Senin, 31 Desember 2012

McD-ku sayang McD-ku Malang

mcd junk foodMcDonals alias McD, yah kalian pasti tahulah cara membacanya. Kalau tahu cara membacanya pasti tahu, tempat seperti apa McD ini. Benar, ini adalah sebuah restoran makanan cepat saji alias junk food. Junk food sendiri jika diartikan secara harfiah ke dalam bahasa indonesia berarti makanan rongsokan. Entah seperti apa rasa makanan yang ada di tempat ini saya tidak tahu pasti. Yang saya tahu tempat ini sering terlihat penuh oleh pembeli. Beberapa kali saya melewati McD simpang dago, jarang sekali saya melihat tempat ini dalam keadaan kosong, minimal ada lima meja yang terisi.

Bagi sebagian orang bisa makan di restoran sekelas McD adalah sebagai momen untuk menunjukkan harga dirinya, kelasnya, atau gengsinya. Ada juga yang makan di tempat ini hanya untuk mencicipi saja. Yang lainnya makan disini dengan memesan makanan murah asal dapat koneksi wifi di tempat ini.

Entah sejak kapan restoran semacam ini hadir di Indonesia. Namun kehadiran restoran McD membuat orang-orang ingin merasakan makanan di sana, kecuali saya dan orang-orang yang punya sentimen khusus terhadap McD. McD bagi sebagian orang islam dianggap sebagai perusahaan milik yahudi yang secara langsung memberikan sumbangan terhadap Israel atau dengan kata lain berperang bersama Israel melawan bangsa-bangsa yang dijajahnya. Dari situ maka muncullah anjuran untuk tidak makan di McD, bahasa kerennya boikot.

Namun kenyataan di kehidupan nyata berbeda. Masih sering saya melihat orang-orang berkerudung lebar numpang makan di tempat ini. Walaupun saya tidak begitu yakin apa mereka turut mengampanyekan anti Israel atau tidak. Kemudian banyak juga orang yang membela kehadiran restoran ini. Ketika ada berita tentang penyegelan salah satu outlet McD di satu daerah, muncullah pendapat yang membela McD dengan alasan McD juga membawa kebaikan, yaitu membuka lapangan pekerjaan. Jika McD ditutup, maka para pegawainya tidak akan mendapatkan upah.

Jadi intinya, walaupun banyak orang yang mengampanyekan boikot McD, khususnya orang Islam, namun pada kenyataannya justru orang Islam juga lah yang sering makan di tempat ini, dan mereka tidak ingin McD ditutup.

By the way, selain saya ceritakan betapa kurang konsistennya (sebagian) muslim di Indonesia, saya juga menemukan beberapa alasan pendukung untuk tidak membela keberadaan McD.

Satpam McD Dipecat Tanpa Tata Tertib
Setelah tiga tahun bekerja menjaga keamanan di perusahaan makanan siap saji itu, dipecat tanpa menenuhi tata cara yang berlaku dan tak mendapatkan hak-hak kerja mereka oleh pihak manajemen.
Saya masuk pertama gaji, 1,5 juta tapi terkahir kemarin gaji saya hanya Rp1,4 juta. Padahal ada overtime. Jadi terkesan makin lama makin kecil gaji kami, ujar Hamid.
selengkapnya : sergap17
Karyawan cuma digaji Rp. 600.000
“Kalau gaji sekitar Rp 600 ribu, itu artinya karyawan harus sering-sering berpuasa agar cukup di makan satu bulan. Pengawas Dinsosnaker harus segera menyelesaikan permaslahan pelanggaran pidana yang terjadi ini. Jika tidak segera selesai, kami akan demo besar-besaran.” Pungkasnya.
selengkapnya : surabayapagi
Nasib Karyawan McD Tidak jelas
Slamet Kanigoro · Sma trisila surabaya
setuju, kami juga merasakan nasib yg sama di mc donalds graha family surabaya.......gaji kami malah skrg ga jelas.....tidak ada perincian gaji dari pt ningrat muda mandiri..... padahal kerja kami sehari2 bertaruh nyawa di jalan, apakah nyawa kami dihargai dengan ketidakjelasan gaji kami.....tolong hargai nyawa kami.......
selengkapnya : surabayapagi.com komen

junk food tidak sehat
Berita di atas hanya sisi negatif dari segi penghargaan terhadap tenaga kerja. Jika ditambah dengan sisi negatif dari makanan junk food, maka akan semakin Very Not Recommended deh McD ini.

Well, it is your choice. You want to support them or not. Banyak kok restoran lokal yang nggak ngedukung Israel. Banyak kok sebetulnya orang Indonesia yang kreatif hingga bisa bebas untuk tidak tergantung produk asing. Banyak kok alternatif lain untuk makanan, malah jauh lebih murah dan bergizi. Bijaklah dalam memilih makanan, pilihlah makanan yang sesuai kebutuhan, sesuai budget, dan yang penting halal.

Andre Tauladan

Mencicipi Nikmat Sehatnya Sarang Burung Walet

Blurp.. Sebuah ekspresi tulisan jika orang bersendawa.

Kali ini andre tauladan ingin sedikit bercerita atau anak muda bilang curhat alias curahan hati. Bukan curhat masalah cinta-cintaan, karena andre tauladan adalah blogger anti galau. Oke, to the point. Malam hari sibuk mengerjakan kerjaan kantor yang harus beres di akhir bulan membuat saya merasa sedikit depresi. Rasa pusing yang dirasakan oleh depresi diperparah oleh kepulan asap rokok di ruangan yang lumayan luas ini. Setelah para perokok itu pergi depresi masih belum hilang, saya coba selesaikan tugas dan akhirnya selesai. Lumayan bisa sedikit santai, waktu santai ini saya manfaatkan untuk keluar dan menghirup udara segar malam hari. Saya coba mencari warung di dekat warnet yang masih buka, tapi ternyata tidak ada.

Dengan setelan kaos oblong dan celana pendek di malam hari, saya tidak begitu merasa kedinginan. Saya langkahkan kaki ke arah terminal yang jaraknya sekitar 400 meter dari warnet karena hanya di sana saya bisa menemukan warung yang masih buka. Sesampainya di sana, saya menuju ke sebuah warung langganan saya di malam hari. Untuk menyegarkan fikiran alias refreshing saya biasa membeli sebuah minuman berupa teh dalam gelas. Upss, saya nggak nyebut merk :p.

Begitu sampai warung, saya langsung bilang apa yang saya mau beli, tanpa memerhatikan minuman yang dipajang di showcase pendingin. Toh sudah malam, saya lebih suka minum minuman yang tidak terlalu dingin. Pesanan sudah diterima, saya bayar teh itu dan sedikit melirik ke arah showcase. WOW. Ada minuman sarang burung walet. Langsung terbayang nikmatnya minuman itu, karena dulu saya pernah mencobanya dan memang nikmat. Tanpa pikir lama, saya tanya harga minuman ini dan saya beli. Sekian lama saya 'merindukan kenikmatan' sarang burung walet. Dulu saya pernah diberi minuman ini oleh saudara yang baru pulang dari Malaysia, jadi setahu saya minuman seperti ini tidak ada di Indonesia.

gambar burung walet

Setelah sampai di warnet, saya buka kaleng minuman ini dan terasa sekali nikmat segarnya. Tapi jika hanya nikmat dan segar, apa gunanya? Penasaran dengan manfaat sarang burung walet, saya coba search dan mendapatkan beberapa info tentang manfaat minuman ini bagi kesehatan. Berikut ini saya salin keterangan yang menjelaskan manfaat sarang burung walet untuk kesehatan.

gambar sarang burung walet

1. Sarang burung walet mengandung protein hewani
Protein hewani dalam sarang burung walet berguna untuk merangsang regenerasi sel, dan meningkatkan imunitas.  Komposisi sarang burung walet terdiri dari 50% glikoprotein. Glikoprotein adalah biomolecule terdiri dari protein dan karbohidrat. Glikoprotein penting dalam penguatan sel kekebalan terutama pada manusia. Mereka dapat ditemukan pada antibodi (immunoglubulins), dalam jaringan ikat, dan pada mucins yang disekresikan dalam traktat pernapasan dan pencernaan.
gambar anatomi tubuh


2. Sarang burung walet bisa membuat awet muda
Sarang burung walet juga bermanfaat dalam membantu mengatur fungsi sistem endokrin serta fungsi-fungsi tubuh lainnya. Mereka memperkuat tubuh, melembabkan kulit, memelihara kecantikan, memberikan energi dan meningkatkan metabolisme lemak.

Menurut Indra Laban, General Manager PT. Cerebos Indonesia, "Efek mendinginkan dari sarang burung walet mencegah kekeringan dalam tubuh, sehingga membantu menjaga kulit awet muda, bebas keriput, sekaligus menjaga tetap mulus." Pada fase kehidupan ini, setiap perempuan pasti mengalami masalah penuaan pada kulit dan tubuhnya. Saat ini, mayoritas perempuan sudah menyadari pentingnya menjaga keindahan kulit dari luar dengan berbagai perawatan kulit.


3. Sarang burung walet baik bagi kesehatan ibu dan bayi
Mengkonsumsi sarang burung walet selama masa kehamilan akan meningkatkan gizi dan kesehatan secara menyeluruh pada ibu dan anak, juga dapat memberikan pikiran yang fleksibel pada bayi. Perempuan yang mengkonsumsi sarang burung walet setelah melahirkan dapat pulih lebih cepat dan langsing sehingga mampu membantu menjaga kecantikan mereka. Perut dan bayi yang baru lahir fungsi limpa mereka lemah, sehingga dapat dengan mudah menyebabkan diare dan hilangnya nafsu makan. Memberi makan bayi yang baru lahir dengan sarang burung walet yang telah dilarutkan dalam susu dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Bayi yang berusia 6 bulan dapat diberikan dengan bubur beras atau congee berisi sarang burung walet. Anak-anak memang membutuhkan lebih banyak gizi selama masa pertumbuhan mereka. Dengan memberi makanan/minuman dari sarang burung walet dapat membantu memperkuat tubuh dan merangsang pertumbuhan otak mereka.
bayi kandungan
Nah, ternyata selain nikmat, memang sarang burung walet ini memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sarang burung walet bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, misalnya sup atau minuman. Saya lebih suka minuman sarang burung walet, karena secara pribadi saya tidak suka sup :D. Baiklah, segitu saja curhatan saya malam ini. Sampai jumpa di curhatan berikutnya.

Sumber :
- http://diensiswodihardjo.blogspot.com/2011/06/artikel_9185.html
- http://www.gallerydunia.com/2011/09/mengupas-rahasia-khasiat-sarang-burung.html
Andre Tauladan

Jumat, 28 Desember 2012

Kebiasaan Melanggar

Priit....  Suara peluit pak polisi menghentikan sebuah pengendara motor yang tidak menggunakan helm standar.
"Selamat siang, Pak. Bisa lihat surat-suratnya?" polisi menyapa dan kemudian memeriksa kelengkapan surat-surat milik pengendara.
"Bapak saya tilang, karena bapak tidak menggunakan helm standar" kata polisi itu sambil memerlihatkan pasal yang berkaitan dan menunjukkan jumlah denda yang harus dibayar.
"SIM bapak saya sita, dan bapak harus menghadiri sidang dua minggu lagi." katak polisi
"Waduh Pak, saya nggak bisa menghadiri sidang, karena saya bekerja, damai aja deh pak" pengendara itu memelas.
"Oke, saya bisa bantu bapak, ayo ikut saya" polisi mengajak ke tempat yang agak tersembunyi.
"Bapak sekarang ada uang berapa? Biarlah bapak tidak perlu menghadiri sidang" polisi mencoba mengarahkan topik pembicaraan.
Rupanya si pelanggar mengerti "Saya cuma ada Rp. 20.000 Pak, tidak apa-apa ya?"
"Oke deh, nggak apa-apa, lain kali pakai helm standar ya pak" kata polisi setelah menerima uang itu.
"Baik pak" jawab pelanggar seraya pergi.

Cerita di atas hanya sebuah cerita karangan saya. Tetapi di kehidupan nyata, kejadian seperti itu sudah sering terjadi. Suap-menyuap antara petugas dan masyarakat. Dan hal yang aneh adalah biasanya pelanggar berusaha menyuap petugas, tetapi setelah itu menggerutu dengan dalih "Polisi tukang morotin duit" atau kalimat semacamnya.

Sebetulnya pelanggar nggak punya hak untuk menggerutu, karena pelanggar jelas salah dan dia juga bisa saja tidak bayar ke polisi itu, dengan syarat dia mau menghadiri sidang.

Kisah diatas cuma contoh saja, selain kasus semacam itu masih banyak kasus tentang orang salah yang tidak mau disalahkan, malah menyalahkan orang lain yang memberi 'kemudahan' untuknya. Di sini saya tidak akan membahas tentang kasusnya, tapi tentang kebiasaan umum yang semacam itu.

Masyarakat kita pada umumnya, adalah masyarakat pelanggar. Melanggar peraturan menjadi sebuah tantangan tersendiri yang sangat 'menyenangkan'. Ketika seorang sedang melanggar sebuah aturan baik secara sengaja ataupun terpaksa, kemudian ia bertemu dengan petugas dan akhirnya lolos dari sanksi, ia akan merasa senang. Setelah sekali lolos, biasanya pelanggaran itu akan menjadi kebiasaan, dan dari  situlah berawalnya kebiasaan melanggar. Bahkan para pelanggar ini biasanya suka memerhatikan seperti apa trik agar bisa lolos dari sanksi petugas kemudian dia memberitahukan trik itu kepada temannya sehingga semakin banyak orang yang terbiasa melanggar.

Kebiasaan ini semakin menyebar, semakin menjamur, semakin merajalela seiring banyaknya pelanggar, ketika pelanggaran sudah menjadi kebiasaan umum, maka orang-orang akan semakin berani melanggar peraturan, hingga akhirnya jumlah petugas kalah dibanding jumlah pelanggar.

Adapun tentang  orang-orang yang melanggar dan hampir diberi sanksi, hingga akhirnya harus merogoh kocek untuk membayar petugas, hal itu juga tidak bisa dibenarkan. Karena dengan adanya satu pelanggar yang bisa membayar petugas, maka kemungkinan besar petugas itu bisa dibayar oleh pelanggar lain. Dan dengan adanya satu pelanggar membayar satu petugas, maka kemungkinan besar juga pelanggar itu akan mencoba untuk membayar petugas lainnya.

Yah begitulah, pelanggaran akan hilang jika kesadaran itu ada di semua pihak, nggak cuma satu pihak aja.
-Pihak pelanggar harus sadar, walau nggak ada petugas, harus tetap taat aturan.
- Petugas harus sadar, walau dengan uang berapapun, aturan harus ditegakkan
gitu,,,, hahaha
Andre Tauladan

Senin, 17 Desember 2012

Westernisasi, Salah Siapa?

Sumber : Israelnews.net
Ane sensor ya gan
Ah, westernisasi. Kasihan banget ya, orang barat sering dijadikan kambing hitam atas parahnya perilaku umat muslim saat ini. Orang barat dengan budaya, sistem ekonomi, lifestyle, fashion dan sebagainya memang tidak islami. Dan memang upaya westernisasi adalah agenda mereka untuk menghancurkan umat muslim.

Kita samakan dulu persepsi, orang barat / barat yang dimaksud di sini kita khususkan ke Amerika atau Eropa. Orang barat ini mayoritas non muslim, ada yang kristen dan yahudi. Tentu saja orang-orang seperti mereka pasti punya misi untuk menghancurkan islam, itu mah bukan masalah sebenarnya. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 120 "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka."

Nah, sekarang yang jadi masalah adalah umat muslim yang ikut budaya barat. Kita ketahui bersama bahwa orang barat sudah biasa dengan pakaian telanjangnya tanpa malu oleh orang lain. Okelah, kita nggak akan ngebahas perilaku mereka, kita bahas perilaku muslim aja, karena itulah masalah sebenarnya.  Kita persempit lagi bahasannya, kita bahas muslim di Indonesia saja.

Modern Katanya

Dengan alasan klasik "modernisasi" banyak orang indonesia yang ikut-ikutan gaya barat. Fashion yang masuk ke Indonesia adalah bagian dari kerjasama antara Indonesia dengan negara lain, kalo istilah arabnya "sillaturahmi". Nggak ada yang salah juga dengan sillaturahmi. Idealnya, muslim yang imannya kuat, akan berpegang teguh pada aturan islam, menggunakan pakaian syar'i, menutup aurat, dan berperilaku sesuai dengan aturan islam. Dengan begitu produk pakaian dari barat yang 'kurang bahan' seperti rok mini, baju yang tipis-tipis, ketat, dan membentuk lekuk tubuh itu tidak akan laku, yang akhirnya mereka (orang barat) akan menghentikan ekspornya ke Indonesia. Kenyataannya, orang Indonesia ingin disebut modern, dan tidak ingin disebut 'kampungan' atau 'kuno' oleh orang barat. Ya, masalah lainnya adalah standar dunia, bukan standar islam.

Kita ambil persepsi umum tentang arti kata modern. Kata modern sering juga dikaitkan dengan teknologi. Dan jika dikaitkan dengan teknologi berarti kita mengacu pada berbagai macam kecanggihan. Dengan kata lain modern bisa disebut juga dengan kata canggih. Canggih adalah ketika sesuatu terasa lebih mudah, lebih cepat, dan lebih baik.

Allah subhanahu wa ta'ala adalah 'maha modern'. Dia menciptakan sesuatu dengan sangat modern, dalam istilah islamnya "Kun Fayakun". Dalam penciptaan bumi, itu modern banget tuh, firman Allah dalam surat Al-Mulk ayat 15
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Allah menciptakan bumi, manusia tinggal pakai aja, nggak perlu repot-repot nyusun unsur-unsur bumi. Allah menciptakan siang dengan sinar matahari, malam dengan sinar bulan, hujan, dan sebagainya. Coba, manusia membangun rumah saja pasti lama, mulai dari pondasi, atap, tembok dsb. Untuk saluran air harus masang lagi, untuk pencahayaan harus dari PLN, dsb. Repot banget.

Kita balik lagi ke kata 'modern'. Sebagai manusia normal yang akal dan fikirannya berfungsi, dan juga hati yang dilengkapi dengan perasaan, maka kita bisa menilai sesuatu baik atau buruk. Kita tadi sudah bahas bahwa modern mengacu pada arah yang lebih baik. Sekarang fikirkan, pertimbangkan, mana yang lebih baik antara orang yang menggunakan pakaian yang menutup aurat dengan orang yang menggunakan pakaian yang tidak menutupi aurat. Kita samakan lagi persepsi bahwa yang menutup aurat adalah lebih baik karena kita menggunakan standar islam. Dengan begitu, maka anggapan bahwa rok mini, dan pakaian ketat lainnya adalah bagian dari modernisasi sudah gugur.

Salah Siapa


Salah siapa di sini, tentu bukan salah orang barat, karena orang barat tidak menggunakan standar islam maka bagi mereka ini tidak salah atau lebih tepatnya tidak bisa disalahkan. Sedangkan sebagai muslim, wajib bagi kita menggunakan standar islam. Jadi yang salah adalah muslim yang melanggar aturan islam. Tentu saja tidak semua yang melanggar salah. Kriteria yang salah adalah jika dia seorang muslim, yang tahu aturan, dia mampu untuk melakukan, tapi tetap melanggar. Sedangkan yang melanggar karena tidak tahu dan tidak mampu, maka itu adalah salah orang yang tahu dan mampu tetapi tidak memberi tahu yang tidak tahu dan tidak membantu yang tidak mampu.

Semua tulisan di atas adalah pendapat saya, cuma diambil dari pengalaman. Bukan untuk membela orang barat. Jika ada masukan, silakan. Di sini memang saya hanya membahasn tentang siapa yang salah. Selanjutnya saya akan bahas, "harus gimana".
Andre Tauladan

Jumat, 14 Desember 2012

BEWARE OF SUSPICIONS!!!

BEWARE OF SUSPICIONS!!!

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI TA’ALA WABARAKATUH.
DEAR RESPECTED BROTHERS AND SISTERS IN ISLAM.
AGAIN I AM REMINDING MYSELF FIRST BEFORE OTHERS SOLELY FOR THE SAKE OF ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA,

Now don’t you know that the companions (may ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala be pleased with them) had lofty aims for this world and the next and would therefore clear their hearts from such ill-feelings towards
their brothers and sisters?.

Abu Hurairah (may ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala be pleased with him) said that Prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) said: "Beware of suspicion, for suspicion is the greatest falsehood. Do not try to find fault with one another, do not spy on one another, do not vie with one another, do not envy one another, do not be angry with one another, do not turn away from one another, and be servants of Allah, brothers to one another, as you have been enjoined…” (Bukhari and Muslim)

These were the simple instructions that produced the greatest generation ever to set foot on this planet. It was a generation of fallible humans with wide-ranging characters and personalities, strengths and weaknesses, likes and dislikes. They differed with one another even falling into disputes and argumentation, yet remained brothers one to another raised upon these principles laid out by the Messenger of Allah Prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam)

Even with the existence of hypocrites amongst their ranks, these principles where established to produce a united, victorious body in the face of formidable enemies. For these evils such as suspicion, fault-finding, envy, abandonment etc are evils that destroy a community with harms greater than any enemy could inflict.

Especially through these testing times, with such intense focus and pressure on our communities and individuals, combined with the modern-day need to ‘look after number one’, these prophetic orders are vital for our survival. We are ordered to be one united body, not falling into suspicion, spying, envy, desertion and other such actions that sow the seeds of enmity and hatred within our ranks.

The companions (may ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala be pleased with them) had lofty aims for this world and the next and would therefore clear their hearts from such ill-feelings towards their brothers and sisters. It was for this very reason that the Ansari (May ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala be pleased with him) was given glad tidings of being from the people of Paradise for the quality of going to sleep each night with no place in his heart for ill-intentions or envy.

Let us live up to these noble manners and enjoy the bliss of the People of Paradise to whom it will be said: “ (They shall be told to) enter it in peace and security! We will rid their hearts of the residual rancor and resentment. Seated on couches and facing each other, they will live there like brothers! “~(Noble Qur’an Surah Al-Hijr(15) Verse 46-47)

Transliteration:
[Noble Qur’an 15:46-47] Odkhulooha bisalamin amineena. WanazaAAna ma fee sudoorihim min ghillin ikhwanan AAala sururin mutaqabileena

Arabic (from right to left):
15:46 ادخلوها بسلام امنين
15:47 ونزعنا مافي صدورهم من غل اخوانا على سرر متقابلين

SUBHANALLAH!!! ALHAMDULILLAH!!! WALA ILAHA ILLALLAHU ALLAHUAKBAR!!!
Andre Tauladan| Reflect Reflect On This

Rabu, 05 Desember 2012

Dunia Olahraga Indonesia

medali atlet renang

Mumpung lagi panas nih... Berita tentang parahnya dunia olahraga Indonesia.
Dua berita yang pernah saya baca baru-baru ini dan beberapa berita yang pernah saya baca beberapa bulan yang lalu akan saya jadikan acuan. Semoga bisa jadi masukan untuk pemerintah atau lembaga terkait, untuk kondisi dunia olahraga Indonesia. Kalo mau.

Berita tentang meninggalnya Diego Mendieta karena penyakit yang banyak diderita oleh orang-orang kurang gizi, adalah berita miris yang membuat malu nama Indonesia di mata dunia karena Diego adalah pemain bola asal luar negri. Dengan permintaan terakhir yang sangat memprihatinkan, Diego Mendieta meminta tiket pulang saja. Sedangkan berita tentang parahnya perhatian pemerintah terhadap atlet nasional sudah banyak beredar. Yang paling baru adalah tentang nasib mantan juara perahu naga yang akhirnya menjadi buruh cuci. Masih banyak lagi cerita tentang atlet sengsara yang bertebaran di google.

Begitulah Indonesia, perhatian pemerintah hanya ada ketika para atlet itu sedang 'di atas' agar terlihat bahwa pemerintah juga memerhatikan atlet. Ya, pemerintah tidak pernah sungguh-sungguh memerhatikan atlet, padahal mereka juga termasuk pahlawan lho.

Berita-berita seperti itu membuat kesan keolahragaan indonesia semakin buruk. Tambah lagi kebiasaan pemerintah indonesia yang suka ambil enaknya saja. Bukan rahasia lagi bahwa kebanyakan pemerintah daerah suka menggunakan atlet sewaan menjelang kompetisi nasional. Misalnya atlet dari Provinsi Jabar bisa mewakili Jatim di PON. Atau naturalisasi menjelang kompetisi yang melibatkan beberapa pemain asing yang di WNI-kan.

Ah.. saya mah bukan siapa-siapa, omongan saya mah nggak akan dianggap sama orang lain, gini aja,  saya sisipkan link berita-berita tentang dunia olahraga Endonesah...

Dan seabreg link lainnya. 

Tapi jangan terlalu pesimis, ada juga pemerintah yang ingin terlihat peduli pada atletnya.
Bupati Banyumas membolehkan atlet sekolah gratis
Duh, ada banyak nih di sini 'perhatian baik' dari pemerintah

Dan berita tentang atlet yang tidak mendapat perhatian pemerintah tidak hanya di Indonesia kok. Jadi pemerintah Indonesia bisa punya alibi "Wong negara lain juga sama kok"
China nggak peduli sama atlet
yah,, saya cuma nemu satu sih.. xixixi
Andre Tauladan

Senin, 03 Desember 2012

Keh3b4tan anAk 4LaY

Hehe... sekali-sekali bikin postingan tentang alay nggak apa-apa kan? Ini bukan fenomena baru lho, tapi memang belum berakhir fenomena seperti ini, jadi tidak ada salahnya mengulas topik tentang 4laY-isme. ^__^

Berbicara tentang alay, berikut ini saya kutip beberapa definisi alay menurut para ahli, saya ambil dari kompas ya. :)

Menurut Koentjara Ningrat:

“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya. Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar”

Menurut Selo Soemaridjan:

“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”

Menurut pakar psikologi Septiani Sanusi, fenomena alay yang terjadi di kalangan ABG sekarang adalah sesuatu yang normatif dalam sudut pandang psikologi.

“Usia praremaja dan remaja adalah usia di mana mereka sedang senang-senangnya bereksperimen dengan banyak hal baru, terutama yang bisa dianggap lucu, aneh, mengagumkan, membingungkan, serta memiliki rahasia yang hanya dipahami kelompoknya. Mereka (ABG) masih dalam proses pencarian jati diri, dan mereka secara alamiah akan berubah dengan sendirinya ketika mereka telah dewasa,” ujarnya.

Sedangkan menurut Erin Myers (psikolog Universitas Western Carolina University), “Spesies alay adalah kumpulan anak-anak yang memiliki ciri khas di luar kebiasaan orang normal. Gaya busana pun serampangan, sehingga acap kali bertabrakan dari baju dan celana. Tak hanya itu, komunitas alay pun identik dengan foto-foto dari sisi yang tak jelas.”(lham, Kompas)
Sekarang coba periksa diri sendiri, apakah anda termasuk dalam 'spesies' 4LaY atau bukan? Jika iya, sebaiknya segera 'bertobat' atau 'berobat' agar ke-alay-an itu segera lenyap dari diri anda. Mengapa alayisme harus dilenyapkan dari muka bumi? Karena keberadaan sifat alay benar-benar sangat mengganggu kehidupan orang normal. Contoh simplenya adalah dalam penulisan sms, ketika orang alay mengirimkan sms kepada orang normal, maka orang normal itu setidaknya membutuhkan waktu dua kali lebih lama dari pada membaca sms dari orang normal juga. Itu hanya salah satu contoh, banyak kerugian yang disebabkan oleh orang alay, anda bisa baca di Kompasiana.

kondisi alay

Nah sekarang kita masuk topik utama. Keh4b4tan anAk 4LaY. Ada beberapa 'kehebatan' dari mereka yang tidak bisa dipungkiri. Kehebatan mereka adalah :
1. Mereka punya kemampuan otak yang bagus. Iya kan? mereka bisa dengan lancarnya membaca tulisan kombinasi huruf kapital dan huruf kecil, angka, dan simbol. $ep3Rti tuLi$4n iNi. Selain lancar membaca, mereka juga lancar menulisnya. Karena kalo smsan sama anak alay, mereka bisa membalas sms secepat kilat, tentunya dengan ragam tulisan khas mereka. Namun kehebatan ini selalu mereka gunakan hingga bisa membuat guru marah ketika anak-anak alay ini mengisi soal ujian dengan tulisan 4LaY.
2. Mereka punya komunitas yang besar. Jumlah anak alay saat ini bisa dianggap lebih banyak daripada anak normal. Jika dilihat dari profil facebooknya, misalnya di fanspage tertentu, contohnya komunitas jempolers, perbandingan posting anak alay dibanding anak normal bisa dibilang 80 : 20. haha. (perhitungan asal tebak, kalo mau pasti, itung aja sendiri, males gue ngitung ratusan orang). Tentang kehebatan ini, masalahnya adalah kalo ada orang tua punya empat anak, berarti 3 orang anaknya adalah alay, bisa repot nih orang tua. Pas sms anaknya "lagi di mana nak?" anaknya jawab "uggiiee cmma tmmuunddhh".
3. Mereka ini lebih kuat mental daripada motivator. Mario Teguh, motivator nasional yang sangat super, sangat tidak suka sama orang alay, dalam satu kontes, beliau memberikan beberapa syarat, salah satunya adalah dilarang menggunakan nama alay. Orang-orang normal yang berteman dengan orang alay di facebook biasanya nggak akan bertahan lama, kalo ada teman alay di fesbuknya dan membuat status galau khas mereka dengan intensitas tinggi (semenit dua kali misalnya), maka orang itu akan segera menghapus orang alay itu dari daftar teman facebooknya.
4. Orang alay tingkat percaya dirinya tinggi. Kalo orang normal sih biasanya yang wajahnya pas-pasan suka minder, jarang mereka pasang foto asli. Tapi kalo orang alay, walaupun wajah mereka dibawah pas-pasan, mereka biasanya punya ratusan atau ribuan foto di album facebooknya. Hal ini pula yang menjadi alasan bagi orang normal untuk meremove orang alay. xixixi.

Kehebatan-kehebatan orang alay yang saya tuliskan di atas adalah pendapat saya pribadi. Saya telah meremove banyak teman alay dari facebook saya gara-gara saya tak sehebat mereka. wakakaka... udah ah...

eh tambahan nih,, buat yang pengen liat yang alay2.. saya tambahin gambarnya eeeaaa????
$3lenGk4pnya c4Ri d1 go06l3. :p

Andre Tauladan

Kamis, 29 November 2012

Ketika Kau Gelisah

jangan galau
Gambar : http://nunusangpemimpi.blogspot.com

Assalaamu'alkum warahmatullaahi wabarakaatuh...
BISMILLAAHIRAHMAANIRAHIIM
When you nervous ...
Touch your heart with chanting the verses of love in the Holy Book of Qur'an.

• When you're weak.
Auto summary back the meanings of togetherness with your brethren to corroborate.

• When you're tired and starting to despair ...
Then the Almighty God will smile to you ...
REST ASSURED there is no yg halal efforts in vain ...

• When the sweat and the work was not appreciated ...
Then remember that time we are learning about SINCERITY ...

• When our hard efforts judged hopeless by others ...
Then the time we are to interpret the SINCERITY ...

• When the heart is injured in the charges because the things we never do. ..
It is now that we're learning about FORGIVING ...

• When tired whack & disappointed hit ...
It is now that we're learning to interpret the meaning of the SERIOUSNESS ...

• When deserted his own ambush and rounded in the crowd ...
It is now that we're giving the meaning of TOUGHNESS ...

• When we have to pay the actual cost of our undisputed responsibility ...
It is now that we're learning about HUMILITY.

• With the difficulty there is relief. With the difficulty there is relief.
Never hurt and hurting others.
Allâh is meliihat and heard the moans of your heart: PRAY ...

• Keep the spirit, patience, smile ...
And continue to learn ... Because you are being studied at the University of life ...

• She menaruhmu in what is now, not because it happens to be ...
There are the most beautiful in every meaning of the plan ... Cheer Up!

Ketika dirimu gelisah...
Sentuhlah hatimu dengan lantunan ayat-ayat cinta dalam kitab suci Al-Qur'an.

• Ketika kau lemah...
Rangkum kembali makna-makna kebersamaan bersama saudara-saudaramu agar saling menguatkan.

• Ketika kau lelah dan mulai putus asa...
Maka Allah swt akan tersenyum padamu...
YAKINLAH tiada usaha halal yg sia-sia...

• Ketika peluh dan kerja tak dihargai...
Maka ingatlah saat itu kita sedang belajar tentang KETULUSAN...

• Ketika usaha keras kita dinilai sia-sia oleh orang lain...
Maka saat itu kita sedang memaknai KEIKHLASAN...

• Ketika hati terluka dalam karena tuduhan atas hal yang tak pernah kita lakukan...
Maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN...

• Ketika lelah mendera & kecewa menerpa...
Maka saat itu kita sedang belajar memaknai tentang arti KESUNGGUHAN...

• Ketika sepi menyergap dan sendiri membulat dalam keramaian...
Maka saat itu kita sedang memberi makna tentang KETANGGUHAN...

• Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tak perlu kita tanggung...
Maka saat itu kita sedang belajar tentang KERENDAHAN HATI..

• Bersama kesulitan ada kemudahan... Bersama Kesulitan ada kemudahan...
Jangan pernah merugikan dan menyakiti orang lain...
Allah maha meliihat dan mendengar rintihan hatimu: BERDOALAH...

• Tetap semangat, sabar, tersenyum...
Dan Terus belajar... Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN...

• Dia menaruhmu di tempat yang sekarang, bukan karena kebetulan...
Ada maksud yang TERINDAH di setiap rencanaNya... Bergembiralah!
Andre Tauladan | Juraida Ningsih Herve

Senin, 26 November 2012

Save Gaza Jika Anda Punya Hati

 Gaza, Palestina.

Kepulan asap dari gedung-gedung yang terbakar menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Gaza sejak dilancarkannya serangan oleh tentara Zionis Israel. Ya, itu terjadi di Gaza beberapa hari yang lalu. Saat ini sudah disepakati oleh kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata. Walaupun begitu, kita tidak bisa melupakan begitu saja insiden berdarah itu. Puluhan orang syahid diantaranya anak-anak.

Mereka penduduk Gaza, tidak ada hubungan darah dengan kita orang Indonesia. Kenyataan itu membuat sebagian orang Indonesia tidak peduli terhadap mereka. Salah satunya ada di Facebook. Sebuah akun bernama Ular Berbisa memposting gambar bertuliskan "Ular Berbisa lagi sibuk, nggak ada waktu buat ngurus Gaza". Sebuah pernyataan egois yang langsung membuat saya panas hati. Tanpa fikir panjang saya komen di posnya. Dia terus menjawab dengan kegoisannya hingga akhirnya saya berhenti mengomentari ocehannya yang tidak berkualitas.

Mungkin Ular Berbisa hanya satu dari banyaknya orang Islamphobia atau bahkan muslim munafik yang tidak peduli terhadap kondisi Gaza. Mereka saya anggap sebagai orang yang tidak punya hati. Andai saja kejadian seperti itu menimpa keluarga mereka, atau diri mereka sedangkan orang lain tidak ada yang peduli, mereka akan merasakan bagaimana penderitaan saudara kita di Gaza. Mungkin saudara kita di Gaza lebih 'menikmati' penderitaan yang mereka rasakan, karena mereka memiliki keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sedangkan orang-orang islamphobia, disaat menderita mereka hanya akan merasakan penderitaannya.

Bantu Gaza

Bagi para orang awam yang kemudian setuju untuk 'save gaza' muncul pertanyaan baru, bagaimana caranya? Ada banyak cara untuk membantu meringankan beban saudara kita di Gaza, seperti halnya saudara kita di tempat lain, antara lain :
  • Memberikan bantuan berupa uang.
  • Merupakan kebiasaan bagi masyarakat kita, khususnya mahasiswa, mengadakan acara pengumpulan dana bagi korban bencana alam di suatu daerah. Dengan adanya kebiasaan itu, seharusnya 'orang-orang baik' yang biasanya mau untuk menyumbang korban bencana juga mau untuk menyumbang untuk membantu penduduk Gaza. Namun kenyataannya sering berbeda, dengan dalih "Untuk apa membantu yang jauh, yang dekat saja banyak yang perlu bantuan" mereka enggan untuk menyisihkan uang mereka untuk membantu penduduk Gaza.
  • Memberikan bantuan dengan tenaga / fikiran
  • Salah satu cara yang sering dilakukan oleh massa, adalah dengan melakukan demonstrasi atau aksi damai. Perlu dibuat strategi atau perencanaan yang matang agar aksi tidak sekedar menjadi aksi, atau demonstrasi berakhir ricuh yang merugikan banyak pihak. Tidak jarang demonstrasi yang dilakukan oleh ormas, mahasiswa atau pun kelompok massa lainnya yang awalnya berlangsung damai akhirnya ricuh. Hal ini terjadi karena adanya pihak yang memprovokasi dan pihak yang bisa diprovokasi. Dalam suatu aksi yang diperlukan adalah kualitas massa bukan kuantitas. Karena walaupun dilakukan oleh 30 - 50 orang, jika berkualitas hasilnya akan jauh lebih baik daripada 300 orang yang tidak berkualitas. Selain itu semakin banyak jumlah massa maka semakin sulit juga mengorganisir satu per satu.
  • Membantu dengan do'a
  • Do'a adalah senjata orang mu'min. Dengan mendoakan sesama muslim maka kita juga turut membantu. Tentu bukan sekedar doa, melainkan doa yang dipanjatkan sepenuh hati, seolah nasib itu menimpa kita sendiri dan kita ingin segera lepas dari penderitaan yang dirasasakan saudara kita di sana.
  • Membantu dengan memperbaiki diri kita sendiri
  • Mungkin ini aneh, membantu orang lain tetapi yang diubah adalah diri sendiri. Tetapi tidak aneh jika kita berfikiran untuk bisa membantu mereka secara langsung di TKP. Saya yakin sebagian dari kita kesal, marah, berang dan ingin ikut menghabisi tentara israel. Tetapi apa bekal kita? Tentara HAMAS adalah tentara pilihan, mereka taat beribadah, memiliki fisik dan mental yang kuat. Kita tidak tahu sampai kapan penjajahan Israel atas Palestina akan berlangsung. Seandainya seluruh negara sekuler dan anti islam membantu Israel, maka saat itu umat muslim di seluruh dunia juga harus menolong rakyat Palestina. Dan disaat itu terjadi dengan kondisi yang telah siap, maka kita akan bisa membantu mereka dengan maksimal
Andre Tauladan

Rabu, 21 November 2012

Sayang, Kapan Kita Ke Gaza Lagi?


.....ah, Honey

Ingin aku suatu saat bersamamu, melangkah bersisian memasuki Gaza.
Sholat di masjid Khulafaur Rasyidin yang hancur..
Memberi makan al Qossam yang seharian berpuasa..
Membantu muslimah yang bisu karena trauma untuk kembali bicara..
Ingin aku dan engkau kembali lagi memasuki Gaza,
Bertemu saudara-saudara dengan wajah seteduh langit,

Mata bagai gemintang,
Senyum bak rembulan meski keringat mengucur deras dari pelipis akibat menahan lapar karena berpuasa.

 Aku ingin bersamamu memasuki Gaza,
Memetik bunga muslimah, dan kita nikahkan dengan salah satu anak lelaki kita,
Atau bisakah kita melamar seorang ikhwan penghafal Quran,
Untuk penjaga anak perempuan kita dan saudari kita?

Aku ingin bersamamu Sayang,
Menikmati matahari tenggelam di pantai Aizbah,
Melihat anak-anak Gaza berjualan buah Tiin, ikan, jagung bakar,
Atau mengikuti summer camp dan melihat bagaimana dalam 3 bulan anak-anak mampu menghafal Quran.

Aku ingin duduk berhadapan denganmu..
Di sebuah apartemen sederhana, milik saudari kita di Gaza City
Menikmati secangkir shai, jus mangga dan bilkari,
Lalu kita bercita-cita memiliki sekolah perempuan,
Agar muslimah Indonesia sama tangguhnya dengan muslimah Gaza.

Aku ingin punya waktu khusus denganmu,
Hingga kau mentransfer ilmu, harapan, impianmu tentang negeri ini
Berkaca pada Gaza yang mampu tegak di atas puing namun tetap punya martabat dan harga diri.

oh,Sayang….
Kapan kita ke Gaza lagi?
Andre Tauladan | Gus Ulil

Minggu, 18 November 2012

BIDADARI TANPA SAYAP

bidadari tanpa sayap

Kelembutan hatinya membuatku terpana. . .
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.

Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .

Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti.....
Berada di atas awan.


Andre Tauladan | Gus Ulil

Sabtu, 17 November 2012

Pasangan Jiwa, Adakah???

pasangan jiwa

....Kadangkala aku berkhayal seorang di ujung sana juga tengah menanti tiba saatnya. Begitu ingin , berbagi batin, mengarungi hari, yang berwarna, dimana dia pasangan jiwaku? ku mengejar bayangan, kian menghilang, penuh berharap... (Katon Bagaskara)

Bait-bait lagu "Pasangan Jiwa" yang cukup melankolis tadi, agaknya cukup disukai para lajang yang belum beruntung menemukan pasangan yang "pas". Dalam batin mereka acap bertanya-tanya: Siapakah seseorang diantara milyaran manusia di bumi ini yang kelak akan hidup bersamanya? Dimanakah seseorang itu berada? Kapankah ia akan menemuinya?

Sayangnya, ketika sudah mendapatkan seseorang pun, para lajang ini terkadang malas membuat komitmen. Alasannya, mereka belum yakin seratus persen bahwa pasangan yang bersamanya saat ini adalah seseorang yang tepat untuknya. Sebagian, bahkan merasakan seolah masih ada seseorang yang lebih tepat untuknya "melayang-layang" di luar sana. Hanya saja ia belum menemukannya. Tapi, sampai kapan..?

Begitukah friends? Benarkah ada yang disebut dengan soul mates, "pasangan jiwa" bagi tiap manusia di muka bumi ini? Apakah Anda percaya dengan apa yang disebut pasangan jiwa? Atau bisakah kita memiliki pasangan jiwa lebih dari satu di dunia ini? (Banyak pertanyaan ya…)

Sejumlah pakar kejiwaan percaya bahwa di dunia memang terdapat hubungan antara dua pasangan jiwa, dua jiwa yang ditakdirkan menyatu dengan kuat satu sama lain sepanjang waktu. Konon, dengan kehadiran pasangan jiwa ini, Anda akan merasakan benar-benar dicintai, benar-benar aman dan benar-benar dipahami.

Lantas bagaimana Anda mengetahuinya? Sejumlah teman mengatakan, "Ya pokoknya terjadi begitu saja, Kita tahu hanya dengan melihatnya. Dengan menggunakan perasaan." Tapi, perasaan macam apa? Psikolog Barbara De Angelis menggambarkan bahwa ketika Anda berjumpa pasangan jiwa Anda, Anda akan merasakan seolah-olah Anda ingin selalu bersamanya, tidak hanya hanya dalam kehidupan di dunia ini, tapi untuk selamanya. (dahsyat ya…).

Pertemuan tersebut, akan begitu saja memadamkan api kerinduan yang lama terkurung dalam hati Anda, sampai Anda berhasil bertemu satu sama lain. Suatu kerinduan istimewa yang tidak akan mampu dipuaskan oleh hubungan yang biasa mana pun juga.

"Untuk setiap saat, setiap menit waktu yang Anda luangkan bersamanya, Anda akan merasakan seolah "pulang ke rumah"" katanya.

Bagaimana kalau Anda tidak merasakannya?


Jawabannya ada pada hasil riset. Penelitian terbaru mengatakan: Andaikan Anda belum menemukan seseorang yang begitu sempurna yang bisa disebut sebagai pasangan jiwa, Anda masih dapat berkeyakinan menemukan seseorang.

Bagaimana caranya? Dengan berusaha tentu saja. Laki-laki dan perempuan, sebaiknya mengembangkan perasaan bahwa pasangan mereka pada dasarnya adalah gambaran diri, hakekat jiwa mereka sendiri, dan lebih memfokuskan hubungan pada kesamaan yang ada ketimbang perbedaan. "Dengan menerima seseorang sebagai diri Anda, seseorang yang akrab dengan Anda. Perasaan bahwa Anda memiliki spirit yang sama, pokoknya seseorang yang mirip dengan Anda-lah, dengan begitu Anda akan mengetahui dan memahami mereka sebagaimana dia adanya," kata Sandra L Muray, peneliti dari the State University of New York .

Tentunya, dengan memahami orang lain seperti Anda memahami diri sendiri, membuat Anda memahami pula segala kekurangannya. Seperti halnya Anda memaklumi kekurangan diri sendiri. Perkawinan-perkawinan abadi seringkali masuk kategori ini. Khususnya perkawinan yang menyisakan rasa damai dan kebahagiaan pada akhir kisahnya.

Dikatakan Barbara, hubungan kasih sayang yang berkaitan dengan pasangan jiwa ini tidak selalu diisi dengan hubungan emosional yang spontan, bergairah, dan mendebarkan sepanjang waktu. Kadang kita tidak menemukan pasangan yang tepat dengan begitu saja. Diperlukan sedikit usaha agar pasangan jiwa ini menuju tingkat saling mencari kecocokan dan memahami satu sama lain, sehingga tercipta hubungan yang kokoh.

Apakah selalu berupa hubungan yang abadi ?


Konon tidak ada satu hal pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan, kadangkala dua orang terseret jauh dalam masalah-masalah kehidupan ini secara bersama-sama. Menurut Barbara, setiap hubungan yang terjadi antar manusia pasti memiliki tujuan tertentu. Maka, bukan kebetulan pula bahwa dua orang tertentu terlibat dalam suatu hubungan kasih sayang.

Masing-masing orang di dunia ini, menurutnya, akan menemukan pasangan jiwanya sendiri-sendiri. Bisa dengan cara yang cukup mudah, namun kadangkala harus melalui peristiwa yang sangat dramatis dan mendebarkan.

Bisa saja seseorang memiliki pasangan jiwa lebih dari satu, sebab tidak selalu hubungan kasih sayang itu berlangsung selamanya. Satu hal yang pasti, apakah hubungan itu hanya berlangsung selama satu minggu, apakah pasangan tersebut hanya hidup bersama selama satu tahun, atau limapuluh tahun? Tujuannya tetap sama mereka menjadi manusia, menjadi pasangan jiwa yang saling menyayangi pada masanya.

Mereka kadang datang sebagai sahabat, sebagai kekasih. Orang yang datang dalam kehidupan Anda tepat ketika Anda membutuhkan kasih sayang. Bisa saja ia hanya mampir sebentar menemui Anda, dan kemudian bergerak terus untuk menemui seseorang yang lebih tepat dan cocok dengannya. Demikian juga Anda. Namun, setiap pasangan yang saling menyayangi –entah itu akan abadi atau tidak- pada dasarnya adalah pasangan jiwa. Bagaimana dengan pasangan jiwa yang abadi?

Beberapa ajaran agama mengatakan bahwa setiap manusia bisa memiliki beberapa pasangan jiwa yang abadi. Sementara ajaran-ajaran lainnya, mengatakan bahwa hanya ada satu pasangan jiwa abadi dalam diri setiap pasangan, selama hidupnya.

Yah, apapun yang mereka katakan, kalau saat ini Anda sudah bertemu pasangan jiwa Anda, sebaiknya Anda tidak usah peduli apakah ada jiwa lainnya yang melayang-layang di alam semesta ini menanti saatnya bertemu. Yang paling penting bagi Anda adalah berikanlah kasih sayang pada pasangan Anda, tanpa syarat. "Kalau engkau begini, maka aku akan menyayangimu," itu bukanlah kasih sayang.

Kasih sayang, menurut penulis Andrew Matthews berarti menerima orang lain apa adanya. Menyayangi dengan mencari kebaikan dalam dirinya. Dan jika Anda bisa melakukannya terus menerus, Anda dijamin akan memperoleh kebahagiaan bersama pasangan Anda. Tanpa perlu repot menghabiskan energi memikirkan diakah pasangan jiwa yang dikirim Tuhan untuk Anda. Begitu kawan..?

Andre Tauladan | Gus Ulil

Jumat, 16 November 2012

WHERE DO YOU KEEP YOUR NOBLE QUR'AN?


ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI TA’ALA WABARAKATUH.
DEAR RESPECTED BROTHERS & SISTERS IN ISLAM.

JUST A SHORT NOTE TO REMIND ALL OF US SOLELY FOR THE SAKE OF ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

Muslims regard the Noble Qur'an as the literal word of ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, as revealed by the Angel Gabriel to the Prophet Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam). The revelation was made in the Arabic language, and the recorded text in Arabic has not changed since the time of its revelation more than 1400 years ago. Although modern printing presses are used to distribute the Noble Qur’an Qur'an worldwide, the printed Arabic text of the Noble Qur'an is still regarded as holy.

In addition, when one is not reading or reciting from the Noble Qur'an, it should be closed and stored in a clean, respectable place. Nothing should be placed on top of it, nor should it ever be placed on the floor or in a bathroom. No one is to walk-over it and leave it locked somewhere to be forgotten later and to let it gathering dust.

Muslims often use a wooden book stand (rihal) when reading the Noble Qur'an, to keep the holy book off the floor. The Qur'an may also be held on one's lap or on a table.

In summary, Muslims believe that the Noble Qur’an should be handled with the deepest respect. However, ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala All-Merciful and we cannot be held responsible for what we do in ignorance or by mistake. “ Allah does not burden any soul beyond its endurance. For it is what it earns, and against it is what it commits. “Our Lord, do not condemn us for what we forget, or err. Our Lord, do not levy upon us the (kind of) burden You laid upon those before us. Our Lord, do not impose upon us a burden that is greater than our strength to withstand. Pardon us, grant us forgiveness, and have mercy on us. You are our Protector! Grant us victory over the nation of unbelievers!” ~(Noble Qur’an 2:286)

Transliteration:
[Noble Qur’an 2:286] La yukallifu Allahu nafsan illa wusAAaha laha ma kasabat waAAalayha ma iktasabat rabbana la tu-akhithna in naseena aw akhta/na rabbana wala tahmil AAalayna isran kama hamaltahu AAala allatheena min qablina rabbana wala tuhammilna ma la taqata lana bihi waoAAfu AAanna waighfir lana wairhamna anta mawlana faonsurna AAala alqawmi alkafireena

Arabic (from right to left):
2:286 لايكلف الله نفسا الا وسعها لها ماكسبت وعليها مااكتسبت ربنا لاتؤاخذنا ان نسينا او اخطانا ربنا ولاتحمل علينا اصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولاتحملنا مالاطاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا انت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين

Therefore, there is no sin in Islam on the person who mishandles the Noble Qur'an by accident or without the realization of wrongdoing.

ALLAH KNOWS BEST!

SUBHANALLAH!!! ALHAMDULILLAH!!! WALA ILAHA ILLALLAHU ALLAHUAKBAR!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Andre Tauladan | ReflectsReflectonthis

Sabtu, 22 September 2012

Benarkah Bioskop Amerika Terbelah Dua?

Baru-baru ini sebuah postingan beredar di facebook, postingan itu menampilkan gambar sebuah bangunan besar yang terbelah dua. Kemudian di bawah gambar itu diberi keterangan bahwa bangunan itu adalah gedung bioskop yang terbelah dua setelah memutar film kontroversial "Innocence of Muslims". Berikut ini adalah gambar yang dimaksud.

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua
Di sebuah profil facebook bahkan ada yang menambahkan berita tentang gambar ini, seolah-olah kejadian ini benar. Isi beritanya seperti ini

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua


SHABESTAN – Sumber-sumber berita yang dipercaya menyatakan: Sebuah bangunan bioskop di Florida Amerika yang rencananya akan menayangkan film penghina Rasulullah Saw, telah terbelah dua karena gempa yang menimpanya.

Kantor Berita Shabestan dengan menukil dari kantor pemberitaan Bratha News, berita-berita yang telah dikonfirmasi dan sumber-sumber informasi menyatakan: sebuah bangunan bioskop di Florida yang rencananya akan menayangkan film penghina Rasulullah Saw, telah terkena gempa, dimana masalah ini telah menyebabkan bangunan ini longsor dan terbelah menjadi dua.

Para warga di kawasan ini heran dengan peristiwa ini, karena gempa ini hanya terjadi di bagian tempat bioskop ini berada, dan seluruh kawasan kota di negara bagian Florida Amerika ini tidak mengalami kerugian apapun.

Para pejabat Amerika segera mengambil tindakan untuk memperketat penjagaan di seputar tempat kejadian dan melarang segala bentuk pengambilan gambar, supaya berita ini tidak tersiar di media-media.

Dikatakan, pembuatan film Amerika Innocence of Muslim yang menghina Rasul Saw telah ditanggapi dengan gelombang demonstrasi masyarakat di dunia Islam dan di kalangan muslim dunia. (ini profilnya)

Saya sendiri begitu melihat gambar ini tanpa pikir panjang langsung saya share ulang, akan tetapi di postingan lain yang sejenis, saya membaca salah satu komentar yang mengatakan bahwa ini foto palsu. Saya pun segera mencari kebenaran tentang info ini dan akhirnya saya mengetahui bahwa foto ini memang palsu. Kejadian yang sebenarnya adalah foto ini tentang sebuah apartemen yang terbelah dua pada kejadian gempa bumi di Chile tahun 2010 (wafflesatnoon.com) . Ini gambar aslinya.

Bioskop Film Innocence of Muslims Terbelah Dua
Gambar asli (www.boston.com)

Gedung yang sama difoto dari sudut yang berbeda. (www.boston.com)
Dari postingan tersebut saya mendapatkan hikmah, bahwa kita harus lebih selektif dalam menyebarkan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya. Jangan sampai kita terjebak oleh info palsu kemudian para islamphobia menertawakan kita dan mengejek kita bahwa "umat muslim mengedit foto demi membela nabinya". Kita tidak perlu postingan seperti ini.  Memang segala sesuatu bisa saja terjadi jika Allah mengizinkan, karena Allah subhanahu wa ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu. Biarlah keajaiban itu sampai kepada siapa saja yang Allah kehendaki, jangan kita memaksa orang lain untuk mengakui keagungan nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan foto-foto editan.

Saran saya, bagi orang-orang yang terlanjur menyebarluaskannya, segera menghapus postingan ini. Saya juga sempat terjebak, dan akan saya hapus postingan saya tersebut. Wallahu 'alam bishshawab.


Andre Tauladan Dari berbagai sumber

Sabtu, 15 September 2012

Betapa Sedikit Syukur Kita


oleh : GUS ULIL

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim 14:7)

mensyukuri keadaan

Assalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh

Sahabat.. Bersyukurlah kepada Allah, walau bagaimanapun adanya dirimu, karena sungguh.. tiada ada satupun yang terjadi, melainkan semua itu adalah atas kehendak-Nya.

Dulu, ada seorang anak kecil, perlahan-lahan ia berusaha mengejar cinta Tuhan-nya, berusaha untuk sholat lima waktu tapi tak pernah bisa, akhirnya.. suatu ketika keinginan itu terwujud di usianya 9 tahun. Ia begitu bahagia.. sangat bahagia sekali..

Tapi alangkah kagetnya ia, usai shalat, seakan ada yang berbisik, "...., umur 20 tahun engkau meninggal..," ia begitu kaget sekali, bertahun-tahun ia hidup dihantui ketakutan, sering jatuh sakit, karena walau sakit sekecil apapun, jika difikir berat, sakit itu sesuai dengan fikiran kita.

Saat cobaan itu datang, yang ada di benaknya hanya satu, bisa menjalani hari-hari dengan baik, tidak terfikir nanti apakah bisa menikah, mengandung dan punya anak. Ia malu terus-terusan menyusahkan orang tua, terkadang jika sakit itu datang, hanya dipendamnya sendiri, airmatanya sering mengalir, sadar akan banyak dosa-dosanya, sadar akan sedikit sekali bekalnya, sadar akan sedikit sekali syukurnya.

Ketika sakit itu reda dan ia kembali sehat, betapa senangnya ia bisa menjalani hari-hari lagi, berusaha mengejar lagi ibadah-ibadahnya yang tertinggal, ia mohon pada Allah diberikan jodoh, namun sang pangeran itu tak kunjung datang.

Silih bergantinya siang dan malam, bilangan hari yang berganti tahun, begitupun dengan kondisi kesehatannya, anak itu tumbuh menjadi wanita dewasa, dalam hati ia bertanya-tanya, mengapa aku belum juga dipanggil Tuhan?, sedangkan usiaku sudah menjelang seperempat abad?!, Ya Allah, bukan maksud hatiku mendahului keputusan-Mu,...

Dari pengalaman yang panjang, dari jatuh bangun kehidupan, tibalah ia pada suatu kesimpulan, "Aku harus berusaha semaksimal mungkin di dunia ini untuk kehidupanku di akhirat kelak, karena sungguh, batas usia adalah takdir Allah yang tidak boleh kita dahului,"

Karena itu sahabatku, bersyukurlah akan bagaimanapun keadaan dirimu, jikalau kita melihat di bawah, sungguh.. masih banyak yang lebih menderita dari kita.

Jikalau engkau belum menikah, bersyukurlah.. karena dirimu masih diberi kesempatan untuk berbakti pada orangtua, jikalau tiba masanya nanti, butiran airmata akan mengalir dari kelopak matamu, sedih harus meninggalkan orangtua yang begitu tulus menyayangi kita, sedih berpisah dengan Bunda yang berpayah lelah mengandung, melahirkan dan membesarkan kita, sedih berpisah dengan ayah yang rela membanting tulang agar kita bisa makan dan hidup layak, sedih berpisah dengan saudara-saudara yang selalu mau meringankan beban kita Ya Allah, betapa sedikit sekali syukurku pada-Mu..

Jikalau engkau telah menikah, namun pendampingmu tak sesuai dengan impianmu, bersyukurlah.. karena sungguh, kekurangan itu tak sepadan dengan kelebihannya. Wahai sahabatku yang kusayang karena Allah, bukankah pernikahan adalah suatu bentuk perjanjian yang amat kuat dan kokoh?, pendampingmu adalah amanah terbesar yang Allah titipkan kepadamu, karena itu, bersyukurlah.. setiap kita tak akan pernah ada yang sempurna, jadi bagaimanakah mungkin kita bisa berharap pasangan kita akan sempurna?, belajarlah menerima kekurangannya, ikhlaslah dalam mendidiknya, jadikan ia sebagai sahabat sejatimu di dunia ini, insya Allah.. sorga dunia berada dalam genggamanmu.

Jikalau kita lebih dalam merenung hidup yang tinggal sepenggalan ini, kembali menuju Allah, akan membuat kita jauh lebih tenang dan bersyukur.. Sahabat, sungguh.. Allah selalu bersamamu.., Ia sungguh sangat menyayangimu..

Wasalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Andre Tauladan

Minggu, 09 September 2012

Syukurilah Ni'mat Yang Ada

Sikapmu dalam menghadapi kehidupan tidak hanya mencerminkan siapa dirimu, tapi juga akan seperti apa kamu nanti.











Apapun yang membuatmu galau, tidak seberapa dibandingkan apa yang anak ini alami.
Jika saja, kita punya semangat seperti anak ini.

Picture From : Funandfunonly.org Andre Tauladan

Kamis, 06 September 2012

Makna Kegagalan Dalam Hidup

Oleh : Gus Ulil
Pentingkah arti kegagalan dalam hidup? Jika ya jawaban anda. Seberapa pentingkah arti kegagalan menurut anda? Lalu apa hubungannya dengan kesuksesan? Mari kita telusuri bersama.
gagal sukses tertunda

Sejatinya kegagalan dan kesuksesan itu ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Yang satu melengkapi yang lain. Tidak ada kesuksesan tanpa ada kegagalan. Gagal itu penting. Bahkan teramat penting. Mengapa? Karena kita tidak akan pernah memahami arti penting sebuah kesuksesan tanpa adanya proses kegagalan terlebih dahulu.
Jika anda tidak pernah gagal dalam hidup. Berarti anda tidak pernah mengambil tindakan apapun untuk sukses. Bahkan inilah yang disebut kegagalan sejati. Namun pertanyaannya, adakah orang yang tidak pernah gagal dalam hidup?

Orang – orang besar dan sukses di dunia ini telah memberikan contoh dan teladan bagaimana kegagalan, kekalahan dan kesulitan yang datang silih berganti merupakan cambuk dalam proses pengembangan diri menuju puncak kesuksesan. Bahkan “sukses itu 98 % dibentuk oleh kegagalan dan kesalahan.” Demikian nasehat Soichiro Honda.
Orang sukses tidak pernah ciut dan surut langkah hanya karena kegagalan yang mereka hadapi dalam hidup. Karena mereka sadar bahwa kesuksesan itu tidak akan indah dan bernilai tanpa adanya kegagalan. Oleh karena itu kalau mau sukses, anda harus mau gagal! Karena jika tidak, anda tidak berhak dan tidak pantas untuk sukses. Tidak percaya? Simak fakta – fakta berikut.
Sejarah mencatat bagaimana Thomas A. Edison, sang penemu bola lampu pijar harus gagal dulu 10.000 kali sebelum berhasil menciptakan penemuan – penemuan dan karya yang luar biasa. Kalau seandainya Edison berhenti dan menyerah di langkah yang ke-9999, kita tentu tidak akan pernah mengenal yang namanya listrik dan bola lampu.
Colonel Sanders, pendiri Kentucky Fried Chicken ditolak 1009 kali ketika mencoba menawarkan gagasan menjual ayam goreng dengan resep khususnya. Werner von Braun telah melalukan penelitian dan percobaan menerbangkan roket sebanyak 65.121 kali dan semuanya gagal. Charles Dicken mengirimkan ratusan artikel yang tak pernah dimuat media massa. Hal yang sama terjadi dengan Walt Disney yang jatuh bangun 302 kali.
Apakah mereka menyerah? No way. Sanders justru mencatat rekor dengan keberhasilan yang sangat gemilang. Werner dicatat sebagai penemu roket. Charles Dicken menjadi penulis terkemuka di dunia. Bahkan Walt Disney sendiri hingga kini menjadi industri hiburan dan proyek raksasa kebanggaan Amerika.
Jadi, siapa bilang kegagalan itu berarti kiamat? Kegagalan itu justru penting agar kita selamat. Kegagalan bukanlah akhir dari segala – galanya tetapi merupakan awal menuju kesuksesan besar di masa depan!
Yakinilah… “Nothing Last Forever” demikian Sidney Sheldon memberi judul salah satu novel terbaiknya. Tidak ada yang abadi, kegagalan pun tidak. Karena itu maju terus pantang mundur. Never give up, Never give in. Anggaplah kegagalan itu sebagai teman sekaligus guru yang mengajarkan kita arti penting sebuah kesuksesan.
Andre Tauladan

Minggu, 02 September 2012

Para Wanita Pemuja Kecantikan

kosmetik dan alat kecantikan
foto dari : http://www.dederinaldi.bisnispangkalpinang.com


Kehidupan menawarkan berbagai hal yang menyilaukan mata. Godaannya bisa menghanyutkan hati siapa saja yang dengan rela melekatkan diri kepadanya. Salah satunya adalah tentang kecantikan fisik. Kehebatan daya pikatnya seperti menyihir banyak orang.

Tidak hanya itu saja, kecantikan fisik juga telah banyak mengubah pola pikir manusia, khususnya wanita. Salah satunya adalah, mereka berpendapat jika kecantikan tersebut haruslah menjadi hak milik setiap wanita. Ke identikan itu biasanya di wujudkan dengan make up atau riasan, bahkan sampai dengan operasi.

Lambat laun, tak hanya kaum hawa, para suamipun tak kalah ambil bagian dalam menyemarakkan tema kecantikan tersebut. Banyak dari mereka yang justru meminta, bahkan mensyaratkan khusus kepada para istri- istrinya agar tampil cantik di saat tampil di depan umum. Dengan begitu terbitlah sebuah kebanggaan tersendiri, jika para istri mereka justru menjadi santapan bagi pandangan liar laki- laki lain.

Hal ini tak lepas pula dari peran media yang mengusung iklan dengan slogan bombardirnya bahwa, dunia boleh menua, namun kita tak boleh kelihatan tua. Hal ini juga turut memberikan pengaruh besar terhadap perubahan sikap dan pendapat mereka mengenai bagaimana menjadi cantik dan atau membuatkan mereka terpuaskan dengan kebutuhan untuk menjadi cantik.

Langkah selanjutnya...


Para wanita tak puas hanya dengan sekedar make up. Mereka berbondong- bondong mendatangi operasi plastik, botox,facelift, angkat alis, implan pipi, operasi hidung dan, sulam bibir.dll. Banyak dari mereka pun berdalih untuk membahagiakan suami atau menghargai diri sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa menjadi cantik berarti terbuka kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan peluang kerja. Selain itu, dengan sebuah kecantikan maka keberuntungan pastilah menjadi teman akrab mereka. Karena itu mereka dengan rela melepas berarapun biayanya demi menjadi pemilik kesempurnaan, pemilik perhatian dan pujian atas sebuah kecantikan.

Namun, ada satu hal yang akan terasa mengerikan bagi mereka, yaitu adalah tentang menjadi tua, atau bahkan hanya sedikit kelihatan tua. Sindrom hilang popularitas ataupun ketakutan atas hilangnya kasih sayang dari orang yang mencintai, menjadikan "tua" sebagai momok yang sangat ingin dihindari.

Tapi begitulah wajarnya sebuah hukum alam yang tetap akan berjalan terus. Betapapun cantiknya mereka, tak akan ada yang dapat mengalahkan sebuah waktu. Dan saat mereka menyadari nanti, ternyata kecantikan hanyalah jebakan dimana mereka akan menghabiskan separuh lebih hidup mereka, untuk bertahan dalam pemenuhan keinginan orang lain atas diri mereka.

Apakah mereka bahagia? mungkin. Tapi tidak lama, karena semua yang palsu tidak akan bertahan lama. Dan seterusnya, mereka akan seperti membuat "dinding penjara" yang sangat menyesakkan bagi diri mereka sendiri.

Maka Jujurlah dan bahagiakan diri sendiri dengan menjadi apa adanya. Cobalah sesekali untuk membebaskan diri dari riasan tebal dan "polesan topeng" yang berlebihan yang ternyata menjadikan anda bukan seperti diri anda. Bebaskan hati kita dengan sebuah cinta yang besar terhadap diri sendiri.

Jangan lah bersedih. Saat anda melihat diri sendiri di cermin dan ternyata anda telah terlihat menua. Memang tidaklah lagi anda memiliki kemulusan kulit ari yang dulu ada. Namun kecantikan pada usia tua, justru semakin menjadikan anda matang dan yakin tentang apa yang anda mau. Kecantikan yang melekat pada diri itu adalah tentang kebijaksanaan.

Yakinlah, bahwa sebenarnya anda akan lebih bahagia saat orang lain menerima dan mencintai anda dengan anda yang apa adanya. Dan kecantikan abadi, seperti yang anda harapkan selama ini adalah berasal dari kebaikan hati yang anda lakukan. Hal inilah yang akan menjadi kado istimewa untuk diri anda sendiri, keluarga dan makhluk di sekitar anda. Dan inilah pula yang tersisa, bahkan setelah nanti anda tiada.
(voa-islam)  | Andre Tauladan

Nikah Muda

Oleh : Gus Ulil

gambar nikah muda
Nikah memang punya banyak makna. Ia bisa berarti menegakkan sunnah Rasul. Bisa juga sebagai pemenuhan tuntutan fitrah. Juga, sebagai penyambung keberlangsungan hidup umat manusia. Ada hal lain buat mereka yang nikah di usia muda. Nikah juga bermakna perjuangan.

Hampir tak satu pun manusia yang betah membujang. Selalu saja ada hasrat untuk hidup berpasangan. Pria rindu ingin bersama wanita. Dan wanita kangen disayang pria. Hasrat-hasrat alami itu akan punya nilai tinggi dalam taman indah yang bernama nikah.

Masalahnya, bagaimana keindahan taman itu jika ikatannya terjalin di saat muda. Muda usia, muda pengalaman, muda pendidikan, dan muda penghasilan. Saat itulah terjadi pertarungan yang lumayan sengit: antara idealita dengan realita. Antara cita-cita tinggi dengan kenyataan hidup yang mesti dilakoni. Dan pertarungan itulah yang kini dialami Jaka.

Dua tahun sudah calon bapak ini mengarungi bahtera rumah tangganya. Seribu satu suka dan duka ia nikmati bersama isteri tercintanya. Kadang ia berkesimpulan bahwa nikah itu anugerah indah. Sedemikian indahnya, sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Tapi, tak jarang kesimpulan sebaliknya bisa hinggap. Jaka juga kerap berkesimpulan bahwa nikah merupakan perjuangan yang teramat berat.

Awalnya, bayang-bayang indah pernikahan lebih dominan dari perjuangannya. Walau baru setahun lulus sekolah menengah atas, Jaka sudah punya tekad bulat: “Saya harus nikah, insya Allah!” Dan, tekad itu benar-benar menggulir walau mesti melalui rel yang tidak mulus.

Mungkin, banyak pihak di sekitar Jaka yang geleng-geleng kepala. Ada apa dengan anak ini? Apa ia tergolong hiper seks. Atau, jangan-jangan sudah terjadi kecelakaan. Atau…? Masih banyak lagi dugaan yang tidak enak didengar oleh seorang Jaka yang juga aktivis rohis di sekolahnya.

Dan yang tidak kalah sengitnya adalah orang tua Jaka sendiri. Ayah ibunya bingung. Kok, anak saya jadi begini. Apa ini pengaruh dari ajaran rohis? Orang tua Jaka yakin seratus persen kalau Jaka tidak mungkin melakukan penyimpangan. Jangankan hubungan gelap, hubungan terang saja tak pernah diperlihatkan Jaka. Boro-boro dua-duaan, ketemu wanita saja Jaka sudah alergi: pandangannya tertunduk, wajahnya pucat, tubuhnya banjir keringat. Lalu?

“Saya bertekad nikah karena ingin segera dapat surga dunia dan akhirat,” jawab Jaka tenang. Kontan saja, kedua orang tua Jaka tertegun. Hampir tak ada celah buat menjegal tekad Jaka. Sejak SMP, Jaka memang sudah rajin dagang. Ia memang bukan tipe anak yang suka berlidung di balik kantong orang tua. Semua biaya sekolahnya hampir seratus persen mengucur dari kocek sederhananya. Termasuk, biaya buat walimahan.

Saat itu, tak ada bayang-bayang pun yang melintas di benak Jaka kecuali keindahan. Betapa sejuknya hati ketika menatap senyum isteri. Betapa semangatnya hidup ketika cinta tak pernah redup. Betapa tenangnya pandangan mata ketika syahwat tak lagi terpenjara. Dan, betapa mantapnya iman ketika nafsu tak lagi gampang dipermainkan setan.

Berlangsunglah masa-masa indah kehidupan Jaka. Hari berganti hari dan bulan pun menjumpai tahun. Ternyata, hidup tak selamanya penuh pesona wewangian taman bunga. Ada kalanya hidup penuh bara api dan asap tebal yang menyesakkan. Idealita sering tak cocok dengan realita. Dan nada-nada itulah yang kini bersenandung mengiringi keluarga Jaka.

Bisnis serabutannya tak lagi lancar seperti dulu. Ada saja masalahnya. Madu yang biasa dilakoni Jaka kurang diminati pelanggan. Pedagang koran pun mulai bertebaran. Kian banyak saingan di sektor ini. Sementara, biaya kuliahnya kian naik. Biaya kontrak rumah pun mulai melonjak. Isteri mulai ngidam. Tubuhnya lemas, perutnya mual-mual, kepalanya sering pusing-pusing. Tentu saja, sang isteri tak lagi sempurna menunaikan urusan rumah tangga dan kampus. Apalagi mencari penghasilan sampingan.

Mulailah irama ketidakstabilan mengiringi hidup Jaka. Konflik pun kian bermunculan. Seperti saat ini saja, Jaka bingung mau pinjam duit ke siapa lagi. Bulan lalu sudah pinjam ke teman kampus. Minggu lalu pinjam ke teman pengajian. Sementara, kebutuhan terus mengalir dan tak kenal penundaan. Ke orang tua?

Ini yang paling dijaga Jaka. Seberat apa pun beban hidup, Jaka tak mau berurusan dengan orang tua. Ia bukan ragu tentang kemurahan orang tuanya. Bukan juga takut. Tapi, Jaka tak mau kalau idealismenya luntur hanya karena soal makan. Terlebih setelah Jaka janji tak mau ngerepotin orang tua.

Kadang, suasana kejepit seperti itu menumbuhkan bayang-bayang masa lalu. “Kamu yakin nggak akan menyesal, Jaka?” pertanyaan-pertanyaan ibunya dua tahun lalu tak jarang menggoda ketegarannya. Kenapa nggak selesai kuliah dulu. Kenapa nggak cari kerja yang enak dulu.Kenapa nggak beli rumah dulu.

“Benarkah saya menempuh rute jalan yang salah?” sebuah pertanyaan menukik tajam ke lubuk hati Jaka. Ah, benarkah? Sikap tegar Jaka kian sengit bertarung dengan kegelisahannya. Kadang tegar menguasai keadaan. Dan tak jarang, gelisah menyetir suasana. Dalam pertarungan imbang itu, sikap kritis Jaka kerap menjadi penengah. Mestikah roda hidup selalu bergulir secara seri dan linier? Tidakkah mungkin ada lompatan-lompatan?

Ketegarannya mulai menguasai keadaan. Masih kuat dalam benak Jaka kisah teladan Rasul dan para sahabat. Sebuah fragmen hidup masa lalu yang tak kunjung kering dari air pelajaran. Siapa yang mengira kalau seorang penggembala yatim bisa menjadi pemimpin besar umat ini. Siapa yang menyangka kalau seorang budak, Bilal bin Rabbah, bisa tampil menjadi pemimpin yang disegani. Siapa yang menyana kalau seorang budak buangan, Zaid bin Haritsah, bisa melahirkan seorang panglima perang yang ditakuti.

Hidup memang perjuangan. Suka dan duka pasti akan menjambangi setiap manusia. Tak peduli apakah manusia itu menganggap hidup sebagai perjuangan atau tempat bersantai. Jaka tersadar dengan keadaannya. Kini, bukan saatnya lagi mempersoalkan halte hidup yang telah terlewati. Ada dua resep yang akan ditebus Jaka: hadapi hidup apa adanya, dan jangan coba-coba lari dari kenyataan perjuangan.

Kesusahan dan kemudahan tak ubahnya seperti dua muka kepingan uang logam. Satu sama lain tak akan berpisah jauh. Bersama kesusahan ada kemudahan. Sungguh, bersama kesusahan ada kemudahan. Kesusahanlah yang menguatkan bahwa menikah itu perjuangan. Dan kemudahan, insya Allah, kian menguatkan warna-warni indahnya pernikahan.
Andre Tauladan

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates