak selalu memegang peraturan yang sama. Kadang ia suka menyendiri. Ia menyukai orang-orang (dan mereka menyukainya), tetapi ia tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari mereka. Ia kadang tidak mengikuti pertandingan sepakbola atau bahkan pertemuan penting, hanya sekedar untuk merenung di suatu tempat yang jauh dari kesibukan dan tekanan tugas rutin.

Ia bebas tetapi tidak keras kepala. Ia menghargai pendapat orang lain, tetapi ia memilih proyek dan tujuannya tanpa terlalu mempertimbangkan pendapat-pendapat itu. Ia tahu bahwa jika mereka yang mengatur dunia, hanya akan ada sedikit sekali penemuan. Seorang yang dinamis ialah seorang yang percaya kepada kemampuannya untuk memecahkan problem dan mencapai tujuan. Biasanya ia seorang yang keras hati.

Seorang yang dinamis kaya akan daya khayal dan penemuan. Ia memiliki kegemaran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru, atau mendolong seseorang menciptakannya. Ia senang memecahkan problem dengan cara atau metode yang lebih baik atau mengubah sesuatu yang dimilikinya untuk mengerjakan pekerjaannya. Seorang yang dinamis ialah seorang yang penuh dedikasi. Ia sungguh-sungguh menyukai pekerjaannya, kehidupannya, lingkungan hidupnya; dan ia mencurahkan banyak waktu, energi serta kemampuan untuk menjadikannnya suatu bagian dari dirinya sendiri. Ia ahli dalam bidang yang disukainya dan ia berusaha keras untuk mempertahankan posisinya.

Seorang yang dinamis menetapkan tujuan, cita-cita dan gagasan seawal mungkin. Mula-mula ia belajar percaya kepada dirinya, kemudian kepada gagasan dan tujuannya. Ia tekun dan menaruh perhatian besar kepada segala sesuatu, tetapi khususkya kepada keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman-teman, negara dan agamanya. Seorang yang dinamis menetapkan prioritas. Ia sadar bahwa ia tidak dapat melakukan segala hal sekaligus, karena itu ia mengatur dirinya dan orang-orang yang bekerja untuk dia, serata yang disekelilingnya agar mengutajakan ahl0hal yang perlu diutamakan. Ia bukan seorang yang mengatur waktu dengan ketat, tetapi ia menghargai waktu sepantasnya.

Seorang yang dinamis biasanya keras kepala. Ia tidak menyerah dan mati-matian mempertahankan gagasan atau tujuannya. Jika ia merasa saatnya sudah tiba, ia menggerakan bumi dan langit serta hampir semua orang di sekitarnya untuk meyakinkan mereka akan nilai sesuatu. Tetapi jika ia menyadari bahwa saatnya belum tiba, ia akan membekukan hal itu selama beberapa bulan, atau tahun; tetapi ia tidak pernah menyerah. Ia adalah orang yang menarik. Ia menyenangkan untuk diajak berbicara karena ia mempunyai banyak bahan percakapan. Menyenangkan untuk berada di dekat orang seperti dia karena semangatnya memancar ke mana-mana. Menyenangkan untuk bekerja dengan atau bagi dia, karena ia membuat semuanya tampak bertujuan dan berharga.

Lihatlah di sekitar anda, dan anda akan mengetahui bahwa Anda dikelilingi oleh orang yand inamis, wlaupun banyak di antara mereka tidak menyadari kenyataan itu.

Sekarang lihatlah ke cermin. Apakah Anda melihat seseorang yang sangat dinamis sedang memandang anda kembali? Kebetulan yang aneh bukan? Seorang yang dinamis ialah orang seperti Anda!!!

Dikutip dari buku "13 Langkah Menuju Kepribadian Yang Dinamis"

Sabtu, 03 Maret 2012

Fakta dan Mitos Tentang Rokok dan Tembakau

Bismillah. Assalamu'alaikum. Halo Sahabat Andre Tauladan
fakta dan mitos rokok
Ok, sebelumnya kita membahas Fakta Seputar Rokok dan Tembakau, sebetulnya itu data sih, bukan fakta, hehe. Nah di tulisan kali ini, akan benar-benar membahas tentang fakta dan mitos seputar rokok yang ada di masyarakat. Hal ini penting untuk meluruskan anggapan umum yang ada dimasyarakat yang dimanfaatkan oleh industri rokok untuk terus mengeruk keuntungan dari para perokok.

