 |
Subuh |
Pertanyaan :
Assalamualaikum,
Bagaimana hukum bacaan doa qunut pada sholat shubuh dan menjadi imam dengan makmum yang mayoritas menggunakan qunut ?
Jawaban :
Persoalan membaca doa qunut pada shalat subuh, merupakan perselisihan fiqih sejak zaman para sahabat Nabi. Ini termasuk perselisihan yang paling banyak menyita waktu, tenaga, pikiran, bahkan sampai memecahkan barisan kaum muslimin. Sebenarnya, bagaimanakah sebenarnya masalah ini? Benarkah para Imam Ahlus Sunnah satu sama lain saling mengingkari secara keras, sebagaimana perilaku para penuntut ilmu dan orang awam yang kita lihat hari ini dari kedua belah pihak?
Kali ini, saya tidak akan membahas qunut pada posisi, โMana yang lebih benar, qunut atau tidak qunut?โ yang justru kontra produktif dengan tujuan tema yang sedang saya bahas.
Mereka semua baik yang pro dan kontra saling bersaudara seiman yang harus dijaga perasaan dan dipelihara hubungannya. Tidak mengingkari salah satu dari mereka, lantaran masing-masing mereka pun berpijak pada pendapat para Imam Ahlus Sunnah lainnya, yang juga memiliki sejumlah dalil dan alasan yang dipandang kuat oleh mereka. Sedangkan para imam kita telah menegaskan kaidah, โAl Ijtihad Laa Yanqudhu bil Ijtihad (Suatu Ijtihad tidak bisa dimentahkan oleh Ijtihad lainnya),โ dan โLaa inkara fi masaail ijtihadiyah (tidak ada pengingkaran dalam masalah ijtihadiyah).โ
๐ Qunut Subuh Benar-Benar Khilafiyah Ijtihadiyah
Kita lihat peta perbedaan ini, sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama sebagai berikut:
๐ Berkata Imam At Tirmidzi dalam Sunan-nya sebagai berikut:
ููุงุฎูุชููููู ุฃููููู ุงููุนูููู
ู ููู ุงูููููููุชู ููู ุตูููุงุฉู ุงููููุฌูุฑู ููุฑูุฃูู ุจูุนูุถู ุฃููููู ุงููุนูููู
ู ู
ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุบูููุฑูููู
ู ุงูููููููุชู ููู ุตูููุงุฉู ุงููููุฌูุฑู ูููููู ูููููู ู
ูุงูููู ููุงูุดููุงููุนูููู ู ููุงูู ุฃูุญูู
ูุฏู ููุฅูุณูุญููู ููุง ููููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ุฅููููุง ุนูููุฏู ููุงุฒูููุฉู ุชูููุฒููู ุจูุงููู
ูุณูููู
ูููู ููุฅูุฐูุง ููุฒูููุชู ููุงุฒูููุฉู ููููููุฅูู
ูุงู
ู ุฃููู ููุฏูุนููู ููุฌููููุดู ุงููู
ูุณูููู
ูููู
โPara Ahli ilmu berbeda pendapat tentang qunut pada shalat fajar (subuh), sebagian Ahli ilmu dari sahabat Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam dan lainnya berpendapat bahwa qunut ada pada shalat subuh, dan ini adalah pendapat Malik dan Asy Syafiโi. Sedangkan, Ahmad dan Ishaq berpendapat tidak ada qunut pada shalat subuh kecuali saat nazilah (musibah) yang menimpa kaum muslimin. Jika turun musibah, maka bagi imam berdoa untuk para tentara kaum muslimin.โ (Lihat Sunan At Tirmidzi, keterangan hadits No. 401)
๐ Berkata Imam Ibnu Rusyd Al Maliki Rahimahullah :
ุงุฎุชูููุง ูู ุงููููุชุ ูุฐูุจ ู
ุงูู ุฅูู ุฃู ุงููููุช ูู ุตูุงุฉ ุงูุตุจุญ ู
ุณุชุญุจุ ูุฐูุจ ุงูุดุงูุนู ุฅูู ุฃูู ุณูุฉ ูุฐูุจ ุฃุจู ุญูููุฉ ุฅูู ุฃูู ูุง ูุฌูุฒ ุงููููุช ูู ุตูุงุฉ ุงูุตุจุญุ ูุฃู ุงููููุช ุฅูู
ุง ู
ูุถุนู ุงููุชุฑ ููุงู ููู
: ุจูููุช ูู ูู ุตูุงุฉุ ููุงู ููู
: ูุง ูููุช ุฅูุง ูู ุฑู
ุถุงูุ ููุงู ููู
: ุจู ูู ุงููุตู ุงูุงุฎูุฑ ู
ูู ููุงู ููู
: ุจู ูู ุงููุตู ุงูุงูู ู
ูู.
โMereka berselisih tentang qunut, Malik berpendapat bahwa qunut dalam shalat subuh adalah sunah, dan Asy Syafiโi juga mengatakan sunah, dan Abu Hanifah berpendapat tidak boleh qunut dalam shalat subuh, sesungguhnya qunut itu adanya pada shalat witir. Ada kelompok yang berkata: berqunut pada setiap shalat. Kaum lain berkata: tidak ada qunut kecuali pada bulan Ramadhan. Kaum lain berkata: Adanya pada setelah setengah bulan Ramadhan. Ada juga yang mengatakan: bahkan pada setengah awal Ramadhan.โ (Imam Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Juz. 1, Hal. 107-108. Darul Fikr)
๐ Juga diterangkan di dalam kitab Al Mausuโah sebagai berikut:
ุฐูููุจู ุงููู
ูุงูููููููุฉู ููุงูุดููุงููุนููููุฉู ุฅูููู ู
ูุดูุฑููุนููููุฉู ุงูููููููุชู ููู ุงูุตููุจูุญู . ููุงู ุงููู
ูุงูููููููุฉู : ููููุฏูุจู ูููููุชู ุณูุฑููุง ุจูุตูุจูุญู ููููุทู ุฏูููู ุณูุงุฆูุฑู ุงูุตููููููุงุชู ููุจูู ุงูุฑูููููุนู ุ ุนูููุจู ุงููููุฑูุงุกูุฉู ุจููุงู ุชูููุจููุฑู ููุจููููู .
ููููุงู ุงูุดููุงููุนููููุฉู : ููุณูููู ุงูููููููุชู ููู ุงุนูุชูุฏูุงู ุซูุงููููุฉู ุงูุตููุจูุญู ุ ููุนูููู ุจูุนูุฏู ู
ูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู
ููู ุงูุฑูููููุนู ููู ุงูุฑููููุนูุฉู ุงูุซููุงููููุฉู ุ ููููู
ู ูููููููุฏูููู ุจูุงููููุงุฒูููุฉู .
ููููุงู ุงููุญููููููููุฉู ุ ููุงููุญูููุงุจูููุฉู : ูุงู ูููููุชู ููู ุตููุงูุฉู ุงููููุฌูุฑู ุฅููุงูู ููู ุงููููููุงุฒูู ููุฐููููู ููู
ูุง ุฑูููุงูู ุงุจููู ู
ูุณูุนููุฏู ููุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู โ ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููู
ูุง โ : ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุชู ุดูููุฑูุง ููุฏูุนูู ุนูููู ุฃูุญูููุงุกู ู
ููู ุฃูุญูููุงุกู ุงููุนูุฑูุจู ุซูู
ูู ุชูุฑููููู ุ ููุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู โ ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู : โ ุฃูููู ุฑูุณููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ูุงู ููููููุชู ููู ุตููุงูุฉู ุงูุตููุจูุญู ุฅููุงูู ุฃููู ููุฏูุนูู ููููููู
ู ุฃููู ุนูููู ููููู
ู ููู
ูุนูููุงูู ุฃูููู ู
ูุดูุฑููุนููููุฉู ุงูููููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ู
ูููุณููุฎูุฉู ููู ุบูููุฑู ุงููููุงุฒูููุฉู
โKalangan Malikiyah (pengikut Imam Malik) dan Asy Syafiโiyah (pengikut Imam Asy Syafiโi) berpendapat bahwa doa qunut pada shalat subuh adalah disyariatkan. Berkata Malikiyah: Disunnahkan berqunut secara sirr (pelan) pada shalat subuh saja, bukan pada shalat lainnya. Dilakukan sebelum ruku setelah membaca surat tanpa takbir dulu.
Kalangan Asy Syafiโiyah mengatakan: qunut disunnahkan ketika iโtidal kedua shalat subuh, yakni setelah mengangkat kepala pada rakaat kedua, mereka tidak hanya mengkhususkan qunut nazilah saja.
Kalangan Hanafiyah (pengikut Imam Abu Hanifah) dan Hanabilah (pengikut Imam Ahmad bin Hambal) mengatakan: Tidak ada qunut dalam shalat subuh kecuali qunut nazilah. Hal ini karena telah diriwayatkan dari Ibnu Masโud dan Abu Hurairah Radhiallahu โAnhuma, bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam berqunut selama satu bulan, mendoakan qabilah di antara qabilah Arab, tsumma tarakahu (kemudian beliau meninggalkan doa tersebut).โ
(HR. Muslim dan An Nasaโi). Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu: โBahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam tidak berqunut pada shalat subuh, kecuali karena mendoakan atas sebuah kaum atau untuk sebuah kaum.โ (HR. Ibnu Hibban). Artinya, syariat berdoa qunut pada shalat subuh telah mansukh (dihapus), selain qunut nazilah.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 27/321-322. Wizarah Al Awqaf Asy Syuโun Al Islamiyah)
Sedikit saya tambahkan, bahwa hadits Ibnu Masโud yang dijadikan hujjah oleh golongan Hanafiyah dan Hanabilah, bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam berqunut selama satu bulan, mendoakan qabilah di antara qabilah Arab, lalu beliau meninggalkan doa tersebut. Merupakan hadits shahih, diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Al Masajid wa Mawadhiโ Ash Shalah Bab Istihbab Al Qunut fi Jamiโish Shalah Idza Nazalat bil Muslimina Nazilah, No. 677.
Ada pun hadits Abu Hurairah, yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam tidak berqunut pada shalat subuh, kecuali karena mendoakan atas sebuah kaum atau untuk sebuah kaum. Disebutkan oleh Imam Az Zailaโi, bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban, dan penulis At Tanqih mengatakan, hadits ini shahih. (Al Hazifh Az Zailaโi, Nashbur Rayyah fi Takhrij Ahadits Al Hidayah, 3/180. Mawqiโ Al Islam)
Sedangkan dalil yang menyunnahkan qunut subuh, yang digunakan oleh kalangan Asy Syafiโiyah dan Malikiyah adalah riwayat dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam senantiasa melakukan qunut subuh sampai faraqat dunia (meninggalkan dunia/wafat). (HR. Ahmad No. 12196. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, 2/201. Abdurrazzaq, Al Mushannaf, No. 4964. Ath Thabarani, Tahdzibul Atsar, No. 2682, 2747, katanya: shahih. Ad Daruquthni No. 1711. Al Haitsami mengatakan: rijal hadits ini mautsuq (bisa dipercaya). Majmaโ Az Zawaid, 2/139)
Sementara Al Hafizh Az Zailaโi menyebutkan riwayat dari Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya, lafazhnya dari Rabiโ bin Anas: Ada seorang laki-laki datang kepada Anas bin Malik dan bertanya: โApakah Rasulullah berqunut selama satu bulan saja untuk mendoakan qabilah?โ Anas pun memberikan peringatan padanya, dan berkata: โRasulullah senantiasa berqunut subuh sampai beliau meninggalkan dunia.โ Ishaq berkata: hadits yang berbunyi: tsumma tarakahu (kemudian beliau meninggalkannya) maknanya adalah beliau meninggalkan penyebutan nama-nama qabilah dalam qunutnya.โ (Nashbur Rayyah, 3/183).
Jadi, bukan meninggalkan qunutnya, tetapi meninggalkan penyebutan nama-nama qabilah yang beliau doakan dalam qunut nazilah.
Imam Asy Syaukani, menyebutkan dari Al Hazimi tentang siapa saja yang berpendapat bahwa qunut subuh adalah masyruโ (disyariatkan), yakni kebanyakan manusia dari kalangan sahabat, tabiโin, orang-orang setelah mereka dari kalangan ulama besar, sejumlah sahabat dari khalifah yang empat, hingga sembilan puluh orang sahabat nabi, Abu Rajaโ Al โAtharidi, Suwaid bin Ghaflah, Abu Utsman Al Hindi, Abu Rafiโ Ash Shaigh, dua belas tabiโin, juga para imam fuqaha seperti Abu Ishaq Al Fazari, Abu Bakar bin Muhammad, Al Hakam bin โUtaibah, Hammad, Malik, penduduk Hijaz, dan Al Auzaโi.
Dan, kebanyakan penduduk Syam, Asy Syafiโi dan sahabatnya, dari Ats Tsauri ada dua riwayat, lalu dia (Al Hazimi) mengatakan: kemudian banyak manusia lainnya. Al โIraqi menambahkan sejumlah nama seperti Abdurraman bin Mahdi, Saโid bin Abdul โAziz At Tanukhi, Ibnu Abi Laila, Al Hasan bin Shalih, Daud, Muhammad bin Jarir, juga sejumlah ahli hadits seperti Abu Hatim Ar Razi, Abu Zurโah Ar Razi, Abu Abdullah Al Hakim, Ad Daruquthni, Al Baihaqi, Al Khathabi, dan Abu Masโud Ad Dimasyqi. (Nailul Authar, 2/345-346) Itulah nama-nama yang menyetujui qunut subuh pada rakaat kedua.
Nah, demikian peta perselisihan mereka, dan juga sebagian kecil dalil-dalil kedua kelompok. Pastinya, sekuat apapun seorang pengkaji meneliti masalah ini, dia tidak akan mampu menyelesaikan masalah ini, bahwa memang khilafiyah ini benar-benar wujud (ada). Maka, yang lebih esensi dan krusial pada saat ini adalah bagaimana mengelola perbedaan ini menjadi kekayaan yang bermanfaat, bukan warisan pemikiran yang justru membahayakan.
Selanjutnya, kita lihat bagaimana sikap para Imam Ahlus Sunnah menyikapi perselisihan qunut subuh ini.
1๏ธโฃ Imam Asy Syafiโi Radhiallahu โAnhu
Beliau adalah salah satu dari imam empat mazhab terkenal di dunia Islam, khususnya Ahlus Sunnah, yang memiliki jutaan pengikut di berbagai belahan dunia Islam. Beliau termasuk yang menyatakan kesunnahan membaca doa qunut ketika shalat subuh. Beliau sendiri memiliki sikap yang amat bijak ketika datang ke jamaah yang tidak berqunut subuh.
Diceritakan dalam Al Mausuโah sebagai berikut:
ุงูุดููุงููุนูููู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ุชูุฑููู ุงูููููููุชู ููู ุงูุตููุจูุญู ููู
ููุง ุตููููู ู
ูุนู ุฌูู
ูุงุนูุฉู ู
ููู ุงููุญููููููููุฉู ููู ู
ูุณูุฌูุฏูููู
ู ุจูุถูููุงุญูู ุจูุบูุฏูุงุฏู . ููููุงู ุงููุญููููููููุฉู : ููุนูู ุฐููููู ุฃูุฏูุจูุง ู
ูุนู ุงูุฅููู
ูุงู
ู ุ ููููุงู ุงูุดููุงููุนููููุฉู ุจูู ุชูุบููููุฑู ุงุฌูุชูููุงุฏููู ููู ุฐููููู ุงููููููุชู .
โAsy Syafiโi Radhiallahu โAnhu meninggalkan qunut dalam subuh ketika Beliau shalat bersama jamaah bersama kalangan Hanafiyah (pengikut Abu Hanifah) di Masjid mereka, pinggiran kota Baghdad. Berkata Hanafiyah: โItu merupakan adab bersama imam.โ Berkata Asy Syafiโiyyah (pengikut Asy Syafiโi): โBahkan beliau telah merubah ijtihadnya pada waktu itu.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 2/302. Wizarah Al Awqaf Asy Syuโun Al Islamiyah)
2๏ธโฃ Imam Ahmad bin Hambal Radhiallahu โAnhu
Imam Ahmad bin Hambal termasuk yang membidโahkan qunut dalam subuh, namun Beliau memiliki sikap yang menunjukkan ketajaman pandangan, keluasan ilmu, dan kedewasaan bersikap. Hal ini dikatakan oleh Al โAllamah Muhammad bin Shalih Al โUtsaimin Rahimahullah sebagai berikut:
ููุฏ ูุงู ุงูุฅู
ุงู
ุฃุญู
ุฏู ุฑุญู
ู ุงููู ูุฑู ุฃููู ุงููููููุชู ูู ุตูุงุฉ ุงููุฌุฑ ุจูุฏูุนุฉุ ููููู: ุฅุฐุง ููุช ุฎููููู ุฅู
ุงู
ูููุช ูุชุงุจุนู ุนูู ูููููุชูููุ ูุฃู
ูููู ุนูู ุฏูุนุงุฆูุ ููููู ุฐูู ู
ูู ุฃุฌู ุงุชููุญุงุฏ ุงูููู
ุฉุ ูุงุชูููุงู ุงููููุจุ ูุนุฏู
ูุฑุงูุฉ ุจุนุถูุง ูุจุนุถ.
โAdalah Imam Ahmad Rahimahullah berpendapat bahwa qunut dalam shalat fajar (subuh) adalah bidโah. Dia mengatakan: โJika aku shalat di belakang imam yang berqunut, maka aku akan mengikuti qunutnya itu, dan aku aminkan doanya, semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.โ (Syaikh Ibnu โUtsaimin, Syarhul Mumtiโ, 4/25. Mawqiโ Ruh Al Islam)
3๏ธโฃ Imam Sufyan Ats Tsauri Radhiallahu โAnhu
Beliau mengatakan, sebagaimana dikutip Imam At Tirmidzi sebagai berikut:
ููุงูู ุณูููููุงูู ุงูุซููููุฑูููู ุฅููู ููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ููุญูุณููู ููุฅููู ููู
ู ููููููุชู ููุญูุณููู
โBerkata Sufyan Ats Tsauri: โJika berqunut pada shalat subuh, maka itu bagus, dan jika tidak berqunut itu juga bagus.โ (Lihat Sunan At Tirmidzi, keterangan hadits No. 401)
4๏ธโฃ Imam Ibnu Hazm Rahimahullah
Beliau berpendapat, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Asy Syaukani:
ููุงู ุงูุซูุฑู ูุงุจู ุญุฒู
: ูู ู
ู ุงููุนู ูุงูุชุฑู ุญุณู
โBerkata Ats Tsauri dan Ibnu Hazm: โSiapa saja yang melakukannya dan meninggalkannya, adalah baik.โ (Nailul Authar, 2/346)
5๏ธโฃI mam Ibnu Taimiyah Rahimahullah
Beliau memiliki pandangan yang jernih dalam hal qunut subuh ini. Walau beliau sendiri lebih mendukung pendapat yang tidak berqunut. Berikut ini ucapannya:
ููููุฐููููู ุงูููููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ุฅูููู
ูุง ุงููููุฒูุงุนู ุจูููููููู
ู ููู ุงุณูุชูุญูุจูุงุจููู ุฃููู ููุฑูุงููููุชููู ููุณูุฌููุฏู ุงูุณูููููู ููุชูุฑููููู ุฃููู ููุนููููู ููุฅููููุง ููุนูุงู
ููุชูููู
ู ู
ูุชููููููููู ุนูููู ุตูุญููุฉู ุตูููุงุฉู ู
ููู ุชูุฑููู ุงูููููููุชู ููุฃูููููู ููููุณู ุจูููุงุฌูุจู ููููุฐููููู ู
ููู ููุนููููู
โDemikian juga qunut subuh, sesungguhnya perselisihan di antara mereka hanyalah pada istihbab-nya (disukai) atau makruhnya (dibenci). Begitu pula perselisihan seputar sujud sahwi karena meninggalkannya atau melakukannya, jika pun tidak qunut, maka kebanyakan mereka sepakat atas sahnya shalat yang meninggalkan qunut, karena itu bukanlah wajib. Demikian juga orang yang melakukannya (qunut, maka tetap sah shalatnya โpen).โ (Imam Ibnu Taimiyah, Majmuโ Fatawa, 5/185. Mauqiโ Al Islam)
Beliau juga mengatakan bahwa para ulama sepakat berqunut atau tidak, shalat subuh adalah shahih. Perbedaan terjadi pada mana yang lebih utama. Katanya:
ุงุชูููููู ุงููุนูููู
ูุงุกู ุนูููู ุฃูููููู ุฅุฐูุง ููุนููู ูููููุง ู
ููู ุงููุฃูู
ูุฑููููู ููุงููุชู ุนูุจูุงุฏูุชููู ุตูุญููุญูุฉูุ ููููุง ุฅุซูู
ู ุนููููููู: ูููููู ููุชูููุงุฒูุนูููู ููู ุงููุฃูููุถููู.
ูููููู
ูุง ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุนูููููุ ููู
ูุณูุฃูููุฉู ุงูููููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ููุงููููุชูุฑูุ ู
ููู ุฌูููุฑู ุจูุงููุจูุณูู
ูููุฉูุ ููุตูููุฉู ุงููุงุณูุชูุนูุงุฐูุฉู ููููุญูููููุงุ ู
ููู ููุฐูุง ุงููุจูุงุจู.
ููุฅููููููู
ู ู
ูุชููููููููู ุนูููู ุฃูููู ู
ููู ุฌูููุฑู ุจูุงููุจูุณูู
ูููุฉู ุตูุญููุชู ุตูููุงุชูููุ ููู
ููู ุฎูุงููุชู ุตูุญููุชู ุตูููุงุชููู ููุนูููู ุฃูููู ู
ููู ููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ุตูุญููุชู ุตูููุงุชูููุ ููู
ููู ููู
ู ููููููุชู ูููููุง ุตูุญููุชู ุตูููุงุชูููุ ููููุฐููููู ุงูููููููุชู ููู ุงููููุชูุฑู.
Ulama sepakat bahwa melakukan salah satu di antara dua hal maka ibadahnya tetap shahih (sah), dan tidak berdosa atasnya, tetapi mereka berbeda pendapat tentang mana yang utama. Pada apa yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam, masalah qunut pada subuh dan witir, mengeraskan basmalah, bentuk istiโadzah, dan hal semisalnya yang termasuk pembahasan ini.
Mereka sepakat bahwa orang yang mengeraskan basmalah adalah sah shalatnya, dan yang menyembunyikan juga sah shalatnya, yang berqunut subuh sah shalatnya, begitu juga yang berqunut pada witir. (Al Fatawa Al Kubra, 2/116, Cet. 1, 1987M-1408H. Darul Kutub Al โIlmiyah)
6๏ธโฃ Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah
Beliau termasuk yang melemahkan pendapat qunut subuh sebagaimana beliau uraikan dalam Zaadul Maโad, dan baginya adalah hal mustahil Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam merutinkannya pada shalat subuh. Tetapi, tak satu pun kalimat darinya yang menyebut bahwa qunut subuh adalah bidโah, walau dia mengutip beberapa riwayat sahabat yang membidโahkannya.
Bahkan Beliau sendiri mengakui bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam, kadang melakukan qunut dalam shalat subuh. Berikut ini ucapannya:
ููุงูู ุชูุทูููููู ุงููููุฑูุงุกูุฉู ููู ุงููููุฌูุฑู ููููุงูู ููุฎูููููููุง ุฃูุญูููุงููุง ููุชูุฎูููููู ุงููููุฑูุงุกูุฉู ููู ุงููู
ูุบูุฑูุจู ููููุงูู ููุทููููููุง ุฃูุญูููุงููุง ููุชูุฑููู ุงูููููููุชู ููู ุงููููุฌูุฑู ููููุงูู ููููููุชู ูููููุง ุฃูุญูููุงููุง ููุงููุฅูุณูุฑูุงุฑู ููู ุงูุธูููุฑู ููุงููุนูุตูุฑู ุจูุงููููุฑูุงุกูุฉู ูููุงูู ููุณูู
ูุนู ุงูุตูุญูุงุจูุฉู ุงููุขููุฉู ูููููุง ุฃูุญูููุงููุง ููุชูุฑููู ุงููุฌูููุฑู ุจูุงููุจูุณูู
ูููุฉู ููููุงูู ููุฌูููุฑู ุจูููุง ุฃูุญูููุงููุง .
โDahulu Nabi memanjangkan bacaan pada shalat subuh dan kadang meringankannya, meringankan bacaan dalam shalat Maghrib dan kadang memanjangkannya, beliau meninggalkan qunut dalam subuh dan kadang dia berqunut, beliau tidak mengeraskan bacaan dalam shalat Ashar dan kadang beliau memperdengarkan bacaannya kepada para sahabat, beliau tidak mengeraskan bacaan basmalah dan kadang beliau mengeraskan.โ (Zaadul Maโad, 1/247. Muasasah Ar Risalah)
Beliau tidaklah mengingkari qunut secara mutlak, yang beliau ingkari adalah anggapan bahwa qunut subuh dilakukan terus menerus. Berikut ini ucapannya:
ูููุช ูู ุงููุฌุฑ ุจุนุฏ ุงูุฑููุน ุดูุฑุงูุ ุซู
ุชุฑู ุงููููุช ููู
ููู ู
ูู ูุฏูู ุงููููุชู ูููุง ุฏุงุฆู
ุงูุ ูู
ููู ุงูู
ุญุงู ุฃู ุฑุณููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู ูู ูู ุบุฏุงุฉ ุจุนุฏ ุงุนุชุฏุงูู ู
ู ุงูุฑููุน ูููู: โุงููููููู
ู ุงููุฏููู ูููู
ููู ููุฏูููุชูุ ููุชููููููููู ูููู
ููู ูููููููุชูโฆโ ุงูุฎ ููุฑูุนู ุจุฐูู ุตูุชูุ ููุคู
ููู ุนููู ุฃุตุญุงุจูู ุฏุงุฆู
ุงู ุฅูู ุฃู ูุงุฑู ุงูุฏููุง
โ(Beliau) Qunut dalam subuh setelah ruku selama satu bulan, kemudian meninggalkan qunut. Dan, bukanlah petunjuk beliau melanggengkan qunut pada shalat subuh, dan termasuk hal mustahil bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam setiap paginya setelah iโtidal dari ruku mengucapkan: โAllahumahdini fiman hadait wa tawallani fiman tawallait โฆ dstโ dengan meninggikan suaranya, dan selalu diaminkan oleh para sahabatnya sampai meninggalkan dunia. (Ibid, 1/271)
Lalu beliau mengutip pertanyaan Saโad bin Thariq Al Asyjaโi kepada ayahnya, di mana ayahnya pernah shalat di belakang Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, apakah mereka pernah qunut subuh? Ayahnya menjawab: Anakku, itu adalah muhdats (perkara yang diada-adakan). (HR. Ahmad, At Tirmidzi, dan lainnya, At Tirmidzi mengatakan: hasan shahih)
Beliau juga mengutip dari Said bin Jubair, dia berkata aku bersaksi bahwa aku mendengar, dari Abdullah bin Abbas Radhiallahu โAnhu, dia berkata, โQunut yang ada pada shalat subuh adalah bidโah.โ (HR. Ad Daruquthni No. 1723)
Tetapi riwayat ini dhaif (lemah). (Nashbur Rayyah, 3/183). Imam Al Baihaqi mengatakan: tidak shahih. (Imam Asy Syaukani, Nailul Authar, 2/345. Maktabah Ad Daโwah Al Islamiyah) Karena di dalam sanadnya ada periwayat bernama Abdullah bin Muyassarah dia adalah seorang yang dhaiful hadits (hadits darinya dhaif). (Imam Ibnu Hajar, Tahdzibut Tahdzib, 6/ 44. Lihat juga Imam Al Mizzi, Tahdzibul Kamal, 16/197)
Imam Ibnul Qayyim juga memaparkan adanya kelompok yang menolak qunut secara mutlak termasuk qunut nazilah, yakni para penduduk Kufah. Beliau pun tidak menyetujui pendapat ini, hingga akhirnya Beliau menempuh jalan pertengahan, yakni jalannya para ahli hadits. Katanya:
ูุฃููู ุงูุญุฏูุซ ู
ุชูุณุทูู ุจูู ูุคูุงุก ูุจูู ู
ู ุงุณุชุญุจู ุนูุฏ ุงูููุงุฒู ูุบูุฑูุงุ ููู
ุฃุณุนุฏู ุจุงูุญุฏูุซ ู
ู ุงูุทุงุฆูุชููุ ูุฅููู
ููููุชูู ุญูุซู ููุช ุฑุณููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุ ููุชุฑููููู ุญูุซ ุชุฑููุ ูููุชุฏูู ุจู ูู ูุนูู ูุชุฑููุููููููู: ููุนูู ุณูุฉุ ูุชุฑููู ูุณูุฉุ ูู
ุน ูุฐุง ููุง ููููุฑูู ุนูู ู
ู ุฏุงูู
ุนูููุ ููุง ููุฑููู ูุนููุ ููุง ูุฑููู ุจุฏุนุฉุ ููุง ูุงุนูููู ู
ุฎุงููุงู ููุณูุฉุ ูู
ุง ูุง ูููููุฑูู ุนูู ู
ู ุฃููุฑู ุนูุฏ ุงูููุงุฒูุ ููุง ูุฑูู ุชุฑูู ุจุฏุนุฉุ ููุง ุชุงุฑููู ู
ุฎุงููุงู ููุณูุฉุ ุจู ู
ู ููุชุ ููุฏ ุฃุญุณูุ ูู
ู ุชุฑูู ููุฏ ุฃุญุณู
โMaka, ahli hadits adalah golongan pertengahan di antara mereka (penduduk Kufah yang membidโahkan) dan golongan yang menyunnahkan qunut baik nazilah atau selainnya, mereka telah dilapangkan oleh hadits dibandingkan dua kelompok ini. Sesungguhnya mereka berqunut karena Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam melakukannya, mereka juga meninggalkannya ketika Rasulullah meninggalkannya, mereka mengikutinya baik dalam melakukan atau meninggalkannya. Mereka (para ahli hadits) mengatakan: melakukannya adalah sunah, meninggalkannya juga sunah, bersamaan dengan itu mereka tidak mengingkari orang-orang yang merutinkannya, dan tidak memakruhkan perbuatannya, tidak memandangnya sebagai bidโah, dan tidaklah pelakunya dianggap telah berselisih dengan sunnah, sebagaimana mereka juga tidak mengingkari orang-orang yang menolak qunut ketika musibah, mereka juga tidak menganggap meninggalkannya adalah bidโah, dan tidak pula orang yang meninggalkannya telah berselisih dengan sunnah, bahkan barang siapa yang berqunut dia telah berbuat baik, dan siapa yang meninggalkannya juga baik.โ (Ibid, 1/274-275)
Syaikh โAthiyah Shaqr menilai pendapat pertengahan Imam Ibnul Qayyim ini adalah pendapat yang terbaik dalam masalah qunut. (Fatawa Al Azhar, 5/9)
ุนูุฏูุง ุฅู
ุงู
ูููุช ูู ุตูุงุฉ ุงููุฌุฑ ุจุตูุฉ ุฏุงุฆู
ุฉ ููู ูุชุงุจุนู ุ ููู ูุคู
ู ุนูู ุฏุนุงุฆู ุ
Kami memiliki imam yang berqunut pada shalat subuh yang melakukannya secara terus menerus, apakah kami mesti mengikutinya? Dan apakah kami mesti mengaminkan doanya?
Beliau menjawab:
ู
ู ุตูู ุฎูู ุฅู
ุงู
ูููุช ูู ุตูุงุฉ ุงููุฌุฑ ูููุชุงุจุน ุงูุฅู
ุงู
ูู ุงููููุช ูู ุตูุงุฉ ุงููุฌุฑ ุ ููุคู
ู ุนูู ุฏุนุงุฆู ุจุงูุฎูุฑ ุ ููุฏ ูุต ุนูู ุฐูู ุงูุฅู
ุงู
ุฃุญู
ุฏ ุฑุญู
ู ุงููู ุชุนุงูู
Barangsiapa yang shalat di belakang imam yang berqunut pada shalat subuh, maka hendaknya dia mengikuti imam berqunut pada shalat subuh, dan mengaminkan doanya dengan baik. Telah ada riwayat seperti itu dari Imam Ahmad Rahimahullah. (Majmuโ Fafatwa, 14/177
Demikian. Pemaparan ini bukanlah dalam rangka mengaburkan permasalahan, tetapi dalam rangka โ sebagaimana kata Imam Ahmad- menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghapuskan kebencian sesama kaum muslimin. Sebab, para imam yang berselisih pendapat pun memiliki sikap yang tidak melampaui batas-batas akhlak dan adab Islam dalam menyikapi perbedaan pendapat dalam fiqih. Sudah selayaknya kita mengambil banyak pelajaran dari para Aโimmatil Aโlam (imam-imam dunia) ini.
Washallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala Aalihi wa shahbihi wa sallam
Wallahu A'lam
Andre Tauladan