Tampilkan postingan dengan label nasihat hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nasihat hati. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 April 2017

Temanmu Masih Pacaran?

Ada seorang teman yang bertanya kepada saya, "Kang Andre, gimana ya cara nyadarin temen biar dia tau kalo pacaran itu haram? Saya ada teman yang suka pacaran, sudah sering saya beritahu tapi dia tidak sadar juga"

Sahabat muslim yang saya cintai karena Allah, perkara menyadarkan seorang teman dari sebuah perbuatan maksiat itu termasuk dakwah. Dalam dakwah kita hanya diperintah untuk menyampaikan dan tidak dibebani untuk memberi hidayah. Urusan hidayah itu mutlak kehendak Allah. Hampir sama dengan urusan dakwah lainnya, menyadarkan seseorang yang sudah terbiasa pacaran memang belum tentu mudah, tergantung siapa orangnya. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memahami karakter seseorang. Ada orang yang dapat menerima dakwah dengan mudah, ada juga sudah berkali-kali diingatkan namun seperti tidak ada pengaruhnya.

Dalam menyadarkan seseorang tentang larangan pacaran, setidaknya kita harus memahami dua hal. Pertama, kita harus memahami dasar larangan tersebut dengan kata lain kita harus tahu ilmunya. Sebelum menyampaikan kepada teman anda, coba anda pelajari dahulu apa saja dalil-dalil yang melarang pacaran dan bagaimana fenomena di masyarakat akibat pacaran. Jika dia tidak mempan oleh dalil, mungkin dia bisa mempan oleh logika. Walaupun begitu, kita juga harus siap jika orang yang kita dakwahi membantah dengan 1001 alasan. Oleh sebab itu, sebelum kita mendakwahinya kita harus tahu juga apa saja alasan orang pacaran dan bagaimana jawaban yang benar terhadap alasan itu. Orang yang suka melakukan dosa biasanya lebih pandai dalam beralasan, jika kita tidak dapat memberikan jawaban yang tepat bisa-bisa justru kita yang diceramahi olehnya. Kalaupun kita tidak terlalu menguasai atau memahami dasar-dasar larangan pacaran, kita bisa memberikan materi-materi tentang hal tersebut kepadanya.

Kedua, kita harus memahami cara yang tepat untuk menghadapi orang yang kita dakwahi. Kita harus bisa mendekatinya sedekat mungkin agar tahu betul bagaimana karakternya. Gunakanlah cara yang baik, bukan menghakimi atau menggurui. Bersikap baiklah kepadanya, ingat kawan dakwah itu lembut. Cari celah di mana anda bisa mendapatkan simpatinya, tunjukkan bahwa anda peduli padanya. Sampaikan kepadanya bahwa ketika kita mengingatkan larangan pacaran kepadanya berarti kita tidak ingin dia terjerumus ke dalam perbuatan dosa.

Coba kita fikirkan betul-betul dua hal tadi sebelum menasihati teman kita yang suka pacaran. Selain itu, kita juga harus tetap rendah hati padanya jangan ada rasa sombong seolah kita lebih mengerti tentang islam daripada teman kita. Kita juga harus sadar betul bahwa kita memiliki kekurangan dan tidak pernah luput dari perbuatan dosa. Oleh karena itu pandai-pandailah menjaga diri dari perbuatan dosa lainnya. Teman kita juga pasti akan melihat bagaimana perilaku kita, jika kita tidak mampu menjaga diri dari perbuatan dosa yang lain, teman kita bisa mencap munafik. Sebagai manusia biasa kita bukanlah orang yang sempurna, ada kelebihan dan kekurangan. Dalam satu hal kita menasihati orang lain, namun dalam hal lain kita bisa meminta nasihat dari orang lain. Tetaplah jaga ukhuwah, jangan sampai menyinggung atau menyakiti hati saudara kita.

Terakhir, kembali saya tekankan bahwa hidayah adalah mutlak kehendak Allah. Jika kita sudah berusaha maksimal untuk menasihati teman kita, jangan lupa berdo'a kepada Allah agar Dia menyadarkan teman kita. Bertawakkallah padaNya. Jika suatu saat teman kita mendapat hidayah dan berhenti pacaran, jangan merasa berjasa padanya. Dukung dan bimbinglah mereka agar tidak mudah kembali lagi ke jalan yang salah di suatu saat. Namun, jika teman kita tidak mendapat hidayah tidak usah berkecil hati. Tetaplah sampaikan kebenaran, sampaikan kepada teman anda yang lainnya. Mungkin saja satu teman tidak mau sadar, tetapi teman yang lain bisa tersentuh hatinya.

"OK, terimakasih Kang Andre, semoga saya bisa istiqomah dalam jalan dakwah."
"Sama-sama, barakallahu fiikum."
Andre Tauladan

Kamis, 26 November 2015

A Warning to the Women from Conversing with Men


Shaykh Ibn ‘Uthaymeen was asked:

What is your opinion regarding some women who are easy going and free when talking to men? It is hoped that you could offer them (some) words of guidance; and may Allaah reward you with good.

Response:

“It is not permissible for a woman to extend her speech beyond that which is necessary with men who are not her mahram. This is because it leads to fitnah, and Allaah (Tabaaraka wa Ta’aala) says:

‘…then be not soft in speech, lest he in whose heart is a disease should be moved with desire, but speak in an honourable manner’

[Soorah al-Ahzaab: 32]

(So) she must speak to the (market) trader in accordance with her needs, without extending (her speech with him). This is because Shaytaan flows through the son of Aadam as blood flows. And how many a woman says that she is far removed from fitnah, however, Shaytaan is still with her in order to invite her to the fitnah.

It is possible that she has just left (the company of) a man with whom she unnecessarily extended her speech with, and then Shaytaan whispers evil thoughts to her until she returns back to this man and the first words (they exchange) become the sparks (which initiate the fitnah) and the final words – a blazing inferno (when they have both fallen into the fitnah); and refuge is sought in Allaah!

So it is required of the woman to fear Allaah and not to succumb to such speech, and nor to extend speech beyond that which is necessary. And an example of this – and it is indeed an evident scourge, rather a major scourge – and that is what occurs by way of the telephone.

So there are many pathetic fools who dial any random number (in the hope of speaking to a woman) and (then they find) a woman (who eventually) speaks to them. So he says words of affection to her and they continue like this again and again. He then records their conversations – and this is a problem, because he will never leave her alone. So he records all their conversations, and when matters turn ugly (between them), he says to her: ‘Either you do (such-and-such) or I will give (the recordings) to your son or brother or father or other than them, so they can hear your voice (and what we talked about).’

So because of this, I warn the women from (unnecessarily) extending conversation with men; indeed it is a danger of immense proportions, and we ask Allaah for safety from the fitan.”
dari : diary of a mujahidah
From: I’laam al-Mu’aasireen bi-Fataawa Ibn ‘Uthaymeen (pp. 391-392)
Andre Tauladan

Minggu, 15 November 2015

Muslimah Cantik, Aqidahnya Benar


Bagi seorang muslim dan muslimah, aqidah Islamiyah adalah segala-galanya.

Aqidah yang benar dan lurus merupakan perkara yang paling penting, mutiara yang paling berharga yang harus dimiliki dan dijaga oleh setiap muslim dan muslimah.

Tidak boleh ditawar lagi, atau dalam kata lain perkara ini adalah harga mati.

Sebab, aqidah yang benar dan lurus diibaratkan ruh bagi jasad, atau kepala dari sebuah batang tubuh.

Tanpa ruh, jasad berarti mayat. Tanpa kepala, batang tubuh tidak berarti apa-apa.

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslimah.

Dengan aqidah yang bersih, seorang muslimah akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya.

Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslimah akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya :

قل إن صلاتي و نسكي و محياي ومماتي لله رب العالمين

‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS Al An’am : 162).

Aqidah yang benar dan lurus adalah pondasi dari seluruh amal shaleh, amalan yang bermanfaat bagi seorang muslimah itu sendiri baik di dunia atau di akhirat.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, tidak ada yang namanya amal shaleh.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, tidak ada amalan yang bermanfaat bagi seorang hamba di hadapan Allah swt.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, yang ada hanyalah penyimpangan demi penyimpangan.

Bagaimanakah yang dimaksud dengan aqidah yang salim itu??

Yang dimaksud dengan aqidah yang salim itu sendiri adalah :

Ridha Allah sebagai tuhan, Islam sebagai Agama dan Muhammad saw sebagai Nabi

Sentiasa muraqabah Allah dan mengingati akhirat, memperbanyakkan nawafil dan zikir.

Menjaga kebersihan hati, bertaubat, istighfar, menjauhi dosa dan syubhat.

Sebagai seorang muslimah kita harus bisa mengaplikasikan aqidah yang bersih ini dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti : mengikhlaskan amal untuk Allah swt, mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapatkan nikmat dan menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah swt dan tidak bertahkim kepada selain yang diturunkan-Nya.

Seorang muslimah dikatakan cantik dengan akidah yang benar apabila :

1. Dapat memadukan ilmu dengan amalnya
Tak dipungkiri, pada zaman sekarang banyak ilmuwan dan ilmuwati.

Akan tetapi kebanyakan dari mereka hanya fokus untuk mencari ilmu dan menambah ilmu tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berapa banyak manusia di muka bumi ini yang belajar agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Padahal dalam suatu hadits disebutkan bahwa seseorang yang mempunyai ilmu dan dapat mengamalkannya adalah termasuk orang yang diberi kenikmatan oleh Allah swt.

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata, “Maka orang yang diberi nikmat atas mereka yaitu orang yang berilmu sekaligus beramal.

Adapun orang-orang yang dimurkai yaitu orang-orang yang berilmu namun tidak beramal.

Sedangkan orang-orang yang tersesat ialah orang-orang yang beramal tanpa landasan ilmu.” (Tsamrat al-’Ilmi al-’Amalu, hal. 14).

Dan perlu kita ketahui bahwa ilmu aqidah adalah ilmu yang paling tinggi.

Apabila seorang muslimah mampu mengenal Rabbnya dengan benar dan sempurna, maka semakin besarlah pengagungan terhadap-Nya dan bertambahlah semangatnya untuk komitmen mengikuti syariat-syariat dan hukum-hukum-Nya.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslimah harus bisa mencontoh ummul mu’minin kita yaitu Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Beliau adalah salah satu tokoh terkemuka umat Islam yang wajib kita contoh.

Beliau adalah seorang ilmuwati terkemuka dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau sangat cantik dan mulia dengan keimanan dan aqidahnya yang benar.

2. Dapat memadukan tauhid dengan ketaatan.
Seorang muslimah yang cantik dan beraqidah bersih selalu berusaha untuk menjadi kekasih Allah dengan cara menaati semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-laranganNya.

Dengan hidup di bawah naungan Allah ini,seorang muslimah akan terlihat lebih cantik.

Allah ta’ala berfirman memberitakan ucapan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam (yang artinya),

“Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatilah aku. Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 50-51)

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat kata kunci agar seorang muslimah bisa berjalan di atas jalan yang lurus, yaitu :

1. Ilmu, karena dengan ilmu ini maka seorang muslimah akan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana tauhid mana syirik, mana sunnah mana bid’ah, mana taat mana maksiat, dst.

2. Amal, karena dengan mengamalkan ilmunya seorang muslimah akan terbebas dari kemurkaan Allah, bahkan seorang muslimah akan mendapatkan tambahan petunjuk karenanya.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),

“Orang-orang yang mengikuti petunjuk itu, maka Allah akan menambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah berikan kepada mereka ketakwaan mereka.” (QS. Muhammad: 17).

Di dalam ayat yang mulia ini Allah menjanjikan dua balasan bagi orang yang mengamalkan ilmunya, yaitu:

ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.

3. Tauhid, karena dengan memahami dan melaksanakan tauhid maka seorang mulimah telah mewujudkan tujuan hidupnya dan berada di atas jalan yang akan mengantarkannya ke surga, jika dia istiqomah di atasnya hingga ajal tiba.

4. Taat, karena dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan berarti seorang muslimah telah menunjukkan penghambaannya kepada Allah dan kepatuhannya kepada Rasulullah, sehingga dia akan mendapatkan keberuntungan -di dunia maupun di akherat- sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya.

Dan sangat perlu kita ketahui juga, bahwasannya aqidah yang benar adalah aqidah yang berasal dari Allah ta’ala, apa yang diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya.

Oleh karena itu, sumber aqidah yang benar adalah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih sebagaimana yang diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, kemudian diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada generasi yang hidup di zaman beliau hidup, mereka adalah para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Aqidah inilah yang menjadi asas dari amalan seorang hamba.

Diterimanya amalan seorang hamba jika ia melakukan amalan tersebut dengan landasan aqidah yang benar dan lurus.

Oleh karena itu, kemuliaan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman, yakni orang-orang yang memiliki aqidah yang benar dan lurus sebagaimana yang bersumber dari ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya kemudian diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabatnya.

Adapun orang-orang yang rusak aqidahnya, mereka akan menuai kehinaan demi kehinaan, keterbelakangan dan kerendahan, meskipun mereka memiliki kedudukan tinggi dengan gelar-gelar akademik yang bertumpukan.
Na’udzubillahi min dzalik.

Wallaahua’lam bish-shawab.
disalin dari : tumblr
Andre Tauladan

7 Macam Persahabatan


1. “Ta’aruffan”
adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.

2. “Taariiihan”
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.

3. “Ahammiyyatan”
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.

4. “Faarihan”
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu, memancing, dan sebagainya.

5. “Amalan”
adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.

6. “Aduwwan”
adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).

○ Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yang bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”

7. “Hubban Iimaanan”
adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena Allah, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.

Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),

“Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).

○ Selalu saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Saudaraku yang aku cintai karena Allah..
“Sahabat, dengarkanlah sejenak…

Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala …
“Yaa Rabb…Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.”

Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: “Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah.”
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab “Az-Zuhd”)

Al-Hasan Al-Bashri berkata:
“Perbanyaklah sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat.”

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
“Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta'ala tentang aku, “Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu.”

○ Sahabatku….
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah ta'ala…Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga dan meraih ridha-Nya…
Aku memohon kepada-Mu…

“Karuniakanlah kepadaku sahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh dan taat kepada syariat-Mu…Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu…Amiin..
disalin dari : tumblr
Andre Tauladan

Selasa, 22 Juli 2014

Namun kini kau beranjak pergi meninggalkanku

Jujur, aku sangat merindukan kedatanganmu. Aku dan banyak muslim lainnya. Bahkan sejak beberapa bulan sebelum kedatanganmu kami sudah mempersiapkan diri. Di saat banyak orang lain yang merasa gelisah takut engkau menyusahkan mereka, kami sejak awal tahu bahwa engkau justru akan membawa kebaikan bagi kami.

Akhirnya engkau datang. Kabar gembira pertama yang engkau sampaikan adalah khilafah telah tegak kembali. Di samping malam-malam mulia dengan tarawih dan tadarus, dan keutamaan lainnya ketika engkau hadir, kau datang dengan berita spesial. Walaupun engkau hadir di tengah ramainya sambutan terhadap piala dunia, tapi aku lebih mencintaimu. Engkau tidak hanya memberikan kesenangan dunia tetapi juga akhirat. Banyak orang lain yang tidak mempedulikanmu. Mereka menganggap kau hadir tapi tidak memberikan hidangan. Mereka sibuk dengan taruhan timnas mana yang akan menang. Ada juga yang sejak awal sudah berani tidak mengindahkanmu. Mereka tetap makan di siang hari.

Aku pun sedih. Di tengah kehadiranmu yang mulia, orang-orang banyak yang lebih peduli terhadap calon presiden pilihannya. Hingga akhirnya engkau pun dinodai denga sebuah pesta demokrasi. Tidak sedikit orang yang bertaruh nasib kehidupannya terhadap calon presidennya. Mereka hanya beda sedikit dengan para pejudi bola. Untuk menghormatimu, aku sobek satu surat suara. Aku lebih memilih untuk menghormatimu daripada mereka.

Di antara yang menyambut, ada saja yang salah. Engkau datang disambut dengan petasan dan kembang api. Bagiku itu sangat tidak sopan. Jika engkau datang dengan kabar pengampunan yang engkau bawa, tetapi mereka yang berdosa itu menyambutmu seperti itu, berarti mereka tidak menghormatimu. Amalan-amalan yang bid'ah pun masih mewabah di masyarakat. Di antara mereka ada yang memenuhi makam keramat. Mungkin suatu saat mereka juga akan mendatangi makam kera sakti, atau kera putih. Masih untung tidak ada yang kera sukan.

Engkau hadir tidak lama. Tapi banyak kemuliaan yang engkau bawa. Awalnya memang banyak yang menyambutmu. Tapi sepuluh hari kedua, mulai ada kemajuan dalam shaf tarawih. Sang imam pun semakin bersemangan membaca surat-surat pendek dalam shalat tarawih, buktinya kian hari kian cepat.

Tak terasa kini waktumu hampir habis. Sebentar lagi kau akan pamit. Hari-hariku akan kembali seperti biasa. Amalan sunnah dihitung sunnah, yang wajib hanya dihitung 1 wajib. Tapi di 10 hari terakhir ini sebelum kau pergi kau memiliki harta karun yang sangat berharga. Kami tidak tahu kapan datangnya malam lailatul qadr. Yang kami tahu malam itu ada di malam ganjil 10 hari terakhir. Oleh karena itu banyak di antara kami yang memburunya. Sebuah masjid di dekat kampusku tiba-tiba penuh. Dikala masjid lain semakin sepi karena ditinggal mudik, masjid ini justru didatangi oleh jamaah dari berbagai daerah.

Tapi, hatiku sering kotor. Terkadang ketika di sana banyak yang hanya tidur dan aku tadarus aku sering merasa lebih baik dari mereka. Ketika aku tadarus kemudian ada orang lain yang tadarus lebih nyaring tensi darahku naik. Apalagi jika ada orang lain yang mampu membaca lebih cepat. Hatiku juga sering kotor, ketika sedang asyik bertadarus lalu ada bunyi musik dari sebuah ponsel. Ah... aku tak tahu apakah aku bisa memanfaatkan saat-saat terakhir besamamu untuk mencari ridha Allah atau tidak.

Maaf ramadhan, aku belum bisa berbuat banyak untuk menegur orang lain atau bahkan memerangi mereka yang tidak menghargaimu. Akupun belum mampu memuliakanmu seperti yang rasulullah contohkan. Ya, sebenarnya aku sangat merindukanmu. Tapi karena tidak ada persiapan, aku hanya bisa menyuguhimu sekedarnya. Terimakasih atas kedatanganmu. Semoga dengan adanya dirimu doaku yang di hari biasa tidak terkabul nanti bisa terkabul. Tilawah, shalat, dan sedekah yang hanya sedikit bisa menjadi berlipat ganda karena ada engkau. Terakhir, aku berharap kepada Allah swt agar tahun depan aku bisa bertemu lagi denganmu. Dan semoga di saat itu aku memiliki persiapan yang matang agar kedatanganmu tidak sia-sia bagiku.
Andre Tauladan

Selasa, 01 Juli 2014

Mengambil hikmah dari Piala Dunia

Beberapa hari terakhir jagad facebook diramaikan dengan status mengenai piala dunia. Sebuah momen luar biasa yang menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia. Saya pribadi tidak terlalu peduli dengan momen ini. Namun saya ingin berbagi dengan para soccer mania agar tidak membuat momen ini terlewat begitu saja tanpa ada manfaat apapun darinya.
logo piala dunia brazil

Piala dunia. Sebuah kejuaraan dunia dalam olahraga sepak bola. Melirik substansi dalam permainan sepak bola, kita bisa mendapatkan beberapa pelajaran.

Pertama, garis di lapangan sepak bola.

gambar lapangan sepak bola

Garis ini menjadi batas permainan.  Ketika seorang pemain membuat bola yang dibawanya keluar dari garis itu maka yang terjadi adalah kesempatan throw in bagi tim lawan. Dengan throw in ini tim lawan akan mendapat keuntungan karena dia yang mengendalikan bola. Dalam kehidupan kita garis itu adalah batasan-batasan agama, benar-salah, pahala-dosa. Jika kita melanggar batasan itu maka yang terjadi adalah kesempatan bagi setan untuk mengendalikan kehidupan kita, sehingga seringkali kita berbuat dosa.

Kedua, bola.

bola sepak

Bola dalam permainan sepakbola ibarat kehidupan kita. Kita memiliki tujuan dalam hidup, itu adalah gawang lawan. Kita akan berusaha untuk mencetak gol atau dengan kata lain meraih tujuan hidup. Kita hidup di dunia tentu memiliki keinginan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam permainan sepak bola tim lawan adalah penghalang, mereka akan berusaha sekuat mungkin agar kita tidak bisa mencetak gol. Untuk melewatinya seorang pemain sepak bola yang handal pasti bisa melakukan manuver-manuver cantik yang bisa mengelabui lawan dan lolos dari segala halangan. Tim lawan diibaratkan setan. Mereka akan menghalangi kita untuk mencapai kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat. Oleh karena itu kita harus pintar menghindarinya. Cara-cara untuk menghindari mereka ada dalam Al-Qur'an, kita harus rutin berdzikir, berbuat baik kepada orang tua,  dan cara-cara lainnya yang sudah tercantum dalam Al-Qur'an.

Ketiga, piala.

Tujuan akhir dalam kejuaraan piala dunia adalah untuk mendapatkan piala. Tujuan akhir dalam kehidupan kita adalah untuk kehidupan akhirat yang baik.
piala dunia

Keempat, seragam atau kostim.

Setiap tim dalam sepak bola pasti memiliki seragam yang berbeda. Kita sebagai umat muslim memiliki aturan juga dalam berpakaian, pakaian yang dipakai harus syar'i sesuai aturan islam. Setidaknya harus menutup aurat.

Kelima, wasit.

wasit sepak bola

Tugas seorang wasit adalah mengatur permainan agar tidak keluar dari aturan yang berlaku. Wasit memberikan arahan, memberikan peringatan dan memberikan hukuman jika terjadi pelanggaran. Ini ibarat petunjuk yang disampaikan Allah kepada kita. Aturan-aturan dalam hidup ada dalam Al-Qur'an dan hadits. Di dalamnya terdapat petunjuk, peringatan, dan hukuman. Dalam permainan sepak bola jika wasit memberikan kartu kuning, itu artinya peringatan atas sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pemain. Jika kartu merah sudah diberikan berarti pemain tersebut sudah tidak berhak bermain dalam pertandingan tersebut, ia dihukum, dikeluarkan.

Keenam, linesman (hakim garis).

hakim garis piala dunia

Di samping kiri dan kanan lapangan ada petugas hakim garis. Mereka menjadi pengawas selama pertandingan, selalu memperhatikan apakah terjadi offside atau tidak. Dan jika offside maka ia akan mengangkat bendera di tangannya sebagai isyarat. Dalam kehidupan kita juga ada yang selalu mengawasi di kanan dan kiri kita. Malaikat raqib dan atid.

Ketujuh, waktu permainan.

Dalam setiap permainan sepak bola, sudah ditentukan durasinya. Jika dalam waktu 90 menit tidak ada yang menang dalam pertandingan tertentu ada waktu tambahan. Tetapi dalam hidup kita, jika waktu kita sudah habis tidak ada tambahan waktu.

Kedelapan, penonton.

soccer football stadium

Permainan sepakbola khususnya dalam pertandingan setingkat piala dunia pasti dilaksanakan di stadion. Setiap stadion ada tribun penontonnya. Posisi penonton mengelilingi lapangan dari setiap sisi dan sudut. Dalam kehidupan kita Allah selalu tahu, melihat, dan mengawasi apa yang kita lakukan di setiap saat, setiap tempat, setiap sisi dan sudut.

Nah, itulah pelajaran (hikmah) yang bisa kita ambil dari piala dunia. Sebagai seorang muslim kita dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Terkadang manusia yang keimanannya masih lemah perlu diberi penjelasan dengan analogi agar mereka mengerti dan mau menerima apa yang disampaikan oleh agama. Sedangkan bagi yang imannya kuat, mereka akan melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangan agama tanpa banyak protes.

Tulisan ini adaptasi dari video berjudul "WORLD CUP WITH A LESSON ᴴᴰ - MUST WATCH"
Andre Tauladan

Sabtu, 18 Januari 2014

Semua itu titipan - Part 2

banjir bandang
link video ;http://www.youtube.com/watch?v=6Wz8ckFFohw
Bismillah.

Hidup mewah dengan harta melimpah memang menjadi dambaan banyak orang. Namun, tidak setiap orang dapat mewujudkan harapan ini, hanya orang tertentu saja yang bisa merasakannya. Orang tertentu yang saya maksud adalah orang yang selalu bekerja keras dan berusaha maksimal dalam usaha mewujudkan harapan tersebut. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa semua harta yang kita 'miliki' itu sebenarnya hanya titipan.

Memang, tidak setiap orang yang memiliki barang mewah akan mengalami kejadian seperti yang dialami oleh korban banjir bandang di Manado. Di sebuah video disebutkan banyak mobil mewah yang terbawa hanyut oleh banjir bandang tersebut. Selain itu sebuah perumahan elit pun tidak luput dari terjangan banjir bandang ini. Citraland Real Estate. Saya tidak tahu pasti seperti apa perumahan ini, namun dari nama dan hasil searching gambar di google, terlihat bahwa perumahan ini adalah kawasan elite.

Itu 'milik' mereka. Yah, milik mereka karena mereka telah berusaha untuk mendapatkannya. Akan tetapi mereka tidak benar-benar memiliki karena saat ini harta tersebut sudah tidak bisa mereka kendalikan. Mereka tidak bisa mengatur apakah harta mereka akan diterjang banjir atau tidak. Saat banjir datang mereka tidak bisa melarang derasnya air 'mencuri' mobil mereka, mengotori rumah mereka, mengambil harta berharga milik mereka.

Jika setiap orang menyadari bahwa semuanya hanya titipan, mereka tidak akan sedih ketika harta mereka hilang, terlebih jika harus hilang oleh bencana alam bukan oleh perampok atau maling. Harta yang hilang oleh maling mungkin bisa dilaporkan ke polisi untuk diusut dan dikembalikan serta menuntut maling tersebut. Tetapi jika harta hilang oleh bencana alam, siapa yang akan dituntut? Tuhan? Tentu saja tidak bisa. Kita sudah diberi kehidupan oleh Tuhan. Tuhan yang memberi kita kemampuan untuk bekerja sehingga kita mampu mencapi apa yang kita inginkan. Sesungguhnya segala sesuatu itu milik Allah, dan akan kembali pada Allah. Tahu kan titipan? Titipan itu artinya cuma ada di kita buat sementara dan yang punya akan mengambilnya kembali. Sadarilah, itu hanya sebuah ujian jika kita orang yang bertakwa. Bersabarlah di atas ujian.
Itu hanya titipan part 1
Andre Tauladan

Sabtu, 22 September 2012

Benarkah Bioskop Amerika Terbelah Dua?

Baru-baru ini sebuah postingan beredar di facebook, postingan itu menampilkan gambar sebuah bangunan besar yang terbelah dua. Kemudian di bawah gambar itu diberi keterangan bahwa bangunan itu adalah gedung bioskop yang terbelah dua setelah memutar film kontroversial "Innocence of Muslims". Berikut ini adalah gambar yang dimaksud.

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua
Di sebuah profil facebook bahkan ada yang menambahkan berita tentang gambar ini, seolah-olah kejadian ini benar. Isi beritanya seperti ini

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua


SHABESTAN – Sumber-sumber berita yang dipercaya menyatakan: Sebuah bangunan bioskop di Florida Amerika yang rencananya akan menayangkan film penghina Rasulullah Saw, telah terbelah dua karena gempa yang menimpanya.

Kantor Berita Shabestan dengan menukil dari kantor pemberitaan Bratha News, berita-berita yang telah dikonfirmasi dan sumber-sumber informasi menyatakan: sebuah bangunan bioskop di Florida yang rencananya akan menayangkan film penghina Rasulullah Saw, telah terkena gempa, dimana masalah ini telah menyebabkan bangunan ini longsor dan terbelah menjadi dua.

Para warga di kawasan ini heran dengan peristiwa ini, karena gempa ini hanya terjadi di bagian tempat bioskop ini berada, dan seluruh kawasan kota di negara bagian Florida Amerika ini tidak mengalami kerugian apapun.

Para pejabat Amerika segera mengambil tindakan untuk memperketat penjagaan di seputar tempat kejadian dan melarang segala bentuk pengambilan gambar, supaya berita ini tidak tersiar di media-media.

Dikatakan, pembuatan film Amerika Innocence of Muslim yang menghina Rasul Saw telah ditanggapi dengan gelombang demonstrasi masyarakat di dunia Islam dan di kalangan muslim dunia. (ini profilnya)

Saya sendiri begitu melihat gambar ini tanpa pikir panjang langsung saya share ulang, akan tetapi di postingan lain yang sejenis, saya membaca salah satu komentar yang mengatakan bahwa ini foto palsu. Saya pun segera mencari kebenaran tentang info ini dan akhirnya saya mengetahui bahwa foto ini memang palsu. Kejadian yang sebenarnya adalah foto ini tentang sebuah apartemen yang terbelah dua pada kejadian gempa bumi di Chile tahun 2010 (wafflesatnoon.com) . Ini gambar aslinya.

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua
Gambar asli (www.boston.com)

Gedung yang sama difoto dari sudut yang berbeda. (www.boston.com)
Dari postingan tersebut saya mendapatkan hikmah, bahwa kita harus lebih selektif dalam menyebarkan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya. Jangan sampai kita terjebak oleh info palsu kemudian para islamphobia menertawakan kita dan mengejek kita bahwa "umat muslim mengedit foto demi membela nabinya". Kita tidak perlu postingan seperti ini.  Memang segala sesuatu bisa saja terjadi jika Allah mengizinkan, karena Allah subhanahu wa ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu. Biarlah keajaiban itu sampai kepada siapa saja yang Allah kehendaki, jangan kita memaksa orang lain untuk mengakui keagungan nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan foto-foto editan.

Saran saya, bagi orang-orang yang terlanjur menyebarluaskannya, segera menghapus postingan ini. Saya juga sempat terjebak, dan akan saya hapus postingan saya tersebut. Wallahu 'alam bishshawab.


Andre Tauladan Dari berbagai sumber

Minggu, 09 September 2012

Syukurilah Ni'mat Yang Ada

Sikapmu dalam menghadapi kehidupan tidak hanya mencerminkan siapa dirimu, tapi juga akan seperti apa kamu nanti.











Apapun yang membuatmu galau, tidak seberapa dibandingkan apa yang anak ini alami.
Jika saja, kita punya semangat seperti anak ini.

Picture From : Funandfunonly.org Andre Tauladan

Minggu, 02 September 2012

Nikah Muda

Oleh : Gus Ulil

gambar nikah muda
Nikah memang punya banyak makna. Ia bisa berarti menegakkan sunnah Rasul. Bisa juga sebagai pemenuhan tuntutan fitrah. Juga, sebagai penyambung keberlangsungan hidup umat manusia. Ada hal lain buat mereka yang nikah di usia muda. Nikah juga bermakna perjuangan.

Hampir tak satu pun manusia yang betah membujang. Selalu saja ada hasrat untuk hidup berpasangan. Pria rindu ingin bersama wanita. Dan wanita kangen disayang pria. Hasrat-hasrat alami itu akan punya nilai tinggi dalam taman indah yang bernama nikah.

Masalahnya, bagaimana keindahan taman itu jika ikatannya terjalin di saat muda. Muda usia, muda pengalaman, muda pendidikan, dan muda penghasilan. Saat itulah terjadi pertarungan yang lumayan sengit: antara idealita dengan realita. Antara cita-cita tinggi dengan kenyataan hidup yang mesti dilakoni. Dan pertarungan itulah yang kini dialami Jaka.

Dua tahun sudah calon bapak ini mengarungi bahtera rumah tangganya. Seribu satu suka dan duka ia nikmati bersama isteri tercintanya. Kadang ia berkesimpulan bahwa nikah itu anugerah indah. Sedemikian indahnya, sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Tapi, tak jarang kesimpulan sebaliknya bisa hinggap. Jaka juga kerap berkesimpulan bahwa nikah merupakan perjuangan yang teramat berat.

Awalnya, bayang-bayang indah pernikahan lebih dominan dari perjuangannya. Walau baru setahun lulus sekolah menengah atas, Jaka sudah punya tekad bulat: “Saya harus nikah, insya Allah!” Dan, tekad itu benar-benar menggulir walau mesti melalui rel yang tidak mulus.

Mungkin, banyak pihak di sekitar Jaka yang geleng-geleng kepala. Ada apa dengan anak ini? Apa ia tergolong hiper seks. Atau, jangan-jangan sudah terjadi kecelakaan. Atau…? Masih banyak lagi dugaan yang tidak enak didengar oleh seorang Jaka yang juga aktivis rohis di sekolahnya.

Dan yang tidak kalah sengitnya adalah orang tua Jaka sendiri. Ayah ibunya bingung. Kok, anak saya jadi begini. Apa ini pengaruh dari ajaran rohis? Orang tua Jaka yakin seratus persen kalau Jaka tidak mungkin melakukan penyimpangan. Jangankan hubungan gelap, hubungan terang saja tak pernah diperlihatkan Jaka. Boro-boro dua-duaan, ketemu wanita saja Jaka sudah alergi: pandangannya tertunduk, wajahnya pucat, tubuhnya banjir keringat. Lalu?

“Saya bertekad nikah karena ingin segera dapat surga dunia dan akhirat,” jawab Jaka tenang. Kontan saja, kedua orang tua Jaka tertegun. Hampir tak ada celah buat menjegal tekad Jaka. Sejak SMP, Jaka memang sudah rajin dagang. Ia memang bukan tipe anak yang suka berlidung di balik kantong orang tua. Semua biaya sekolahnya hampir seratus persen mengucur dari kocek sederhananya. Termasuk, biaya buat walimahan.

Saat itu, tak ada bayang-bayang pun yang melintas di benak Jaka kecuali keindahan. Betapa sejuknya hati ketika menatap senyum isteri. Betapa semangatnya hidup ketika cinta tak pernah redup. Betapa tenangnya pandangan mata ketika syahwat tak lagi terpenjara. Dan, betapa mantapnya iman ketika nafsu tak lagi gampang dipermainkan setan.

Berlangsunglah masa-masa indah kehidupan Jaka. Hari berganti hari dan bulan pun menjumpai tahun. Ternyata, hidup tak selamanya penuh pesona wewangian taman bunga. Ada kalanya hidup penuh bara api dan asap tebal yang menyesakkan. Idealita sering tak cocok dengan realita. Dan nada-nada itulah yang kini bersenandung mengiringi keluarga Jaka.

Bisnis serabutannya tak lagi lancar seperti dulu. Ada saja masalahnya. Madu yang biasa dilakoni Jaka kurang diminati pelanggan. Pedagang koran pun mulai bertebaran. Kian banyak saingan di sektor ini. Sementara, biaya kuliahnya kian naik. Biaya kontrak rumah pun mulai melonjak. Isteri mulai ngidam. Tubuhnya lemas, perutnya mual-mual, kepalanya sering pusing-pusing. Tentu saja, sang isteri tak lagi sempurna menunaikan urusan rumah tangga dan kampus. Apalagi mencari penghasilan sampingan.

Mulailah irama ketidakstabilan mengiringi hidup Jaka. Konflik pun kian bermunculan. Seperti saat ini saja, Jaka bingung mau pinjam duit ke siapa lagi. Bulan lalu sudah pinjam ke teman kampus. Minggu lalu pinjam ke teman pengajian. Sementara, kebutuhan terus mengalir dan tak kenal penundaan. Ke orang tua?

Ini yang paling dijaga Jaka. Seberat apa pun beban hidup, Jaka tak mau berurusan dengan orang tua. Ia bukan ragu tentang kemurahan orang tuanya. Bukan juga takut. Tapi, Jaka tak mau kalau idealismenya luntur hanya karena soal makan. Terlebih setelah Jaka janji tak mau ngerepotin orang tua.

Kadang, suasana kejepit seperti itu menumbuhkan bayang-bayang masa lalu. “Kamu yakin nggak akan menyesal, Jaka?” pertanyaan-pertanyaan ibunya dua tahun lalu tak jarang menggoda ketegarannya. Kenapa nggak selesai kuliah dulu. Kenapa nggak cari kerja yang enak dulu.Kenapa nggak beli rumah dulu.

“Benarkah saya menempuh rute jalan yang salah?” sebuah pertanyaan menukik tajam ke lubuk hati Jaka. Ah, benarkah? Sikap tegar Jaka kian sengit bertarung dengan kegelisahannya. Kadang tegar menguasai keadaan. Dan tak jarang, gelisah menyetir suasana. Dalam pertarungan imbang itu, sikap kritis Jaka kerap menjadi penengah. Mestikah roda hidup selalu bergulir secara seri dan linier? Tidakkah mungkin ada lompatan-lompatan?

Ketegarannya mulai menguasai keadaan. Masih kuat dalam benak Jaka kisah teladan Rasul dan para sahabat. Sebuah fragmen hidup masa lalu yang tak kunjung kering dari air pelajaran. Siapa yang mengira kalau seorang penggembala yatim bisa menjadi pemimpin besar umat ini. Siapa yang menyangka kalau seorang budak, Bilal bin Rabbah, bisa tampil menjadi pemimpin yang disegani. Siapa yang menyana kalau seorang budak buangan, Zaid bin Haritsah, bisa melahirkan seorang panglima perang yang ditakuti.

Hidup memang perjuangan. Suka dan duka pasti akan menjambangi setiap manusia. Tak peduli apakah manusia itu menganggap hidup sebagai perjuangan atau tempat bersantai. Jaka tersadar dengan keadaannya. Kini, bukan saatnya lagi mempersoalkan halte hidup yang telah terlewati. Ada dua resep yang akan ditebus Jaka: hadapi hidup apa adanya, dan jangan coba-coba lari dari kenyataan perjuangan.

Kesusahan dan kemudahan tak ubahnya seperti dua muka kepingan uang logam. Satu sama lain tak akan berpisah jauh. Bersama kesusahan ada kemudahan. Sungguh, bersama kesusahan ada kemudahan. Kesusahanlah yang menguatkan bahwa menikah itu perjuangan. Dan kemudahan, insya Allah, kian menguatkan warna-warni indahnya pernikahan.
Andre Tauladan

Selasa, 21 Agustus 2012

Karena Aku, Dia, Mereka Tak Seshalih yang Engkau Kira

Benar bahwa tidak sedikit ikhwan dan akhwat menikah berawal dari FB. Bukan menikahnya yang salah, hanya saja bermula dari lebai-nya (ghuluw) dalam comment, chat, dan message inbox yang membuat hati ternoda.
Di dunia maya pun ada banyak individu (ikhwan/akhwat) yang tak sadar telah menjadi buaya dunia maya. Hendaknya kami dan antum mengualitaskan ketakwaan di manapun berada. Jika tidak maka syaitan sedang dan akan selalu terbahak-bahak. Cobalah menelusuri dialog ringan berikut.
Ikhwan: ”kedatangan saya ke rumah bapak untuk berniat baik yaitu melamar puteri bapak. Saya ingin menikahi puteri bapak.”
Bapak: ”Apakah niat saudara sudah mantap?”
Ikhwan: ”sudah, pak”
Bapak: ”saudara kenal dimana dengan puteri saya?”
Ikhwan: ”saya kenal dengan puteri bapak di Facebook.”
Kembali kami pertegas, jika hubungan pasutri berakhir dengan perceraian berawal dari FB maka tak sedikit bunga-bunga asmara memekar di taman dunia maya yang berlanjut ke pelaminan. Namun setelah menikah, didapati bahwa pasangannya yang terjalin dari cinta dunia maya ternyata jauh dari kriteria yang diharapkan dari segi agama dan akhlak.

Sebelumnya kami hanya membaca nasihat seperti ini di dunia maya. Akan tetapi setelah mendengar dan melihat langsung, dan kasusnya bermodus sama, kami melihat bukti langsung bagaimana seorang laki-laki dan wanita yang sudah mengenal agama dengan manhaj yang benar berdasarkan pemahaman sahabat malah terjerumus dalam hal ini. Padahal mereka mengetahui bagaimana cara yang benar mencari jodoh yaitu dengan ta’aruf yang syar’i. Oleh karena itu kami mencoba mengangkat tema ini.

>>Lemah Iman Umumnya

Mungkin awalnya tak bermaksud mencari jodoh, akan tetapi lemahnya iman yang membuatnya bermudah-mudah berhubungan dengan cara tak halal, padahal mereka sudah mengetahui ketetapan syar’i dalam bergaul. Inilah fenomena yang sering terjadi belakangan ini, wanita dibalik hijabnya yang tertutup rapat tetapi hijab kehormatannya tidak tertutup dibalik e-mail, inbox dan wall FB, beserta fasillitas dunia maya lainnya.
Begitu juga dengan laki-laki dengan penisbatan mereka kepada, “as-salafi”, “al-atsari” dengan hiasan-hiasan status dan link berbau syar’i, akan tetapi sikap dan wara’-nya tidak menunjukkan demikian.
Hubungan laki-laki dengan wanita yang berujung cinta adalah kebahagiaan hati terbesar bagi manusia terutama pemuda, lebih-lebih bagi mereka yang belum pernah mecicipi sama sekali. Maka ketika bisa merasakan pertama kali, sebagaimana berbuka puasa, sangat nikmat dan bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak”[1]

Mereka yang sudah paham tentang ketetapan syar’i dalam beretika kepada lawan jenis tentu tak leluasa melakukannya di dunia nyata, baik karena tidak ada kesempatan ataupun malu jika ketahuan. Akan tetapi kedua hal ini hilang dan meluntur ketika berkecimpung di dunia maya. Mulai dari cara halus dengan menyindir dan terseret ke arah cinta tak halal sampai dengan cara terang-terangan.
Ketika mereka merasakan nikmatnya asmara yang berbunga-bunga maka lemahnya iman tak mampu membendung. Terjalinlah cinta yang tidak diperkenankan syariat bahkan tak sedikit mengarah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

>>Terkesan Shalih dan Shalihah di Dunia Maya

Jangan langsung terburu-buru menilai seseorang alim atau shalih hanya karena melihat aktifitasnya di dunia maya. Sering mengupdate status-status agama, meshare link-link agama dan terlihat sangat peduli dengan dakwah. Hal ini belum tentu dan tidak menjadi tolak ukur keshalihan seseorang. Dan apa yang ada di dunia maya adalah teori, bukan praktek langsung.
Bisa jadi sesorang sering menulis status agama, menautkan link syar’i tetapi malah mereka tidak melaksanakannya dan bahkan melanggarnya, apalagi ada beberpa orang yang bisa menjaga image alim di dunia maya, pandai merangkai kata, pandai menjaga diri dan pandai memilih kata-kata yang bisa memukau banyak orang.
Tolak ukur penilaian keshalihan seseorang secara dzahir adalah takwa dan akhlaknya yang langsung bisa dinilai dan dilihat di dunia nyata, bukan menilai semata-mata bagaimana teorinya di dunia maya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” [2]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan hadist ini,
فمن اتقى الله و حقق تقواه, و خالق الناس غلى اختلاف طبقاتهم بالخلق الحسن
: فقد جاز لخير كله, لآنه قام بجق الله و حقوق الغباد,
ولآنه كان من المحسنين في عبادة الله, المحسنين إلى عباد الله
“Barangsiapa bertakwa kepada Alloh, merealisasikan ketakwaannya dan berakhlak kepada manusia -sesuai dengan perbedaan tingkatan mereka- dengan akhlak yang baik, maka ia medapatkan kebaikan seluruhnya, karena ia menunaikan hak hak Alloh dan Hamba-Nya.”[3]

>>Tak Menunaikan Amanat ilmiah

Ada juga yang ingin nampak alim dan berilmu di dunia maya dengan niat yang tidak ikhlas [Alhamdulillah ini cukup sedikit]. Selain cara-cara di atas seperti update status agama setiap jam, menaut link beberapa kali sehari, membuat note setiap hari [waktunya sangat terbuang di dunia maya]. Ada cara lainnya yaitu tidak melakukan amanat ilmiah, misalnya:
-Membuat note hampir tiap hari dengan copas dari tulisan orang lain tetapi tidak mencantumkan sumber sehingga orang menyangka dialah yang menulisnya.
-Membuat note dengan copas dari tulisan lainnya, kemudian mengubah-ubah sedkit atau menambah komentar sedikit kemudian menisbatkan tulisan pada dirinya.
Dan masih banyak contoh yang lainnya, silahkan baca Menunaikan Amanah Ilmiah dan Jujur Dalam Tulisan (http://muslimafiyah.com/menunaikan-amanat-ilmiyah-dan-jujur-dalam-tulisan.html)
Maka tidak heran ada yang mengaku pernah bertemu dengan seseorang yang di dunia maya terkesan sangat alim dan berilmu. Namun tatkala bertemu di dunia nyata, ternyata ia jauh dari apa yang ia sandiwarakan di dunia maya. Jauh dari ilmu, akhlak dan takwa.

>>Husnudzon Itu Perlu

Tentu saja perlu mengedapankan husnudzon juga, karena ada mereka yang memang kerjanya berhubungan dengan dunia internet seperti ahli IT dan berdagang via internet. Jadi mereka sangat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdakwah mengingat sekarang dunia maya sangat digandrungi oleh masyarakat dunia. Sebaiknya kita jangan berburuk sangka kepada mereka dengan mengira sok alim, sok update status bahasa arab, sok serba syar’i dan sok suci.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa.”[4]
Sangat perlu melihat panutan para ulama dan ustadz. Mereka lebih sibuk dan lebih memprioritaskan dengan ilmu dan dakwah di dunia nyata, karena kita memang hidup di dunia nyata. Ilmu dan dakwah di dunia maya adalah prioritas kemudian setelah ilmu dan dakwah di dunia nyata.

>>Terjerat Cinta Dunia Maya

Dan mereka yang tidak kuat imannya, terperdaya sekaligus terjerat dengan hubungan tak halal yang mereka lakoni. Mereka terperangkap asmara. Mereka melihatnya sebagai sebuah keindahan dan kesyahduan tiada tara sampai-sampai menutup beberapa faktor penilaian yang seharusnya menjadi pertimbangan paling terdepan yaitu agama dan ahklak.
Keindahan bisa membuat jatuh cinta…
Dan cinta bisa membuat segalanya menjadi indah…
Seorang penyair berkata,
هويتك إذ عينى عليها غشاوة … فلما انجلت قطعت نفسي ألومها
“Kecintaanku kepadamu menutup mataku
Namun ketika terlepas cintaku, semua aibmu menampakkan diri”[5]
Inilah salah satu yang dikhawatirkan. Karena cinta sudah bermekar indah maka tidak peduli lagi, padahal kenal hanya di dunia maya, lalu memutuskan untuk berjumpa, ta’aruf ala kadar lalu menikah.
Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dunianya saja sulit, bagaimana wajah aslinya. Walaupun tukar foto, maka foto sekarang bisa berbalik 180 derajat dengan aslinya. Bagaimana masa depannya dan bagaimana tanggung jawabnya, apalagi untuk mengetahui agama dan akhlaknya yang menjadi prioritas utama, walaupun terkesan shalih tetapi sekali lagi itu hanya di dunia maya, belum tentu.

>>Wanita Korban Utama

Jelas wanita yang lebih menjadi korban, karena wanita umumnya memiliki hati yang lemah, lemah dengan pujian, lemah dengan perhatian, lemah dengan kata-kata puitis. Begitu juga dengan wanita penuntut ilmu agama, mengingat pentingnya agama dan akhlak suami, sampai-sampai ada yang berkata, “agama istri mengikuti suaminya, jika ada wanita yang multazimah menikah dengan laki-laki yahudi, maka ia akan terpengaruh”.
Jika wanita tersebut terjerumus dengan cinta di dunia maya apalagi dengan kadar tergila-gila ditambah dengan menutupnya mata dengan kekurangan agama dan akhlak laki-laki di dunia nyata maka inilah musibah. Inilah musibah. Inilah musibah.
Sebagaimana kisah nyata yang kami dapatkan, mereka berdua kenal di dunia maya, kemudian sang laki-laki dari kota yang jauh menyebrangi dua pulau untuk bertemu ke kota tempat wanita tersebut tinggl. Maka sang wanita yang sudah terperangkap cinta, langsung “klepek-klepek” dengan sedikit pengorbanan sang laki-laki yang dianggap shalih lagi alim tersebut. Keduanya pun menikah.
Padahal laki-laki tersebut berwajah sangat kurang, porsi tubuh juga kurang, ilmu agama juga belum jelas, dan masa depan juga masih belum jelas karena hanya lulusan SMA. [Semoga mereka berdua bertaubat dan selalu berada dalam penjagaan Allah, Amin]

>>Ikatan Suci yang Ternodai Kemurkaan Allah

Pernikahan dan membangun rumah tangga adalah sesuatu yang suci dan merupakan anjuran syariat. Dari pernikahanlah berawal segala sesuatu dan ini mengubah kehidupan seseorang. Kemudian dari pernikahan lahirlah manusia, lahirlah masyarakat dan lahirlah berbagai perihal kehidupan.
Maka janganlah engkau memulainya dengan kemurkaan dan ketidakridhaan dari Allah. Janganlah engkau awali dengan hubungan yang tidak halal. Karena ia adalah dasar dan pondasinya.
Hendaklah yakin dengan janji Allah dan bersabar dengan ta’aruf yang syar’i, perbaiki diri dan tingkatkan kualitas ilmu, iman, akhlak dan takwa maka engkua akan mendapat pasangan yang baik lagi menawan hati.
Allah Ta’ala berfirman,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.”[6]
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid
Penyusun: Raehanul Bahraen (6 Shafar 1432 H/31 Desember 2011, Artikel http://www.muslimafiyah.com)
Penyunting: Abdullah Akiera Van Assamawiy (8 Shafar 1432 H/2 Januari 2011)
_________
End Notes:
[1] HR. Muslim, no.1151
[2] HR. Tirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5/153. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
[3] Bahjatu Qulubil Abror hal 62, cetakan pertama, Darul Kutubil ‘ilmiyah]
[4] QS al-Hujuraat: 12
[5] Al-Jawabul Kaafi 214, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah
[6] QS. An Nur: 26

95% copas dari sini 5% edit judul, penulisan, dikerjakan sendiri.
Andre Tauladan

Minggu, 17 Juni 2012

CIRI-CIRI LELAKI SHOLEH, SUAMI IDAMAN

CIRI-CIRI LELAKI SHOLEH CALON SUAMI IDAMAN WANITA

laki-laki soleh idaman


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kesolehan seseorang lelaki menjadi idaman setiap isteri dan tidak dapat dinilai dari segi lahiriah semata-mata, tentu ada beberapa kriteria Lelaki soleh.

Ciri - Ciri Umum :
~ Terlihat selalu ISTIQOMAH beribadah
~ Salat tepat waktu
~ Senang berjama'ah di masjid
~ Bagus bacaan Al-Qur'annya
~ Wajahnya yang nyaman di tatap karna terbiasa "DAWAAMUL WUDHU" menjaga wudhu
~ Rendah hati, Perhatian dan Dermawan
~ Berbicaranya santun dengan KALIMAT PILIHAN
~ Tidak menatap bukan MAHRAMNYA
~ Terbiasa menunduk saat berbicara
~ Rapih, Bersih dan Wangi, punya Kharisma
~ "WARO" sangat taat
~ Dan tidak akan menyentuh WANITA kecuali setelah HALAL !!

Insya Allaah para ikhwan bagian dari ini,.,


Ciri-Ciri Khusus :

Lelaki soleh menurut Abu Mohd Jibril Abdul Rahman sesuai dengan yang dimaksudkan di dalam Al Qur’an dan Al Hadis.

1. Sentiasa taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala dan Rasullulah Shallallahu `Alaihi Wasallam
2. Jihad Fisabilillah adalah matlamat dan program hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'aala
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Akhirat manjadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah Subhanahu Wa Ta'aala dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala
12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala
17. kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.

Selain daripada ciri-ciri diatas, orang orang yang soleh juga merupakan insan insan yang senantiasa mendapat ujian dan cobaan daripada Allah swt. Para nabi nabi dan orang orang yang mulia Mereka menghadapi segala ujian tersebut dengan hati yang tabah dan tetap teguh dalam keimanan serta pendirian. Mereka tidak mudah menyerah kalah dari keganasan dan tekanan musuh.

Tugas tugas dan kewajiban Lelaki Soleh :
1. Mencari nafkah ( belanja hidup)
2. Berjihad Fisabilillah.
3. Melindungi dan membela kaum yang lemah dan tertindas.
4. Memimpin, mendidik dan berlaku adil terhadap isteri.

Berdasarkan kriteria di atas maka jelaslah bahwa suami yang sholeh tidak dapat memberikan sebagian besar dari kehendak duniawi isteri. Isteri tidak perlu mengeluh sebaliknya bersyukur karena doa untuk mendapat suami yang soleh mungkin sudah dikabulkan Allah. Ingatlah, Isteri-isteri Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam sendiri pernah ditawarkan kesenangan dunia atau akhirat. Maka akhirnya isteri baginda memilih AKHIRAT.

Semoga Bermanfaat utk kita semua terutama untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allaah Subhanahu Wa Ta'aala... Aamiiin Ya Allaah..

SALAM SAYANG SENYUM SANTUN KARENA ALLAH
Ini sumber yang menjadi tauladan.

Minggu, 25 Maret 2012

Kedahsyatan Professionalisme

* KEKUATAN & KEDAHSYATAN Pengaruh PROFESIONALISME.....*


#Kenapa Seorang ARTIS Gak Nolak kalau di-SURUH Menjadi ORANG GILA....???

#Kenapa Para TENTARA Gak Bisa Nolak kalau di-SURUH Tugas di Medan PERANG & Jauh dr Keluarga....???

#Kenapa Pekerja Kantoran Gak Bisa Nolak kalau di-SURUH Masuk pagi-2 & LEMBUR smp Pulang tengah malam....???

"Karena itu SEMUA adalah TUNTUTAN PROFESIONALISME..."

Profesionalisme TIDAK MEMBUTUHKAN & TIDAK MENUNGGU Hati kita SIAP ato TIDAK SIAP dlm MENJALANKAN-nya...

Tapi Profesionalisme itu adalah TOTALITAS dlm MENJALANKAN PERINTAH...
Hati SIAP ato TIDAK SIAP...
HARUS TETAP di-LAKSANAKAN-nya...
( Sami'naa Wa Atho'naa / kami dngr & kami Ta'at )

Tapi MENGAPA ketika ada WANITA yg di-WAJIB-kan Ber-JILBAB (menutup 'aurat-nya ) kok selalu Ber-ALASAN....
"krn HATI blm SIAP...???"

Kenapa Tidak MENYIKAPINYA dg PROFESIONALISME dlm Ber-AGAMA ISLAM...???

Bkn-nya ALLAH swt Ber-FIRMAN dlm QS Al Baqarah 208
“MASUK-lah kalian ke dalam Islam secara KAAFFAH (TOTALITAS)!!!"

Menyikapi TOTALITAS itu cm dg Sami'naa Wa Atho'naa...
Mengikuti PERINTAH AGAMA Tidak Butuh HATI SIAP ato TIDAK SIAP....

JALAN-kan Dulu PERINTAH Agama...!!!
Baru belajar MENATA HATI dg ILMU Agar SIAP Menjalaninya dg TOTALITAS...

RENUNG-kan Kawan...!!!
Hidup cm 1 Kali...
Jangan mau di-PERBUDAK Dunyawi tp ENGGAN & BANYAK ALASAN ktk Urusan AKHERAT Menuntut...

Oke di DUNIA bs bnyak ALESAN jk ada PERINTAH Agama....
Tapi di Akherat mana bisa kita BERALASAN...???

MUSTAHIL BISA....
By : Paulus Al Kadzzab

Rabu, 22 Februari 2012

Tenangkan Diri Dengan Mengingat Allah

Bismillah. Assalamu'alaikum.

sempatin sholat
Halo kawan blogger, maaf di post kali ini saya cuma curhat sedikit, bukan berbagi informasi atau tips trik. Saya coba sebisa mungkin curhatan saya tidak sia-sia, setidaknya ada hikmah yang bisa diambil dari curhatan saya. Anggap saja saya ini lagi galau.

Setiap manusia nggak akan pernah bebas dari masalah, ketika satu masalah selesai, datang masalah lain, dan itu nggak ada hentinya, mungkin ada jeda sedikit, tapi nggak akan berhenti. Namun yang membedakan, adalah respon kita terhadap masalah itu. Saya sendiri biasa merespon setiap masalah dengan santai, karena saya selalu menghindari sifat tergesa-gesa atau orang sunda lebih akrab dengan istilah "riweuh". Oke, saya nggak akan ngebahas masalah apa yang saya hadapi. Karena itu nggak akan membawa manfaat sedikitpun, dan saya sedang membiasakan diri untuk tidak kebiasaan mengeluh kepada orang lain. Bukan karena saya menganggap orang lain tidak bisa membantu, tetapi saya tidak ingin menularkan bad mood saya ke orang lain. Karena ada anggapan umum bahwa badmood itu biasanya menular.

Kebiasaan saya yang selalu santai dalam menghadapi masalah, membuat saya tidak pernah terlihat seperti orang yang punya masalah, hingga pernah ada orang yang baru bertemu satu kali dengan saya, mengatakan bahwa saya punya kharisma padahal saya sendiri malah sering minder dengan diri saya. Sifat santai saya bukan berarti enggan menyelesaikan masalah dengan cepat, tapi menghadapi setiap masalah dengan senyuman  sehingga pikiran pun bisa digunakan dengan optimal. Karena jika masalah dihadapi dengan penuh kebingungan dan tergesa-gesa, biasanya bukan selesai tapi malah kacau, dan akhirnya menimbulkan masalah baru.

Kenapa saya bisa santai? Gini, saya selalu beranggapan setiap masalah pasti ada solusinya. Nggak akan ada kunci kalau nggak ada anak kunci. Setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan, gitu kan? Ingat, kita nggak pernah sendirian, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu, Yang Maha Penolong. Pasti sebagian dari kalian selalu meminta pertolongan orang lain jika menghadapi masalah, itu manusiawi, tapi ketika tidak ada yang bersedia menolong, biasanya banyak yang putus asa, dia lupa bahwa sesungguhnya orang lain juga tidak bisa berbuat apa-apa jika Allah SWT tidak menghendaki kemudahan untuk kita. Karena pada dasarnya ketika ada orang yang menolong, itu adalah pertolongan Allah SWT untuk kita melalui orang lain. Tapi memang manusia sering lupa, ketika ditolong oleh orang lain, bersedia mengucapkan terima kasih kepada orang itu, tapi ucapan "Alhamdulillah" tidak keluar dari mulutnya.

Kata kuncinya Allah SWT selalu ada untuk menolong kita, rahmatNya meliputi alam semesta, entah itu orang baik atau orang jahat, miskin atau kaya, kafir atau mu'min. Tapi kita juga harus introspeksi diri, apakah kita tidak malu, selalu dirahmati olehNya, tetapi tidak pernah menuruti perintahNya. Sebetulnya Allah SWT tidak akan pernah rugi jika kita kufur terhadap nikmatNya, tapi yang rugi adalah diri kita sendiri. Orang yang kufur nikmat, biasanya lupa terhadap Yang Memberi Nikmat, sehingga jika nikmat itu hilang, dan berganti dengan masalah yang datang, akan membuatnya kebingungan, dan jika masalahnya tidak terselesaikan, biasanya akan putus asa.

Oke, saya sambungkan curhatan saya diatas, dengan tulisan hasil copas di bawah ini.
Orang yang beriman selalu punya cara sendiri untuk menata hati, meski berlawanan dengan apa yang ia terima dalam kehidupan. Ketika mendapat musibah dan kegundahan, air matanya menetes tetapi hatinya terilhami untuk meyakini bahwa apa yang diberikan Allah padanya PASTI YANG TERBAIK BAGINYA. Fisiknya mungkin lelah, pikirannya mungkin penat tapi tidak dengan hatinya, yang terus yakin apabila ia tengah diuji Allah, itu adalah tanda bahwa Allah masih sayang padanya...
=================
Ketika jauh dari Allah...
Hidup terasa gersang, meski dibanjiri kemewahan.
Kerja terasa rumit, meski jabatan tinggi.
Yang paling menyedihkan, makhluk-Nya pun menjauh.

Dekatkanlah diri ini dengan Allah SWT...
==================
Usahamu hanya sebagai wasilah/perantara mendapat rizki,
bukan pemasti datangnya.
Jadi, jangan sampai proses usahamu terlepas dari nilai-nilai syar'i.
===================
Allah berfirman :
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu."
(QS. Al-Baqarah: 152)
===================
Teguhkan kesabaran, tetapkan niat, hadapi cobaan yang ada.
Insya Allah impianmu akan tercapai.
====================
Kekuasaan yang seseorang emban adalah amanah dari Sang Maha Kuasa.
Tapi banyak manusia yang seakan merasa dirinya penguasa hakiki.
Memerintah sewenang-wenang, marah jika tidak dituruti, tidak menghargai kerja keras orang, dsb. (facebook)

Oh ya, saya cuma orang biasa, bukan orang alim, saya masih belajar tentang islam, saya tidak melampirkan ayat-ayat Al-Qur'an karena saya takut salah. Apabila kawan berkenan berbagi ilmu, silakan berikan tambahan ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan topik ini lewat kolom komentar.

Kamis, 16 Februari 2012

Muslims Should Stop Consumerist Lifestyle

consumerism madness

RESPECTED BROTHERS & SISTERS IN ISLAM.
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI TA'ALA WABARAKATUH.

LET US BE GRATEFUL TO ALLAH THE ALMIGHTY….

Have you noticed in your part of the world that whenever there’s time of an impending festive season, hypermarts & departmental stores will be pushing their sales at us?. Advertising is everywhere. There if a frenzy to buy, buy, buy. Let’s realize that this is not a spiritual way of life. It’s not an appropriate lifestyle for someone who is dedicated to God. The consumerist madness is a deception. There’s no joy or peace attached to it. It’s a shallow illusion.

Look at what society has done to itself in the name of consumerism.

We Muslims fall prey to the same consumerist lifestyle. Sometimes the holy month of Ramadan becomes a month of shopping, sleeping and binge eating, Astaghfirullah Alazeem!

Let us – Muslims, not follow this path. Let’s hew to a way of sacrifice, zakat (purification), sadaqah (charity), zuhd (giving up material luxury). We don’t have to be monks, but we must focus on the things that matter: faith and family.

There are movements that advocate a simple living, back-to-nature, low-impact lifestyle. In Islam this is called zuhd, which could be translated as detachment or asceticism. Zuhd is a choice that a person makes to give up the hunger for material possessions and transgressive carnal experiences, and live a simple lifestyle dedicated to God.

That’s what we need.

The faith in our hearts is more important than the brand name of the clothes we wear. Where our feet carry us – to someplace good or bad – is more important than the cost of our shoes. The sincerity in our hearts is more important than any gift. May Allah help us to see what is important in life.

The Enjoyment of Delusion

If you visit the your shopping malls at say..Christmas time, and read the news stories of people lining up from the night before and huddling in sleeping bags in order to buy the latest gadgets, then trampling each other in the rush; if you turn on the TV to the usual Christmas comedies and “Frosty the Snowman” cartoons, you see that God has been forgotten, and has even become taboo. It’s not politically correct to speak of God. Just watch what we broadcast, be hypnotized by our Christmas elevator music, buy and forget…

ALLAH THE ALMIGHTY says about this:
“Know that the life of this world is but amusement and diversion and adornment and boasting to one another and competition in increase of wealth and children – like the example of a rain whose [resulting] plant growth pleases the tillers; then it dries and you see it turned yellow; then it becomes debris. And in the Hereafter is severe punishment and forgiveness from Allah and approval. And what is the worldly life except the enjoyment of delusion.” – (Noble Quran, Surat Al-Hadeed, 57:20)

This theme is struck repeatedly in the Noble Qur’an. The amusement and adornment of the dunya is an illusion that dries up and crumbles like a corn stalk, and becomes dust. It is empty, the enjoyment of delusion. Wow. That phrase, “enjoyment of delusion”, makes me think of a madman alone in a room, tied in a straight jacket, engaged in a pleasant delusion playing only in his mind.
I know people who have a bedroom devoted to all the junk that they have bought but do not use. They never enter that room and the door is kept locked. Isn’t that a kind of mental illness?

Gratitude

How do we resist the onslaught of the season? How do we remember ALLAH THE ALMIGHTY?

The greatest tool in our toolbox is gratitude. By looking at what we’ve been blessed with, our hearts become content. Socrates commented that contentment is natural wealth, while luxury is artificial poverty.

Contentment does not mean complacency or passivity; it refers to a state of awareness of our blessings, and gratitude for the smallest to the greatest provisions – the tiniest cells in our bodies, to the grand earth itself.
Let’s become aware of what we have: the food on our plates, our ability to see and hear, the love and health of our families, sanity, intelligence, knowledge… these things are huge. When we open our eyes and start to see, then we become content and happy, and we see how meaningless are things are like big-screen TVs, the latest smartphone, or another new dress.

Let’s remember Allah the Eternal, and think of our aakhirah (hereafter). While others are are hungering for more, let’s be grateful for what we have, and give.

It’s liberating to ignore the sales and seasonal hype. When we abandon the idea of acquiring goods, and instead focus on giving, we dump the whole propaganda machine on its head. We change everything. While the frantic buying of “stuff” makes us forget Allah, gratitude brings us back to Him. That’s why ALLAH THE ALMIGHTY brings together gratitude and remembrance of HIM:

“So remember Me; I will remember you. And be grateful to Me and do not deny Me.”
- (Noble Quran, Surat Al-Baqarah, 2:152)

Being grateful to ALLAH THE ALMIGHTY means that our hearts become filled with love for Him; our bodies are obedient to Him; our tongues praise Him; we receive His favors with humility; we thank Him for everything we have received; and we use what He has given us for good. We could never repay ALLAH THE ALMIGHTY. The least we can do is thank him.

By being grateful and separating ourselves from the consumerist craziness, we set an example of how to live without avarice. We free our spirits, remove a burden from our backs, and shine a light for ourselves and others.

SUBHANALLAH! ALHAMDULILLAH! WALA ILAHA ILLALLAHU ALLAHUAKBAR!!!
andretauladan | HonestThumbTack

Sabtu, 11 Februari 2012

Tidak Sholat, Bukan Sahabat Setan




Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang pantas menjadi sahabatku..!"

Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"

Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !"

Dengan keheranan manusia ini bertanya,"Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?".

"Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar.

"Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil ngeloyor pergi.
andretauladan | ayahaurel

Jumat, 03 Februari 2012

Ukhty, hati-hati dengan hatimu

Key to Heart
Tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..tik..

hehehe ini bukan suara hujan rintik2 apalagi suara sepatu kuda...
tapi ini adalaah suara jari yang sedang beradu dengan keyboard Computer...
si penulis tersenyum-senyum simpul membaca tiap balasan yang tertuis di kotak chat FB...
sambil tersenyum, diapun dengan lincah menjawab setiap pertanyaan dan obrolan pun mengalir dengan lancar...

Hemmm... pelaku kejadian diatas bukan orang biasa, tapi ternyata dia adalah sosok akhwat, (cieee...), paling gencar berkoar, tentang agama, apalagi bila ditantang berdebat... wow.. ilmunya segudang... dalil2 aqli dan naqli di hafal dengan lugas... tapi kok..??? eng..ing..eng...

Tak masalah sebenarnya jika lawan ngobrol (chat)nya adalah wanita/ akhwat, atau mad'unya seorang teman yang awwam dari jenis yang sama... toh malah jadi ibadah, dakwah bil qalam... tapi...

Huuuuftt.. usut punya usut.. ternyata nun disana yang sedang membalas tulisan si akhwat adalah seorang ikhwan, dengan jenggot tipis melambai (hehehe... afwan) ... jangan salah, dia mungkin juga seorang ustadz muda... entahlah... si akhwat aja gak tahu apa lagi saya...hihihi...

kok bisa...???

Asal tahu aja, pria dan wanita ibarat dua kutub maghnet yang berbeda. Daya tarikx bgt kuat, dan kita di uji dlm taraf y sesuai dengan keadaan kita. Akhwat ujianx adl ikhwan. Kalo y godain cowok biasa, g mempan. Hehe..

Awalx mungkin qt cuma iseng nanggapin, apa lg kalau sang ikhwan bgt pandai menasihati, ilmux top, n asik d ajak ngobrol. Lama k lamaan nih akhi2 jd asik d ajak share, besokx ngobrol, besokx lg, besok lg, pagi, siang sore malam.. (dah kayak minum obat) hehe...
Awalnya mungkin niatnya cuman buat dakwah, amal ma'ruf nahi mungkar, pembicaraan ke duanya nggak keluar dari hal yang baik2, saling menasihati, memberi motivasi.. misal :

"Ukhti, besok puasa senin-kamis nggak?" atau,
"Akhi, ntar malam salat tahajjud yah...!" atau,
"ukhti, tolong doain yah besok, kita mau demo di bundaran HI" atau
"Akhi, sholatnya di masjid, jangan lupa tadarrusnya sering... dzikir pagi-petang jangan lupa yah...!"

lama-kelamaan...

"Assalamualaikum ukhti, udah makan..?"
"Akhi, jangan terlalu capek, ntar kamu sakit"
dll
dll

Syaitan begitu pandai mencari celah, ada aja yang jadi jeratnya... lama ke lamaan si akhwat mulai keseringan ngobrol ma si ikhwan... nggak di chat room, nggak di in box, bahkan sampai tukaran no HP, jadinya sms atau telponan.. Astagfirullah... kalo dah gini apa bedanya dengan pacaran?? padahal dia sendiri yang begitu gencar menentang agar tidak mendekati zina...
Waspadalah... semoga kita tidak termasuk orang2 yang munafik... mengatakan apa yang tidak kita lakukan...

Mungkin kita begitu leluasa bergaul di jejaring sosial seperti ini, tak ada yang mengontrol, beda dengan kehidupan nyata kita, begitu banyak filter yang menjadi tameng kita dalam bergaul dengan lawan jenis.. ada akhwat/sodara2 kita yang senantiasa menegur bila kita salah langkah, ada hijab/ jilbab lebar kita yang kadang kita malu ckikikan dan ngobrol lama dengan ikhwan/laki2 y bukan mahram kita dengan menggunakan pakaian syar'i. ada banyak orang yang menilai kita bila melakukan sedikit saja pelanggaran...

Bukan hal yang aneh bila kadang orang2 sekitar kita menuntut seorang akhwat demikian sempurna, begitu menjaga diri, tubuh terbalut rapat dengan jilbab gelap membentang, kalo jalan nunduk2, saat di sapa tersenyum anggun, saat bicara dengan lawan jenis, suaranya tegas dan kadang kaya' marah2 (hehehe... . xixixi...), puasa sunnah g boleh ketinggalan, malam bangun tahajud, di tangan selalu ada mushaf... wooow... subhanallah..

Tapi akhwat juga manusia biasa, hatinya tetap seorang gadis, juga rapuh bila kena serangan virus merah jambu, apa lagi kalo yang nyerang dari golongan yang sama (gol. ikhwan dengan celana gantung, dan jenggot tipis... hehehe).. Disinilah harus kita buktikan kalau kita punya ilmu, bahwa kita faham, ada batasan yang g boleh di langgar, bahwa Allah telah mengatur dengan sedemikian sempurna, dan kita yakin bahwa Dia hanya akan memasangkan yang baik dengan yang baik... tugas kita hanya satu... berusaha menjadi yang baik agar kelak kita pantas bersanding dengan yang baik...

Kadang kita lupa bahwa pengawasan Allah di mana-mana... bahwa Dia maha mengetahui apa yang terbersit dan akan terbersit di hati kita..

Ukhti...
Bersabarlah... ketahuilah, laki-laki yang betul-betul ingin memuliakanmu, ingin serius denganmu adalah laki-laki yang langsung datang pada orang tuamu, meminta izin darinya untuk melamarmu, tak peduli sejauh apapun jarak kalian, tak perlu khawatir, pasti ada jalan, pasti ada sebab yang akan mempertemukan kalian, tak perlu khawatir, toh yang ngatur semuanya Allah... Apa kalian tak percaya dengan janjiNya? ragu kah dengan caraNya mengatur semua?

Bagaimanapun usaha kalian untuk bersatu jika Allah tidak menghendakinya, tak akan pernah terjadi, ada saja yang menjadi sebab perpisahan.. lalu kenapa buang-buang waktu? buat apa noda-nodain hati? ngapain netesin air mata percuma buat orang yang belum tentu atau bahkan mungkin tidak akan pernah menjadi milikmu..

Yang paling lucu, kalo ternyata si ikhwan mempunyai teman akhwat bukan cuma kita, ternyata di sana dia juga chat dan ngobrol banyak ma akhwat-akhwat yang lain siapa yang tahu??? toh kalian baru kenal khan? kasian bener kalo begitu akhwaaat...waaat..waaat.. kasian nasibmu waaat.. ^^
ikhwaan...waaan... tega bener sih... waaan..! hehehe..

afwan jiddan yah jika ada kata yang kurang berkenan…hanya sekedar mengingatkan bahwa kita juga manusia setinggi apapun iman menurut kita,,syetan tetaplah menggoda manusia tugas utamanya. Bahkan yang berbicara pun tak lepas dari khilaf dan dosa…semoga Allah mengampuni kita semua..allahumma amiin..barokallahu fiyk…


Andre Tauladan | Fahmy Abdillah

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates