Minggu, 15 November 2015

Muslimah Cantik, Aqidahnya Benar


Bagi seorang muslim dan muslimah, aqidah Islamiyah adalah segala-galanya.

Aqidah yang benar dan lurus merupakan perkara yang paling penting, mutiara yang paling berharga yang harus dimiliki dan dijaga oleh setiap muslim dan muslimah.

Tidak boleh ditawar lagi, atau dalam kata lain perkara ini adalah harga mati.

Sebab, aqidah yang benar dan lurus diibaratkan ruh bagi jasad, atau kepala dari sebuah batang tubuh.

Tanpa ruh, jasad berarti mayat. Tanpa kepala, batang tubuh tidak berarti apa-apa.

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslimah.

Dengan aqidah yang bersih, seorang muslimah akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya.

Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslimah akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya :

قل إن صلاتي و نسكي و محياي ومماتي لله رب العالمين

‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS Al An’am : 162).

Aqidah yang benar dan lurus adalah pondasi dari seluruh amal shaleh, amalan yang bermanfaat bagi seorang muslimah itu sendiri baik di dunia atau di akhirat.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, tidak ada yang namanya amal shaleh.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, tidak ada amalan yang bermanfaat bagi seorang hamba di hadapan Allah swt.

Tanpa aqidah yang benar dan lurus, yang ada hanyalah penyimpangan demi penyimpangan.

Bagaimanakah yang dimaksud dengan aqidah yang salim itu??

Yang dimaksud dengan aqidah yang salim itu sendiri adalah :

Ridha Allah sebagai tuhan, Islam sebagai Agama dan Muhammad saw sebagai Nabi

Sentiasa muraqabah Allah dan mengingati akhirat, memperbanyakkan nawafil dan zikir.

Menjaga kebersihan hati, bertaubat, istighfar, menjauhi dosa dan syubhat.

Sebagai seorang muslimah kita harus bisa mengaplikasikan aqidah yang bersih ini dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti : mengikhlaskan amal untuk Allah swt, mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapatkan nikmat dan menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah swt dan tidak bertahkim kepada selain yang diturunkan-Nya.

Seorang muslimah dikatakan cantik dengan akidah yang benar apabila :

1. Dapat memadukan ilmu dengan amalnya
Tak dipungkiri, pada zaman sekarang banyak ilmuwan dan ilmuwati.

Akan tetapi kebanyakan dari mereka hanya fokus untuk mencari ilmu dan menambah ilmu tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berapa banyak manusia di muka bumi ini yang belajar agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Padahal dalam suatu hadits disebutkan bahwa seseorang yang mempunyai ilmu dan dapat mengamalkannya adalah termasuk orang yang diberi kenikmatan oleh Allah swt.

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata, “Maka orang yang diberi nikmat atas mereka yaitu orang yang berilmu sekaligus beramal.

Adapun orang-orang yang dimurkai yaitu orang-orang yang berilmu namun tidak beramal.

Sedangkan orang-orang yang tersesat ialah orang-orang yang beramal tanpa landasan ilmu.” (Tsamrat al-’Ilmi al-’Amalu, hal. 14).

Dan perlu kita ketahui bahwa ilmu aqidah adalah ilmu yang paling tinggi.

Apabila seorang muslimah mampu mengenal Rabbnya dengan benar dan sempurna, maka semakin besarlah pengagungan terhadap-Nya dan bertambahlah semangatnya untuk komitmen mengikuti syariat-syariat dan hukum-hukum-Nya.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslimah harus bisa mencontoh ummul mu’minin kita yaitu Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Beliau adalah salah satu tokoh terkemuka umat Islam yang wajib kita contoh.

Beliau adalah seorang ilmuwati terkemuka dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau sangat cantik dan mulia dengan keimanan dan aqidahnya yang benar.

2. Dapat memadukan tauhid dengan ketaatan.
Seorang muslimah yang cantik dan beraqidah bersih selalu berusaha untuk menjadi kekasih Allah dengan cara menaati semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-laranganNya.

Dengan hidup di bawah naungan Allah ini,seorang muslimah akan terlihat lebih cantik.

Allah ta’ala berfirman memberitakan ucapan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam (yang artinya),

“Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatilah aku. Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 50-51)

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat kata kunci agar seorang muslimah bisa berjalan di atas jalan yang lurus, yaitu :

1. Ilmu, karena dengan ilmu ini maka seorang muslimah akan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana tauhid mana syirik, mana sunnah mana bid’ah, mana taat mana maksiat, dst.

2. Amal, karena dengan mengamalkan ilmunya seorang muslimah akan terbebas dari kemurkaan Allah, bahkan seorang muslimah akan mendapatkan tambahan petunjuk karenanya.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),

“Orang-orang yang mengikuti petunjuk itu, maka Allah akan menambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah berikan kepada mereka ketakwaan mereka.” (QS. Muhammad: 17).

Di dalam ayat yang mulia ini Allah menjanjikan dua balasan bagi orang yang mengamalkan ilmunya, yaitu:

ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.

3. Tauhid, karena dengan memahami dan melaksanakan tauhid maka seorang mulimah telah mewujudkan tujuan hidupnya dan berada di atas jalan yang akan mengantarkannya ke surga, jika dia istiqomah di atasnya hingga ajal tiba.

4. Taat, karena dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan berarti seorang muslimah telah menunjukkan penghambaannya kepada Allah dan kepatuhannya kepada Rasulullah, sehingga dia akan mendapatkan keberuntungan -di dunia maupun di akherat- sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya.

Dan sangat perlu kita ketahui juga, bahwasannya aqidah yang benar adalah aqidah yang berasal dari Allah ta’ala, apa yang diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya.

Oleh karena itu, sumber aqidah yang benar adalah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih sebagaimana yang diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, kemudian diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada generasi yang hidup di zaman beliau hidup, mereka adalah para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Aqidah inilah yang menjadi asas dari amalan seorang hamba.

Diterimanya amalan seorang hamba jika ia melakukan amalan tersebut dengan landasan aqidah yang benar dan lurus.

Oleh karena itu, kemuliaan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman, yakni orang-orang yang memiliki aqidah yang benar dan lurus sebagaimana yang bersumber dari ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Allah kepada Rasul-Nya kemudian diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabatnya.

Adapun orang-orang yang rusak aqidahnya, mereka akan menuai kehinaan demi kehinaan, keterbelakangan dan kerendahan, meskipun mereka memiliki kedudukan tinggi dengan gelar-gelar akademik yang bertumpukan.
Na’udzubillahi min dzalik.

Wallaahua’lam bish-shawab.
disalin dari : tumblr
Andre Tauladan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritiknya sangat diharapkan