MitosFakta
Merokok dapat menenangkan pikiranperokok pemula pasti merasa mual, pusing, batuk dan mulut tak enak. Pengaruh nikotin membuat kecanduan. Kemudian pecandu rokok jadi gelisah, berkeringat dingin dan sakit perut bila tidak merekok. Saat menghisap rokok, nikotin menyentuh otaknya lagi, saat itulah pecandu baru akan merasa tenang dan bisa konsentrasi lagi. Jadi merokok membuat pikiran tenang, hanya bagi pecandu saja.
Merokok adalah hak individu yang tak boleh diganggu-gugat.Merokok adalah ketidakberdayaan diri melawan adiksi nikotin dan akibat pada kesehatannya. Rasa tanggung jawab hendaknya membuat perokok tidak membawa segala risiko gangguan kesehatan akibat rokok pada anggota keluarga yang disayanginya. Bahkan perokok sendiri telah mengganggu hak individu lain untuk mendapatkan udara bersih.
Nikotin tidak menimbulkan kecanduan.Report on Nicotine Addiction tahun 1964, Depkes AS menyatakan nikotin bersifat adiktif. Studi selanjutnya mengindikasikan bahwa ketagihan rokok adalah kondisi yang patologis, seperti ketagihan narkoba.
Polusi udara oleh asap mobil lebih berbahaya daripada asap rokok.Asap knalpot mobil menyebar di udara terbuka, sedangkan asap rokok menyebar tidak hanya di udara terbuka, asap rokok sepenuhnya masuk ke paru-paru perokok dan orang yang berada di dekatnya. Ada 4000 bahan kimia di asap rokok, 69 diantaranya bersifat karsinogenik, sedangkan zat beracun seperti nikotin, arsen, dan amonia tidak terkandung dalam asap kendaraan.
Iklan rokok tidak mencari perokok baru, tapi agar perokok beralih ke produk baruBagi pecandu rokok, dengan atau tanpa iklan ia akan tetap mencari rokok karena tak dapat lepas dari cengkeraman rokok. Jadi iklan rokok lebih ditujukan mencari perokok baru, teruatama anak dan remaja yang sekali terjerat maka akan menjadi pecandu rokok.
Industri rokok telah berjasa terhadap pendapatan negara melalui cukai rokokYang membayar cukai rokok adalah konsumen atau perokok, bukan industri rokok.
Peningkatan harga rokok akan menurunkan penerimaan negara dari cukai tembakau karena berkurangnya konsumsi.Penerimaan cukai tembakau naik 13 kali lipat antara tahun 1994-2007 walaupun harga rokok naik banyak pada periode itu. Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa peningkatan cukai akan menaikkan penerimaan negara karena lambat dan sedikitnya penurunan konsumsi rokok. Pendingkatan penerimaan cukai tembakau akibat naiknya harga jauh lebih tinggi dari turunya penerimaan akibat turunnya konsumsi.
Industri rokok memberikan sumbangan besar pada penerimaan pemerintahSumbangan cukai rokok pada penerimaan negara hanya sekitar 6-7%, angka ini berada jauh dibawah penerimaan negara yang bersumber dari PBB (pajak bumi dan bangunan) dan PPh (pajak penghasilan). Bila cukai dinaikkan, penerimaan akan naik karena konsumsi rokok bersifat adiktif dan harganya in-elastis. Jika cukai rokok nain 10%, maka volume penjualan berkurang 0,9-3%, dan penerimaan cukai akan bertambah sekitar Rp. 29-59 triliun.
Penerimaan cukai 2008 mencapai Rp.47 triliun, 2,7% lebih tnggi dari taget APBN-P yang hanya sebesar Rp. 45,7 triliun, dan meningkat 5,1% dari tahun 2997. Peningkatan tersebut secara umum didukung oleh penerapan kebijakan tarif cukai tembakau.
Cara paling efisien untuk meningkatkan penerimaan pemerintah adalah dengan meningkatkan cukai tembakau., bukan dengan menaikkan konsumsi pada segmen potensial yakni perempuan dan anak-anak, karena 63% laki-laki dewasa di Indonesia sudah merokok.
Pengendalian konsumsi rokok mengurangi pendapatan negara dari cukai rokokRokok adalah produk inelastis dan adiktif, akan terus dibeli bila harganya terjangkau. Bila harga rokok tinggi, pendapatan cukai nai dan penduduk miskin mengurangi konsumsi. Berkurangnya konsumsi rokok tentu akan mengurangi pengeluaran negara dan rakyat untuk mengobati penyakit akibat rokok. Tahun 2005, penerimaan negara dari cukai hanya sebesar Rp. 32,6 triliun, sedangkan pengeluaran akibat penyakitnya sebesar Rp. 167 triliun.
Pengendalian tembakau akan menghilangkan lapangan kerja di pertanian tembakau dan industri rokokPeringkat intustri dan pertanian tembakau tahun 2003 ada di antara 66 sektor tidak di urutan atas :
Industri Rokok → Produksi di urutan 34, tenaga kerja di urutan 30, dan upah di urutan 37.
Pertanian tembakau → Produksi di urutan 62, tenaga kerja di urutan 48, dan upah di urutan 60.
Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan petani tembakauSeperti industri rokok, pengendalian konsumsi rokok atak akan mematikan petani tembakau. Bila kebutuhan industri rokok akan tembakau berkurang, yang terkena dampaknya adalah importir tembakau.
Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan industri rokokDi negara maju, tak ada industri rokok yang tutup karena kebijakan pengendalian konsumsi rokok. Di Indonesia, belum ada peraturan pengendalian tembakau, namun sudah ada industri rokok yang bangkrut karena tak mampu menyaingi industri rokok yang lebih besar dan multinasional.
Peningkatan harga rokok akan membebani penduduk miskinPerilaku merokoklah yang membuat orang miskin terperangkap dalam kemiskinan. Peningkatan harga rokok yang mengurangi konsumsi rokok orang miskin akan meningkatkan daya beli barang lain yang lebih bermanfaat.
Menaikkan cukai akan menaikkan harga rokok, membuat orang miskin tak mampu membeli rokok Benar, namun akan menguntungkan karena orang miskin dapat mengalihkan uangnya untuk membeli hal lain yang berguna bagi anak dan keluarganya. Berdasarkan data Susesnas tahun 2006, menunjukkan bahwa 12% pengeluaran keluarga miskin dialokasikan untuk rokok, padahal untuk dagin, telur dan susu hanya 3%.
Indonesia adalah negara pengekspor tembakau.Indonesia mengimpor tembakau dari banyak negara seperti Amerika, China, Singapura dan lain-lain. Data Ditjen pertanian tahun 2005 menunjukkan bahwa nilai impor tembakau lebih besar dari nilai ekspornya, negara merugi $3 juta / tahun karenanya.
Peningkatan harga rokok akan mendorong penyelundupan dan rokok ilegal
Masalah ini berkaitan dengan penegakkan hukum. Jika penegakkan hukum berjalan baik, peningkatan harga rokok tak akan memicu rokok ilegal dan penyelundupan.

Itulah fakta dan mitos seputar rokok yang banyak beredar di masyarakat. Semoga dengan adanya data tentang fakta di atas membuat para perokok sadar, dan setidaknya konsumsi rokok di Indonesia berkurang.

Kolom komentar ada di bawah, sampaikan opini anda dengan mengisinya.

Sabtu, 26 November 2011

Usaha Saya

Andreansyah Dwi Wibowo a.k.a Andre Tauladan, selaku owner dari Musashi Online Store, saya melayani dan menyediakan produk dan layanan sebagai berikut.

1. Jam Tangan KW murah meriah.
Nggak jaman lagi butuh uang banyak untuk bisa tampil gaya. Saya menjual jam tangan berbagai merek terkenal dengan kualitas KW Super, maksudnya, jam ini bukan original pabrik aslinya, produk ini dibuat semirip mungkin dengan produk asli mulai dari tampilan hingga berat produk. KW Super menunjukkan kalau produk ini adalah produk replika yang kemiripannya mendekati asli. Untuk lebih lengkapnya mengenai produk Jam Tangan KW dengan harga murah, silakan kunjungi Fan Page kami di Musashi Online Store.



2. Orderan Kaos Satuan Dengan Design Sendiri
Ini lagi yang sangat penting untuk tampil gaya, kamu harus beda dari orang lain. Jangan sampai di waktu kamu ingin nunjukkin betapa kerennya kamu, terus ada orang lain pake baju yang sama. Nah, saya terima orderan untuk design kaos dengan design sendiri, dan tentunya tanpa minimal order alias bisa satuan. Soal kualitas, saya selalu memberikan yang terbaik. Desain akan di print langsung ke kaos dengan teknologi Direct To Garment (DTG) gambar akan lebih jelas dan awet.

Click to zoom

Click to zoom
 Contoh hasil pada kaos cotton combed 20's
Click to zoom
Couple
Click to zoom
Contoh pada kaos non putih, warna putih tidak bisa di print. 
Click to zoom
Untuk order, baik Jam Tangan KW Super atau Kaos Custom Design Murah, silakan kontak saya, atau bisa juga dengan meninggalkan komentar di bawah postingan ini. Selamat berbelanja, salam sukses selalu.

Facebook : Andre Tauladan
YM : aiem_muslim
Email : aiem_muslim@yahoo.co.id
HP : 085659389011 (fast response)

Jumat, 26 Agustus 2011

Bila Pacar Meninggalkan Kamu

Oleh: Burhanshadiq

Duo orang sejoli sedang bercakap-cakap di sebuah warung steak. Wajah mereka serius. Sang cowok terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Nampaknya sangat penting. Sang cewek hanya tertunduk, sesekal...i wajahnya terlihat, memelas. Seperti sedang sedih, tak ingin kehilangan sesuatu.

Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah.

“Kita harus putus. Islam ga ngebolehin kita pacaran.” Kata-kata cowok itu seperti petir di siang bolong. Sang gadis semakin sedih. Wajahnya kuyu, dan air mata pun menetes pelan.

“Tapi, apa tidak ada cara lain selain putus?” Tanya sang gadis.
“Kalaulah ada, aku akan memilihnya. Tapi nampaknya tak ada. Cukup sampai di sini saja. Demi kebaikan kita berdua. Aku dan kamu. Aku tidak ingin membuat kamu terluka.”

“Tapi kata kata mu membuatku semakin luka.”
“Aku tahu, kamu pasti terluka. Aku pun terluka. Darahnya mungkin menganak sungai. Tapi ini harus ditempuh. Demi kebaikan kita.”
“Kamu kenapa bisa setega ini sama aku?”

“Ini bukan masalah tega atau tidak tega. Ini masalah aku dan kamu..”
“kamu bikin aku bingung…”
“T.T”

Pernah nggak ngalamin kayak gitu. Mendadak pacar kamu pengen tobat. Pasti asyik kan? Kok Asyik? Ya iyalah asyik, soalnya dia pengen kembali kepada Allah. Dia pengen menjadi hamba yang lebih baik. Dia udah mulai nyadar kalau pacaran itu bikin dia semakin jauh dari Allah. Maka dia putuskan untuk PUTUS sama kamu. Kalau ini terjadi sama kamu, kira-kira apa yang kudu kamu lakukan?

Kamu pasti sedih banget. Tapi kamu kudu yakin bahwa itu pilihan terbaik. Karena lebih baik kamu berada dalam kasih sayang Allah daripada kamu harus berada dalam kasih sayang manusia yang diharamkan.

“Katakanlah: Hai hamba – hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa–dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”. ( QS. Az Zumar).

Masih ada rahmat Allah yang akan menyayangi kamu. Bolehlah kamu ditinggali si Rahmat, tapi rahmat Allah yang akan memberimu kamu kasih sayang tanpa henti. So jangan merasa kecil hati.

Momen ramadan ini harus menjadi momen perubahan bagi diri kamu. Sudah terlalu lama kamu menikmati pacaran yang menimbulkan dosa itu. Resikonya besar, selain dosa, kamu juga sangat berisiko dilecehkan oleh pacar kamu. Dilecehkan secara kata-kata, tindakan ataupun sikap. Yakin deh, ini semua untuk kebaikan kamu.
Allah pasti sudah menyediakan sosok calon suami bagi kamu. Kamu hanya butuh menunggu dengan setia. Dan menjemputnya dengan cara yang syar’i dan tidak melanggar agama. Ok?

Filed under: - - - - artikel voa-islam.com

Sabtu, 28 Mei 2011

Penjual Kayu Bakar itu Diterima di ITB

JARUM jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, Minggu (22/11), saat Singgalang bertandang ke rumah sederhana milik keluarga Yudi April Nando, 19, anak hebat SMA 1 Pariaman peraih nilai tertinggi UN IPA SMA 2011. Rumahnya di Korong Buluah Kasok, Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman.
Rumah itu amat sederhana, sesederhana anak hebat yang tinggal di dalamnya. Dinding rumah diplester seadanya. Waktu gempa, rumah ini mengalami kerusakan parah. Halaman ditumbuhi gulma panjang sejengkal. Di salah satu sudut tampak seonggok biji cokelat (kakao) sedang dijemur.
Singgalang mengetok pintu rumah sederhana itu. Ingin bertemu si anak hebat yang tinggal di sini. Setelah beberapa kali diketok, muncul sosok pemuda tinggi jangkung. Lalu ia bertanya.
“Cari sia da?
“Mancari Yudi April Nando...,”
“Ambo Yudi, ado apo da?” Jawab si jangkung itu.
Setelah memperkenalkan diri, pintu rumah pun dibukakan dan dipersilahkan masuk. Melongo saya menyaksikan rumah Yudi. Kontras benar kondisinya kalau dibandingkan dengan prestasi di bangku pendidikan. Yudi mengantongi nilai UN IPA tertinggi di Sumbar 56,20. Bahkan, dua mata pelajaran, matematika dan kimia nilainya 10 pula.
Dalam rumah tak ada kursi empuk. Ada sebuah almari usang, sebuah bofet dan sebuah meja reot untuk meletakkan makanan yang ditempatkan di sudut ruangan.
Adik perempuan Yudi, Rini bergegas membentangkan tikar pandan dan mempersilahkan duduk. Setelah itu Rini berlalu membangunkan bapaknya yang lagi tidur.

Kisah pahit
Yudi yang dari tadi terlihat bingung membuka pembicaraan. Dia bertanya.
“Apo yang bisa wak bantu da?” Tanya dia.
“Ndak do, ambo nio bacurito sae nyo, seputar prestasi Yudi raih di sekolah,”.
Yudi termangu, matanya menerawang jauh menyiratkan bahagia dan galau. Dia pun melepaskan pandangan kepada ayahnya, Ali Ninih, 60.
“Apo lo ka dimalu an, memang co iko iduik wak. Carito an se lah,” kata Ali Ninih menyuruh anaknya.
Yudi pun bercerita panjang tentang keluarga dan kelangsungan pendidikannya hingga akhirnya bisa meraih nilai tertinggi UN IPA di Sumbar. Sesekali matanya terlihat berbinar menahan air mata.
“Antah lah da, semangat jo keyakinan se nan mambuek wak bisa rajin dan tekun sikola nyo,” tutur Yudi.
Panjang dan pahit lika-liku hidup yang dijalani anak hebat ini untuk bisa sekolah. Tak sedikit tetangga yang mencibir, mencimeehnya.
“Sikola yang dituruik an, iduik keluarga, untuak makan se payah,” cibir tetangga suatu waktu.
Tapi cimeeh itu dijadikan semangat oleh Yudi untuk berbuat lebih. Yudi ingin membuktikan, kalau cimeeh itu tak selamanya benar.
Ayah Yudi, Ali Ninih menceritakan, sebenarnya hatinya iba melihat Yudi. Iba tak bisa berbuat banyak mendukung biaya sekolah. Kadang-kadang untuk ongkos pergi sekolah Yudi, Ali Ninih tak jarang meminjam uang kepada tetangga. Utang kemudian ditutupi dengan kayu bakar yang ia cari di hutan.
Begitulah setiap hari, gali lubang, tutup lubang.
Melihat kondisi orangtuanya seperti itu, Yudi sebenarnya tak tega. Tapi, di sisi lain, dia ingin juga mengejar cita-citanya menjadi dosen atau ahli ilmu teknologi (IT).
Demi cita-cita itu pula, Yudi turun tangan membantu orangtuanya mencari kayu api ke hutan, atau mengambil upah mengerjakan sawah orang.
Kayu bakar yang dicari dijual ke sebuah rumah makan di dekat tempat tinggalnya Rp4.000 per ikat. Sekali ke hutan, dia dan ayahnya bisa mengumpulkan empat hingga lima ikat kayu bakar. Uang penjualan kayu bakar dipakai Yudi untuk ongkos dan belanja ke sekolah. Sisanya untuk bayar hutang dan makan.
“Kalau lah pai we e ka rimbo jo apak mancari kayu, ibo hati apak dek e. Tapi, semangat we e yo sabana kuat untuk sikola. Pai ka rimbo, we e mambaok buku juo. Panek mengumpua an kayu, inyo mambaco. Kayu takumpua, inyo nan mambaok kayu jo garobak pulang. Hampia tiok hari sarupo itu,” kata Ali Ninih.

Diterima di ITB
Buah pahit, kalau yakin bisa jadi obat. Begitu pula dengan Yudi. Pahitnya kehidupan yang dijalani ternyata berbuah manis. Sejak SD hingga SMA, Yudi selalu meraih rengking 1 di kelas. Kini, dia diundang pula untuk kuliah di ITB.
Karena prestasinya itu pula, pelbagai beasiswa bisa dia dapat untuk kelangsungan pendidikan. Bahkan, karena terenyuh melihat kondisi keluarga dan prestasi akademiknya yang luar biasa, seorang pejabat di lingkungan Pemkab Padang Pariaman berkenaan jadi donatur. Selama di SMA, Yudi diberi bantuan uang tunai tiap bulan oleh pejabat tersebut.
Setelah lulus UN, Yudi tercatat salah satu dari puluhan siswa SMA 1 Pariaman yang berkesempatan menerima tawaran dari pemerintah untuk kuliah di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Indonesia. SNMPTN jalur undangan beda dengan PMDK. SNMPTN jalur undangan, siswa penerima dibebaskan memilih PTN favorit.
Yudi memilih ITB, kampus yang selama ini jadi cita-citanya untuk kuliah. Di ITB dia mengambil Sekolah Teknik Elektronika dan Informatika (STEI). Di ITB fakultas atau sekolah, rupanya sama. Selama ini dia bercita-cita ingin sekali menjadi dosen atau ahli TI. Kini, langkah menuju cita-cita itu sudah di depan mata Yudi.
Untuk kuliah di ITB, semua sudah ditanggung negara. Untuk keberangkatan ke Bandung mendaftar, telah ada pula donatur yang mengupayakan keberangkatan. Rencananya, Yudi dan istri pejabat yang jadi donaturnya sejak SMA itu akan berangkat ke Bandung, Jumat (27/5). Batas akhir mendaftar di ITB, Selasa (31/5).
Kini yang jadi kerisauan bagi Yudi, setelah kuliah nanti, ia membutuhkan biaya beli buku dan biaya lainnya. Jumlahnya pasti banyak dan tak akan bisa diharapkan kepada keluarga.
Yudi berharap, ke depan ada orang baik untuk membantunya. Dia sendiri akan berusaha mengumpulkan uang dengan bekerja, apapun itu nantinya.
Yudi si penjual kayu bakar nan hebat itu membuktikan pada dunia, kalau kemiskinan tak bisa menghalangi keinginan untuk mengejar cita-cita.
Dinding tinggi dan sekat tebal itu dia runtuhkan dengan semangat, keyakinan dan ketekunan belajar. Bagi dia, uang bukan segala-segalanya dalam mengejar cita-cita. Orang miskin juga bisa sukses. (*)

Semoga sukses dan berhasil di sana serta menjadi orang yang berguna baginusa dan bangsa...


Jumat, 27 Mei 2011

Wani Piro,,,!!! Kalo mau jadi sarjana, harus ada 40 Juta minimal

KOMPAS.com — "Maafkan aku, Nak, ya. Urungkan niatmu untuk menjadi sarjana. Ayah tidak sanggup menyediakan uang sebesar itu dalam waktu sekejap."

Kata itu mungkin yang sering muncul dari seorang ayah yang anaknya diterima menjadi mahasiswa jalur undangan perguruan tinggi negeri (PTN). Dulu, jalur ini dikenal dengan penelusuran minat dan kemampuan, atau kerap disingkat PMDK.

Bagaimana tidak, seorang teman di Facebook, Coen Husain Pontoh, menuliskan keluh kesahnya di statusnya. "Keponakan saya keterima di salah satu universitas terkemuka di Pulau Jawa melalui jalur "undangan". Tapi, untuk bisa masuk kuliah, ia pertama kali harus bayar Rp 40 juta kontan," tulisnya.

"Kampusnya terkenal sebagai kampus rakyat, namanya: Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta," tulisnya

Bayangkan, orangtua yang gajinya di atas upah minimum, katakanlah Rp 2,5 juta per bulan, belum tentu bisa menyediakan uang sebesar itu dalam waktu singkat. Kecuali, kalau orangtua itu nyambi korupsi tentunya. Padahal, upah minimum seorang buruh atau karyawan/karyawati di Jakarta berkisar Rp 1,2 juta.

Pada situs Pemprov DKI Jakarta tertanggal 29 November 2010 diberitakan bahwa upah minimum DKI Jakarta (UMP/UMR DKI Jakarta) tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 1.290.000 per bulan per orang. Apa ini artinya? Artinya, jika kita anak seorang buruh yang gajinya sesuai dengan upah minimum atau dua kalinya upah minimum yang ditetapkan pemerintah, kita dilarang untuk menjadi mahasiswa.

Kampus hanya untuk orang kaya. Orang miskin dilarang masuk kampus untuk belajar. Yang boleh belajar di kampus adalah orang-orang kaya. Sementara jika pendidikan tinggi adalah salah satu pintu masuk untuk mengubah kehidupan agar lebih baik, pintu itu sekarang sudah perlahan-lahan ditutup.

Yang kaya makin kaya dan yang miskin tetaplah miskin. Tak peduli di negeri yang mengklaim berdasarkan Pancasila, yang berdasarkan Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial. Yang jelas di negeri ini anak orang miskin silakan minggir dari pendidikan tinggi.

"Salah sendiri lu miskin, orang miskin, enyah aja lu".

Mungkin, itu kata-kata yang muncul di pikiran, hati, dan lisan para petinggi negeri ini, yang membiarkan komersialisasi pendidikan semakin menggila.

Nak, urungkan niatmu jadi sarjana ya….

Sudah jangan menangis terus, Nak….

Mungkin kita hidup di negeri yang salah.…

Di negeri yang menganggap orang-orang miskin hanya sekadar angka, bukan warga negara….
sumber : kompas
 Parah Lah,,,

Rabu, 23 Maret 2011

Do'a Tanpa Dalil : Allahumma Paksain!

Oleh Syaripudin Zuhri

Terkadang si Amat, sebut saja begitu, mau mengerjakan apa saja malesnya bukan main, mau olah raga males, takut keringatan nanti bau! Mau kemping males, nanti kesasar di jalan. Mau belajar kursus apa gitu, juga males. Habis waktunya maelm sih, sudah lelah duluan habis kerja seharian.

Mau ngaji juga males, baru berapa ayat sudah jatuh terlelap di bangku! Mau nulis di internet, sekedar berbagi kepada kawan-kawan di dunia maya, juga malesI “Ngapain nulis, di blog, sudah banyak yang nulis, bahkan semua yang ngeblog, biasanya yang nulis, lalu siapa yang baca?” Bgeitu pikir si Amat, jadi dianya tambah males nulis.

Begitu juga dengan si Amit, mahasiswa yang lagi males-malesnya, padahal baru saja tingkat pertama, eh penyakit malesnya kambuh! Penyakit males sejak SMA dulu, maunya hura-hura terus! Mau kerja apa saja males, apa lagi belajar atau membaca buku, susahnya minta ampun! Si Amat baru giat bila buka computer.... Untuk main game! Coba waktu itu di sudah SMA, sudah menjelang ujian SMA,yang dibaca di internet bukan materi yang berhubungan dengan pelajaran, yang di baca email dan chatingan dengan teman-temannya di dunia maya.

Nah penyakit itu masih di bawa samapai dia kuliah, padahal kuliah itu bukan lagi seperti anak-anak ketika di SMP atau di SMA yang masih “disuapin” terus oleh gurunya, Mahasiswa itu harus mandiri dan belajar sendiri mencari materi-materi yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang diambilnya, bukan malahan main game atau bersantai-santai dan baru belajar ketika masuk semesteran mau ujian, maka lahirlah apa yang diesbut SKS ( Sistem Kebut Semalam!) Kalau begitu caranya, ya apa bedanya ketika si Amit di SMA dulu, tak ada perubahan! Si Amit tetap males-malesan belajarnya, males-malesan kuliahnya.

Lain lagi dengan Dewi, kita sebut saja begitu, Mahasiswi tingkat dua pada sebuah fakultas yang beken di Ibu Kota, juga punya penyakit yang sama, seperti si Amat dan si Amit, penyakit males. Iya males ngapain-nggapain, Dewi males baca diktat, males ke perpustakaan , males kuliah, sebel ngeliatin dosennya yang itu-itu juga, malas membantu orang tua, apa lagi membantu ibu di rumah memasak,” wah mau muntah mencium bumbu-bumbunya,” katanya bersemangat. Diskusi dengan teman-teman di kampus, dia juga tak mau, “males” katanya!

Dan mungkin banyak sekali orang yang dhinggapi rasa males tersebut, kebanyakan manusia memang inginnya,ya berleha-leha, ingin santai, ingin rilex dan inginya “tidur-tiduran” saja atau ingin duduk di kursi malas, sambil minum kopi tubruk membaca koran di beranda rumah. Wah pokonya yang enek-enak saja, sementara hidup itu tidak seenak yang dibayangkan.

Banyak sekali masalah yang timbul dalam hidup dan kehidupan ini yang mesti diselsaikan. Dan itu bukan hanya menimpa atau mengena orang-orang yang memang berkerja sebagai pimpinan, baik pimpinan tingkat paling rendah dipemerintahan, seperti kepela Desa atau Lurah samapai ke tingkat paling tinggi di pemerintahan yaitu seorang Presiden!

Dan persolan juga buka hnay menimpa orang-orang miskin yang untuk mencari”sesuap dua suap nasi” Saja susahnya bukan main. Begitu juga orang-orang yang sedang mencari pekerjaan alias pengangguran, sudah mencoba mencari ke sana ke mari, ngelemar kerjaan ke berbagai perusahaan, mengirim lamaran pekerjaan berbagai perusahaan, bukan hanaya satu dua lamaran pekerjaan, bukan hanya sepuluh dua puluh lamaran pekerjaan, tapi ratusan bahakan mungkin ribuan lembar surat lamaran pekerjaan yang sudah dikirimkan, satupun tak ada jawaban! Jika adapun, hanya pemberitahuan” MAAF, TAK ADA LOWONGAN PEKERJAAN “

Iya, mencari pekerjaan bagitu sulitnya di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan sekarang ini. Dan seandainyapun diterima pekerjaan, itu hanya menjadi pegawai kontrakan yang hanya enam bulan saja, itupun masih harus “ memberi sesuatu” pada pihak ke tiga sebagai perantara, sebuah yayasan yang menjadi perantara pekerja dengan perusahaan!

Aneh, ngelamar pekerjaanpun harus pakai perantara, padahal pihak pencari kerja bisa dating sendiri ke perusahaan yang dituju, namun entah peraturan dari mana, sekarang ini sebuah perusahaan baru mau menerima pekerja via sebuah yayasan, ada apa ini? Sesuatu yang semula mudah, sekarang ditambah lagi dengan jalur birokrasi melalui sebuah yayasan penyalur tenaga kerja! Sehingga sang pencari kerjapun akhirnya di buat males dengan system yang ada!

Ya pengangguran menjadi tambah banyak dengan system sekarang ini dan pekerjapun seperti sapi perah yang tak punya hak bersuara! Mereka hanya bekerja, bekerja dan bekerja, padahal nasib mereka seperti berada di ujung tanduk, karena kapanpun sang majikan, dalam hal ini penguasa, memecatnya, sang pekerja hanya bisa gigit jari, tak bis menuntut ke mana-mana. Dan kaluapun di tuntut sang majikannya, bisa jadi pihak pengusaha yang akan menang di”meja hijau”.

Bagitu juga yang sudah bekerja dan banyak orang yang sudah bekerja menjadi tambah males, padahal sebelum bekerja atau ketika sedang mencari pekerjaan begitu bersemangat dan mengapa setelah bekerja, apa lagi setelah bekerja di tempat yang sama dalam hitungan tahunan, penyakit males menjadi bertambah-tambah, makanya adalah istilah” sindrom Monday” Situasi yang membuat males, ketemu hari Senin, karena Senin adalah hari pertama bekerja atau hari pertama kuliah atau sekolah.

Lalu bagaimana mengatasinya? Bagaimana mencari solusi dari penyakit males tersebut? Saya kemukan cara-cara berikut ini, semoga bermanfaat:

1. Allahumma Paksain
Ini kedengerannya seperti main-main, lucu! Kok berdoa seperti? Ya Tuhan ... paksakan! Ya itulah doa yang tak ada dalam Al Qur’an atau hadist, tapi bisa mujarab! Kok bisa? Mari kita coba, ketika anda bangun tidur, apa lagi lagi dingin-dinginnya musim dingin di Rusia, wah bisa-bisa alasan untuk tidak sholat subuh bertambah-tambah. Dalam silumut tebal dan dengan penghangat ruangan, karena di luar suhu mencapai minus 25⁰ C!

Bisa anda bayangkan betapa mengigilnya bila di luar dan di dalam kamar selimut tebal menghangatkan badan, adazan subuh tak terdengar, memang tak ada adzan jauh dari Masjid, maka bertmabah alasan untuk tidak bangun sholat subuh!
Lalu bagaimana caranya? Ya itu tadi, “ Allahumma paksain!” Singkirkan selimut, jika perlu lompat dari tempat tidur, bangun ! Paksakana untuk bangun dan minta pertolongan pada Allah agar dibangunkan! Mengapa untuk sholat subuh bangun saja susah?

Karena sholat subuh disaksikan malaikat dan ada pengiring sholat subuh, yaitu sholat fajar dua rokaat, atau sholat qobliyah subuh, sholat yang satu ini tak pernah ditinggalkan rosulullah, karena menurut beliau ganjarannya melebihi luasnya langit dan bumi, karena sangat besarnya pahala yang diberikan, maka tantangnyapun berat! Yitu tadi, susah sekali bangunnya, perlu pemaksaan diri untuk bangun!

2. Bersyukur banyak pekerjaan
“Apa-apain sih, banyak pekerjaan kok di suruh bersyukur? Mungkin ada yang berpendapat itu. “Orang sudah lelah dengan berbagai macam pekerjaan, eh malah di suruh bersyukur, ada-ada saja!” Mungkin ada juga yang komentar demikian.
“Males ah... orang lagi pusing mikirin banyak kerjaan, eh pakai disuruh bersyukur lagi, macem-macem saja!” Mungkin B protes begitu.

“Au ah. Capek-capek nih kerjaan numpuk!” si C ngamuk-ngamuk, karena di mejanya kerjaan bertumpuk-tumpuk!

“Sana nyingkir jauhan, gue lagi sibuk nih, pekerjaan gue banyak banget!” Kata si D ketika temanya mendekati mau diajak jalan-jalan.

Wah pakoknya anda bisa menemukan kalimat itu sebanyak-banyaknya, baik yang bekerja di kantor-kantor pemerintah, BUMN atau BUMS, juga yang bekerja disektor-sektor lainnya. Banyak sekali yang mungkin saja putus asa karena diserbu oleh pekerjaan yang sedemikian banyaknya. Lalu bagaimana menghapainya, solusinya? Ya bersyukur!

Kenapa haru bersyukur dengan pekerjaan yang banyak atau bertumpuk-tumpuk? Alasanya:

a. Alhamdulillah, anda masih punya kerjaan, coba lihat di luar sana, berapa banyak orang yang menganggur, bukan ribuan orang tapi jutaan orang anggur di Indonesia! Bayangkan... betapa banyak orang yang menganggur dan anda sekarang sedang bekerja, apa bukan kebahagiaan namanya? Apa bukan nikmat Tuhan namanya? Maka sukurilah ketika anda banyak pekerjaan.

b. Alhamdulillah, dengan banyak pekerjaan pahala anda akan semakin bertambah, karena pekerjaan adalah ibadah. Apa lagi kalau yang bekerja adalah bapak-bapak. Sebagai kepala keluarga seorang bapak adalah wajib mencari nafka untuk anak istrinya, seorang bapak wajib bekerja untuk keluarganya. Bukankah pengertian hukum wajib adalah fikih berarti sesuatu yang apa bila dikerjakan mendapat pahala dan kalau ditinggalkan malah berdosa! Jadi otomatis bila anda bekerja, apa lagi pekerjaannya banyak ya pahalanya juga bertumpuk-tumpuk!

c. Alhamdulillah,anda berkerja, karena bekerja juga adalah ibadah, bekerja adalah rasa sukur yang nampak dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT dan para malaikatnya menjadi saksi ketika anda bekerja karena Allah, lillahi ta’ala! Bekerja adalah ibadah, dengan motovasi tersebut semoga anda semakin giat bekerja!

3. Bahagialah
Apapun yang anda kerjakan bahagialah, sukurilah. Karena dengan bekerja selaian mendapat hasil berupa uang, kerjaan juga menghasil sesuatu diluar materi! Orang yang mempunyai pekerjaan akan bahagia, dia sudah bisa mengaktualisasikan dirinya dihadapan manusia lain. Orang bekerja akan bahagia, energy, akal, pikiran ,perasaannya ikut bersatu padu membentuk sebuah keharmonisan karya Illahi yang ada pada dirinya.

Orang yang berkerja yakin akan kebahagiaan hidup yang telah dijanjikan olehNya, apa lagi bekerja pada tempat yang halal. Coba anda bayangkan selain anda mendapat materi, anda juga mendapat kebahagiaan dan mendapat pahala dariNya? Coba apa yang kurang?

Nah berhentilah mengeluh banyak pekerjaan, berhentilah mengeluh mendapat pekerjaan yang menumpuk, berhentilah mengeluh “disuguhi” atasan pekerjaan semeja! Sambutlah dengan senyuman, katakanlah“ Alhamdulillah rezeki datang lagi!” Sambutlah dengan kebahagiaan, katakanlah”Alhamdulillah pahala datang lagi!” Ayo senyum... tuh lihat pekerjaan datang lagi, Alhamdulillah!


Selasa, 11 Januari 2011

[Tips n Trik] Buat footer yang berbeda tiap halaman

             Halo sobat bloggers, yang baik dan budiman, yang cantik dan tampan, yang menarik dan menawan. Kali ini saya mau berbagi tips buat anda yang sering kebingungan untuk mencantumkan footer yang berbeda tiap halamannya. Problem ini bisa sangat membantu bagi para mahasiswa. Dalam mencantumkan nomor halaman biasanya mereka membuat banyak dokumen. Misalnya untuk dokumen pertama biasanya berisi cover makalah atau tugas mereka. Dokumen cover ini mereka buat tanpa footer atau nomor halaman. Di dokumen kedua, mereka isi dengan kata pengantar dan daftar isi. Dalam dokumen ini mereka menyisipkan nomor halaman berupa angka romawi kecil (i, ii, iii, dst). Selanjutnya di dokumen ketiga, mereka menyisipkan nomor halaman dengan angka biasa (1, 2, 3, dst).
  
             Untuk mengatasi problem ini, saya punya trik yang bisa membantu sobat-sobat sekalian, sehingga sobat-sobat sekalian tidak perlu membuat banyak dokumen untuk satu tugas atau makalah yang sobat buat. Sobat sekalian hanya perlu satu dokumen saja.

               Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
  •  Buka dulu Ms. Word 2007nya... Karena cara ini hanya berlaku untuk Ms. Word 2007. Untuk Ms Word 2007 kebawah, nanti saya carikan triknya.
  • Tiap halaman yang akan dibedakan footernya harus dibuat beda juga sectionnya dengan cara klik Page Layout -> Break -> Next Page.  Dengan begitu akan terdapat section baru. Nah di section baru inilah sobat bloggers sekalian bisa menambahkan footer atau format page number yang berbeda.
  • Eits, nanti dulu, footer yang berbeda memang bisa ditambahkan, tetapi hasilnya akan sama dengan footer yang diatasnya jika sobat sekalian tidak men-disable fungsi link to previous.  Oleh karena itu, sobat sekalian harus men-disable fungsi ini dengan cara mengkliknya.
  • Okey.. sekarang sobat blogger sekalian sudah bisa menyisipkan footer atau format page number yang berbeda untuk tiap section. Dengan begitu tidak perlu membuat dokumen yang berbeda untuk Cover, Kata Pengantar + Daftar Isi, dan Pembahasan dari tugas atau makalah yang kalian buat.
        

Gambarnya : 
Gambar 1. (Klik untuk memperbesar.)
Gambar selanjutnya (klik juga ya untuk memperbesar)
           Wokeh,, semoga membantu,, tolong di-rate jika anda suka, dan jangan lupa, budayakan komentar, demi kejayaan blogger Indonesia. Oh ya, cara ini juga berlaku untuk header.

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates