Jumat, 23 September 2011

Sebagian Ciri Keagungan Islam ( II - Al Qur'an)

Assalaamu'alaikum. Post ini adalah lanjutan dari Part I mengenai sebagian ciri keagungan islam.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuDfV1_Sz2Gc3QX8JNhGYlRRwNrx_70at_ICY2LsFU2y5bYhhN_t0dOxrMWg_lZf5AxXyKCQ1y8C0yTwSg-nMzgRNT4NbulnbSJ-GomFVlDn8MNwBnzoxYNBL7ISHVtBm6He8bL6_bugU/s1600/love-islam1.jpg
I Luv Islam



Telah kita ketahui bersama bahwa agama islam adalah agama yang agung. Pada part I telah dibahas, ciri keagungan islam yang pertama adalah Islam punya tanah suci, Mekah Mukaromah. Selanjutnya pada part II ini, akan saya uraikan ciri keagungan Islam yang kedua adalah Islam memiliki kitab suci, yakni Al-Quranul Karim.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0QfN6h_x06w7J_Z9pkiy2rq8D0gL8DdD2EcY-z7ShCGxQi-0UKBUN6ta-ozly5cOMrXyeEbRmum9vQyjvCZv8O3CWacoBTHrkdv7LJZnxsLtqTkiVygUXwKh6IQgzRRAn_KCmlKPfcys/s1600/quran.jpg
Wah,,, Sombong banget nih, kan orang lain juga punya tuh kitab suci.  Eits.. bukan sombong,  memang mereka punya, tetapi tidak memiliki keistimewaan yang sama dengan kitab suci Islam. Oh ya? Dimana letak perbedaannya? Banyak sekali perbedaannya. Diantaranya, jika diantara kalian ada sarjana atau ahli sejarah, silakan cari, kitab suci mana yang mendapat jaminan dari Allah selain kitab suci Al Quran? Tidak ada kan? Allah SWT berfirman "Inna nahnu nazzalnadz dzikra wa innรข lahรป la haafizhรปn" (Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur'an, dan pasti kami (pula) yang memeliharanya) Q.S Al Hijr : 9. Umat islam tidak perlu takut, tidak perlu khawatir akan perubahan Al Quran oleh manusia. Al Quran itu adalah firman Allah SWT, Dia yang menurunkannya, Dia yang akan menjaga keasliannya. Jangankan hilang satu lembar, satu ayat pun tidak akan. jangankan satu ayat, Nun tertukar dengan Ya pun pasti bisa diketahui. Silakan cari, apakah ada kitab suci selain Al Quran yang terjamin seperti itu? TIDAK ADA.

Mungkin ada yang bertanya. "Memangnya gimana cara Allah SWT menjaga keaslian Al Quran?".  Wallahu'alam, cuma Allah yang tahu. Tapi yang bisa kita lihat kenyataan sekarang, Al Quran 30 Juz dengan ribuan ayat, bisa dengan mudah dipindahkan dari tulisan ke ingatan para hafiz, bahkan mereka bisa paham dengan makna dari ayat per ayatnya. Tidak sedikit di Indonesia yang hafal Al Quran. Apalagi di seluruh dunia. Mungkin ada yang bertanya lagi, dengan kata-kata seperti ini "Buat apa capek-capek menghafal Al Quran? Apa gunanya?".  Yaa Allahu,  begini para pembaca sekalian, dengan kita hafal Al Quran, kita bisa dengan mudah tahu ketika ada yang memalsukan Al Quran.

Ada lagi yang berkata "Saya kan nggak hafal Al Quran, berarti saya tidak bisa menjaga Al Quran dong?". Coba tanyakan kembali, dia kan hafal Al Fatihah, atau Al Ikhlas. Kalau tidak hafal, patut dipertanyakan status keislamannya. Dengan hafalnya Al Fatihah, pasti bisa menjaga keasliannya. Karena ayat-ayat Al Quran, dimana sudah menjadi milik bibir dan lidah (bisa dengan mudah diucapkan / terhafal), terngiang di telinga, dan terrekam di ingatan, sehingga dirinya akan mampu merasakan gaya bahasa Al Quran. Coba saja bandingkan Al Quran satu ayat, dan hadits satu ayat, kemudian bacakan, dengan irama yang sama, pasti ketahuan, yang satu ayat Al Quran, yang lainnya bukan ayat Al Quran.

Ibarat makanan, lidah bisa merasakan, coba temui orang buta, beri ia kopi pahit, katakan padanya, "Pak, ini ada kopi manis". Kopi belum sampai masuk perut, baru sampai lidah, orang buta itu langsung tahu, bahwa itu kopi pahit, bukan kopi manis. Seperti itulah orang-orang yang sudah hafal Al Quran, bisa membedakan ayat Al Quran dan yang bukan. 

Jadi apa bangganya punya Al Quran? Ya seperti yang saya tuliskan di atas. lalu apa ruginya bagi Yahudi? Para pembaca sekalian, zaman ini terus berkembang, orang-orang semakin pintar dan berakal. Orang-orang pandai dan berakal akan berbondong-bondong masuk islam. Mengapa? Karena mereka akan mencari agama yang mempunyai kitab suci yang terjamin dan dijamin keasliannya oleh Allah SWT.
http://joelchernoff.files.wordpress.com/2011/05/israeli-flag-burning.jpg
Oleh sebab itu, Yahudi, untuk kedua kalinya, iri hati kepada agama islam, karena agama islam memiliki kitab suci. Dan selamanya, Yahudi berusaha untuk mengotori kitab suci islam, lahir dan batin. Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu, tersebar isu, beredar Al Quran yang disinyalir, dicurigai ada ayat-ayat yang ditambahkan dan dipalsukan. Pada waktu itu tidak diperlukan adanya seminar, atau simposium, bahkan pemeriksaan komputer. Kakek-kakek tua yang hidup di tepi gunung, yang suka tadarus dan menghafal Al Quran, bisa tahu, "ini bukan ayat Al Quran". Ditanyakan kepada orang kota, jawabannya sama, ditanyakan pada santri, jawabannya sama. Tidak perlu susah-susah, dalam waktu singkat, Al Quran yang terbukti palsu, ditarik mundur dari peredaran. Gampang sekali.

Gagal dengan cara itu, Yahudi tidak lantas diam. Terus berusaha, mengotori isi Al Quran. Caranya? Mereka mencari orang-orang, kaum muslimin, yang tipis imannya, yang sedikit pengetahuannya. Yang paling sering dijadikan target adalah para wanita. Karena wanita paling peka perasaannya. Wanita paling tidak suka diduakan (poligami). Di Al Quran diterangkan kesempatan bagi setiap pria untuk memiliki dua orang istri, asalkan bisa menjadi rumah tangga yang litaskunu ilayha  (damai dan tentram). Tidak cukup dua, tiga juga boleh. Empat juga tidak apa-apa. Dengan catatan, tujuan perkawinan, jangka pendeknya, kedamaian di dunia jangan sampai hilang. Jika menyebabkan kekacauan, jangankan bersistri dua atau tiga, satu pun tidak boleh. Lebih baik berpuasa.

Mengetahui adanya ayat tentang poligami, Yahudi datang mendekati para muslimah. Tidak secara langsung, tetapi melalui kaum muslim yang tipis imannya dan pengetahuannya. Dibujuknya mereka untuk menyampaikan pesan dari yahudi dengan imbalan uang. Disampaikanlah pernyataan bahwa islam itu tidak adil. Al Quran berisi penghinaan untuk wanita. Wanita sampai diduakan, ditigakan, dihina dianggap babu.  Diarahkanlah para wanita untuk menganut sistem Eropa, dengan istilah "emansipasi". Wanita sejajar dengan laki-laki. Lha!? Kalau memang begitu, mengapa wanita tidak jadi supir truk saja? 

Lalu ada lagi, di Al Quran ayat yang berhubungan dengan sistem pembagian harta (warisan). Wanita satu jinjingan, laki-laki satu tanggungan. Yahudi berfikir "Nah, ada lagi pintu terbuka untuk mempengaruhi muslimah". Didekati lagi orang yang tipis iman, diberinya uang untuk menyampaikan pesan bahwa Al Quran tidak adil. Dikatakan oleh orang itu, seharusnya kalau Al Quran itu adil, wanita dan pria sama pembagian hartanya.  Hingga sebagian wanita menginginkanharta lebih banyak dari warisan. Celakalah wanita itu, karena menyelisihi Al Quran. Berkuranglah keislamannya. Di situlah kelicikan Yahudi.

Oleh karena itu, kaum muslimin sekalian, alangkah baiknya jika kita tidak menjadi muslim yang tipis iman dan kurang berpengetahuan. Al Quran itu lengkap, hanya saja kebanyakan dari kita tidak mempelajarinya secara menyeluruh. Kita "hanya berenang di permukaan laut" tanpa "menyelam ke dasarnya". Di permukaan kita hanya bisa melihat bahwa laut bergelombang, tapi jika kita ke dasar, kita bisa menemukan mutiara dan keindahan laut. Tapi ingat, menyelam ke dasar laut perlu peralatan yang lengkap. Untuk mendalami Al Quran diperlukan bekal. Yaitu, iman yang kuat, dan ilmu yang padat.

Sekian uraian saya yang dikutip dari ceramah K.H. A.F. Ghazali (Alm) dengan sedikit penyesuaian. Segala yang benar itu berasal dari Allah SWT, dan yang salah adalah murni kesalahan saya pribadi, sampai jumpa di Part III. Insya Allah.

Assalaamu'alaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuhu.



Rabu, 21 September 2011

Sebagian Ciri Keagungan Islam

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakutuhu

 Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, masjid adalah salah satu tanda-tanda keagungan Islam. Agama Islam adalah agama yang agung nan mulia. Hingga setiap muslim yang pintar dan yang bodoh, menjadi bangga, dengan keagungan Islam, bangga menjadi umat dari nabi besar Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam.

Jika ditanyakan kepada seorang kakek di pedesaan, mengapa ia memilih islam, jawabannya tidak lain karena islam adalah agama yang mulia, dan tidak akan ada yang bisa melebihi islam. Jika ditanyakan kepada seorang santri, mengapa ia sampai mati-matian membela islam, jawabannya tidak akan beda jauh dengan pernyataan si kakek, tapi jawabannya akan menggunakan bahasa kanjeng Nabi, "Al islamu ya'lu wala yu'la alaihi".

Tidak puas dengan jawaban tadi? tanyakan lagi ke orang desa tadi, jika benar agama islam itu agama yang mulia, maka apa buktinya? Mungkin dia hanya menjawab, sudahlah jangan terlalu dipikirkan, saya juga tidak terlalu tahu. (Hehe). Oleh karena itu banyak diantara kita yang sadar atau tidak sadar telah melangkahi islam yang selanjutnya bisa saja malah menghina tanda-tanda keagungan Islam. Yang menjadikannya tidak benar-benar ada dalam agama islam. Berdasarkan hal itu, maka kita perlu tahu apa bukti bahwa agama islam adalah agama yang mulia.

Ada banyak ciri keagungan islam, dilihat dari segala segi pun memang menonjol, tapi tidak akan semuanya diuraikan disini, hanya lima saja yang akan saya uraikan mengenai ciri-ciri keagungan islam, yang tidak dimiliki oleh agama lain. hanya islam saja yang punya.


Ciri kegungan islam yang pertama, akan saya bahas disini, dan ciri lainnya pada postingan selanjutnya. Ciri yang pertama adalah islam punya tanah suci, Mekah Mukaromah. Lalu apa untungnya punya tanah suci? Hm.. manusia mana yang bisa menyatukan keyakinan? pasti sulit walaupun bisa juga. Dengan adanya tanah suci, orang islam dimanapun berada, dari keluarga apapun, pasti punya keyakinan yang sama. Seperti kita rasakan, dalam shalat, tidak ada perbedaan dalam posisi kemana kita menghadap, dari kelompok apapun, orang manapun, asalkan ia islam, pasti shalatnya menghadap ke kiblat, Baitullah yang ada di tanah suci.

Wah,, katanya orang lain juga punya kok,, Baitul Muqoddas. Memang benar, tapi itu bukan milik mereka sendiri, tapi milik kita semua. Meskipun begitu, tidaklah sama baitul muqoddas dengan Kabah di Mekah mukaromah. Allah SWT berfirman : "Innamal musyrikuuna najasun" (Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah najis). Hingga Allah SWT tidak mengizinkan orang musyrik untuk menginjakkan kakinya di tanah suci Mekah.
Jangankan telapak kakinya, sehelai rambut orang musyrik, jatuh di tanah suci, Allah tidak meridhoinya. Tak ada tempat lain yang punya keistimewaan seperti itu.

Bagaimana dengan baitul muqoddas? Seorang rohaniawan mengatakan, di Masjidil Aqsa, masjid yang diagungkan oleh umat islam, disekitarnya tanpa rasa malu orang-orang mabuk-mabukan, berjoget ria, saling rangkul wanita dan pria yang bukan mahram. Dimanakah itu? Di tanah suci, selain tanah suci Mekah. Naudzubillahi min dzaalik. Adakah kejadian seperti itu di Mekah? Jawabannya adalah Tidak Ada.

Justru dikarenakan hal itu, Yahudi (musuh manusia sekolong langit) iri hati terhadap islam. Menurut yahudi, dengan adanya tanah suci bagi umat islam, agama islam akan diterima dengan mudah baik oleh yang bodoh maupun yang pintar.

http://artintifada.files.wordpress.com/2009/01/israhell_by_israevil.jpgOleh karena itu, selamanya yahudi akan berusaha untuk mengotori tanah suci. Dari dulu hingga kiamat yang akan datang. Bagaimana caranya? Dengan berbagai cara. Apalagi sekarang, di zaman science dan teknologi canggih. Yahudi berfikir, jika di tanah suci mekah tidak ada bioskop, ia tidak akan kalang langkah. Ia bisa membuat film yang bisa dikantongi oleh setiap orang. Film yang lebih brutal daripada yang ada di bioskop. Dibuatlah film pelacuran, bukan hanya laki-laki dan perempuan, tapi laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, yang paling keji, perempuan dengan hewan. Naudzubillahi min dzalik. Dibuat olehnya video yang bisa dibuka melalui handphone, disebarkan seluruh dunia, supaya umat islam terlibat. maksud mereka tidak lain agar penghuni yang tinggal di sekitar Mekah, tidak merasa malu oleh Ka'bah yang ada di tanah suci hinnga berani memutar film yang brutal seperti itu.

Biarlah, urusan Yahudi itu jadi urusan orang lain, sekarang kita urusi diri kita, siapa tahu, besok atau lusa diantara kita ada yang pergi ke mekah, jangan sampai di sana malah bertengkar, saling berkelahi, kemudian cerewet menghina orang Arab, "Si Baduy" lah,, "Si Onta" lah,, untuk apa? Pantas saja Allah sampai menjaga kesucian Mekah, sampai melarang barangsiapa yang ada di tanah suci, khususnya di waktu melaksanakan ibadah haji, bicara kotor pun tidak boleh, diskusi yang menjurus pada pertengkaran atau perkelahian tidak diperbolehkan. Untuk Menjaga kesucian Mekah, sebagai salah satu tanda keagungan Islam.

to be continued.. bersambung.. ke part II. Lanjut...


Minggu, 18 September 2011

Ibrahimovic Menjadi Imam Shalat dan Messi Jadi Makmum

Eh iya gitu? beneran,, kalo nggak percaya lihat aja gambar di bawah ini, kabarnya setelah barcelona menang, Ibrahimovic mengajak Messi masuk islam, dan dia yang jadi imam shalatnya. :D wah,,,

Klik untuk lihat gambar
Hehehe... jangan terlalu serius gan,,, senyum dikit itu bisa membantu ngilangin stress.. ^_^

Sumber ? ini sumbernya

Sabtu, 17 September 2011

Download Ceramah K.H. A.F. Ghazali

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Saat ini diwaktu yang sama, saya sedang mengetik postingan ini sambil mendengarkan salah satu rekaman ceramah dari K.H. A.F Ghazali (Alm). Siapakah beliau? Sejujurnya saya sendiri baru mengenal beliau melalui rekaman ceramahnya sekitar tiga tahun yang lalu. 

KH. A.F. Ghazali, adalah da’i kondang yang sangat dicintai oleh umat. Dalam ceramahnya, KH. A.F. Ghazali lebih banyak menggunakan bahasa Sunda. Beliau selalu menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat, pandai dalam membuat analogi yang bisa dimengerti. Maret 2008 lalu sebuah buku unik berjudul The People`s Religion : The Sermons of A.F. Ghazali (Agama Rakyat: Ceramah-ceramah A.F. Ghazali) diluncurkan. Buku tersebut merupakan hasil transkripsi dari ceramah-ceramah sang dai yang selama ini terdokumentasikan dalam bentuk rekaman kaset. buku yang ditulis Julian P. Millie –peneliti dari Monash University Australia– memilih empat tema sebagai topik yang ditulis, “Ayat-ayat Allah”, “Ngabageakeun Muharam”, “Tobat”, dan “Tugas Risalah”. Hasilnya adalah satu format buku bilingual, bahasa Sunda danbahasa Inggris.

Salah satu yang membuat ceramahnya gampang dimengerti adalah karena beliau benar-benar memikirkan bagaimana cara penyampaian yang sesuai dengan tempatnya akan ceramah.
Menurut Ibu Hj. A.F. Ghazali, kalau mau ceramah di suatu daerah, terlebih dulu beliau selalu mengadakan observasi. Bagaimana gaya bicaranya di daerah tersebut? Apa mata pencaharian pada umumnya? Bahkan tanahnya pun tidak lepas dari pengamatan KH. A.F. Ghazali. Jika tanahnya gersang, karakteristik penduduknya akan berbeda dengan yang tinggal di tanah subur. Demikian kata Ibu Hj. A.F. Ghazali sambil memperlihatkan koleksi kaset-kaset ceramah KH. A.F. Ghazali. (galuh purba)
Tidak semua da’i memiliki keahlian berceramah yang memikat seperti Ghazali. Maka, dalam konteks tersebut, ceramah menjadi skill dan seni tersendiri yang tidak hanya bernilai profan (duniawi), tetapi juga berdimensi sakral (suci) bagi umat Islam. Ceramah, dalam konteks ajaran Islam tidak lain  merupakan perwujudan titah Tuhan untuk amar  makruf nahi mungkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran).

Akan tetapi, untuk ibadah seperti itu, tidak semua orang Muslim mampu menjalankannya dengan halus, santun, bahkan jenaka seperti yang dilakukan Ghazali. Ia piawai mengemas ajaran-ajaran Islam dengan bahasa Sunda bagi khalayak sasarannya yang utama, yaitu penduduk desa di Jawa Barat. Bahasa asli penduduk Jawa Barat adalah bahasa Sunda, yang dewasa ini digunakan oleh kurang lebih 27.000.000 orang (Julian Millie: 2008).

Ceramah bisa jadi merupakan metamorfosis tradisi lisan dalam masyarakat Sunda yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Terlebih, ceramah yang menggunakan bahasa lokal seperti bahasa Sunda adalah suatu kekayaan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sunda itu sendiri. Tradisi lisan merupakan cerminan identitas masyarakat atau golongan tempat mereka hidup. Tentu saja, khazanah tersebut tidak boleh hilang hanya karena sang penutur, sang dai, meninggal dunia.

K.H. A.F. Ghazali setelah wafat tahun 2001 mewariskan ceramahnya bagi jemaahnya di tatar Sunda. Saya dan jutaan warga Jawa Barat adalah pewaris aktif (active bearers) tradisi lisan Sunda. Saya sangat apresiatif kepada Julian P. Millie, penulis buku The People`s Religion: The Sermons of A.F. Ghazali. Karyanya akan mendokumentasikan dan menyelamatkan khazanah kebudayaan masyarakat Sunda dari senjakala kepunahan. Dengan menuliskan tradisi lisan tersebut, maka ceramah sebagai satu khazanah budaya diawetkan dan dilestarikan dalam bentuk tulisan, verba volant, scripta manent. (Dede Syarif)

Untuk saya sendiri, beliau adalah penceramah dengan bahasa sunda terbaik yang pernah saya tahu. Selain bahasa sunda, beliau pun paham bahasa inggris. Beliau sudah wafat pada tahun 2001. Semoga Allah menempatkannya di tempat yang baik. Aamiin.

Berikut ini beberapa rekaman ceramah K.H. A.F Ghazali versi mp3. Silakan didownload dan didengarkan, dan anda akan tahu bagaimana lihainya beliau dalam menyampaikan da'wah.

Silakan di download, moga bermanfaat. ^_^ 
Link yang dulu udah banyak yang rusak, ini sudah di update. Hatur nuhun kang erick A

Jumat, 16 September 2011

Da'wah (Mengajak orang lain menuju jalan Allah)

Artikel ini adalah terjemahan dari website islami saya yang berbahasa inggris. Artikel aslinya bisa di lihat di www.andretauladan.tk dari sumber asli www.islamicoccasions.com. 


Setiap Jum'at sore, setelah memberikan kuliah Jum'at di Masjid Pusat (Masjid Agung), seorang Imam dan anaknya yang berumur sebelas tahun pergi ke kota dengan membawa buklet "Jalan Menuju Surga" dan literatur islami lainnya.

Namun kali ini, adalah sore yang tidak biasa, sangat tidak mendukung bagi mereka untuk menyebarkan buklet yang mereka miliki. Udara sangat dingin dan jalanan sedang diguyur hujan.

Sang anak sudah bersiap-siap dengan mengenakan pakaiannya yang paling hangat dan paling kering, dan berkata "Baik Ayah, saya sudah siap!" Ayahnya, "Al-Mualim" bertanya "Siap untuk apa nak?"

"Ayah, sekarang waktunya kita untuk keluar bersama" Ayahnya menjawab "Nak, diluar sangat dingin, dan saat ini sedang hujan deras".

Anak itu memperlihatkan tatapan yang mengejutkan, dan bertanya, "Tapi Yah,  bukankah orang-orang tetap sedang menuju ke neraka walaupun ini sedang hujan deras?". Ayahnya menjawab "Nak, Ayah tidak akan keluar pada cuaca seperti ini"

Dengan sedih anak itu bertanya "Yah, bolehkah saya pergi? Kumohon.".    Ayahnya tampak ragu-ragu untuk sesaat dan akhirnya menjawab "Nak, kau boleh pergi, ini bukletnya, hati-hati nak!". "Terima kasih Ayah"

Dan dengan itu, anak itu pergi hujan-hujanan. Anak sebelas tahun itu berjalan menyusuri jalan di kota, door to door dan memberikan pamflet atau buklet pada setiap orang yang ia temui di jalan.

Setelah dua jam berjalan dalam guyuran hujan, ia terlihat basah kuyup, badan menggigil, dan mulai lelah. Di tangannya masih tersisa sebuah buklet terakhir. Ia berheti di sebuah sudut, mencari seseorang untuk diberi buklet itu, tapi jalanan benar-benar sepi.

Kemudian ia menuju ke sebuah rumah menyusuri pinggiran jalan. Ia menekan bel rumah itu, tapi tak ada jawaban. Ia membunyikan bel rumah itu berkali-kali. Tapi tetap tak ada seorang pun yang menjawab dari dalam rumah itu.

Akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan da'wahnya untuk hari itu. Ia mulai meninggalkan rumah itu, tapi sesuatu menghentikannya. Ia kembali ke rumah itu, membunyikan bel rumah itu dan mengetuk pintunya dengan keras. Ia menunggu, sesuatu menahannya untuk pergi dari beranda rumah itu.

Ia kembali membunyikan bel, kali ini ada seseorang yang perlahan membuka pintu. Di belakan pintu itu berdiri seorang wanita tua dengan wajah yang terlihat sedih sekali. Dengan lembut wanita itu bertanya "Ada yang bisa saya bantu, Nak?"

Dengan mata yang berseri dan senyum yang mengangkat dunianya, anak ini berkata "Nyonya, maaf bila saya telah mengganggu, tapi saya hanya ingin menyampaikan bahwa 'Allah mencintai dan memperdulikan Nyonya' dan saya datang untuk memberikan buklet terakhir saya pada Nyonya, yang akan memberitahu Nyonya segala sesuatu tentang Tuhan, tujuan sebenarnya dari penciptaan, dan bagaimana cara mendapatkan nikmat dari-Nya"

Dengan itu, wanita tua itu menerimanya, dan pada saat anak ini meninggalkan rumahnya ia berkata "Terima kasih nak, Tuhan memberkatimu".

Pada Jum'at berikutnya, setelah memberikan kuliah Jum'at di Masjid Pusat. Seperti biasa diakhir kuliah ia bertanya kepada para jama'ah "Ada seseorang yang ingin bertanya?"

Perlahan, di belakan barisan jamaah wanita, dari pengeras suara terdengar suara parau dari seseorang. Dari suara itu tersirat kepuasan dan kesenangan, meskipun tidak terlihat jelas siapa yang sedang berbicara. "Tak ada seorang pun di perkumpulan ini yang kenal saya. Saya belum pernah hadir di sini sebelumnya. Karena, sebelum hari Jum'at yang lalu, saya bukan seorang muslim. Suami saya meninggal beberapa waktu yang lalu, meninggalkan saya sendirian, dan membuat saya benar-benar kesepian. Jum'at yang lalu menjadi hari yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, terlebih keadaan hati saya, yang waktu itu sedang putus asa, tidak memiliki harapan ataupun keinginan untuk terus hidup.

Jadi saya mengambil tali dan sebuah kursi, dan naik ke loteng rumah, saya mengikat tali itu di palang atap saya, dan mengikatkan ujung lainnya di leher saya.  Saya berdiri di kursi itu dalam keadaan hati yang hancur dan merasa benar-benar kesepian. Waktu itu saya hampir mati, ketika tiba-tiba bel rumah saya berbunyi mengejutkan saya.  Saya berfikir, saya akan menunggu beberapa menit, dan siapa pun yang membunyikan bel, pasti orang itu akan pergi.

Saya terus menunggu, tapi suara bel terdengar semakin keras dan orang yang membunyikan bel juga mengetuk pintu dengan keras. Saya berfikir lagi 'siapakah kiranya?  tak pernah ada seorang pun yang membunyikan bel rumah saya dan datang menemui saya'. Saya melepaskan tali dari leher saya, dan menuju pintu karena bel terus berbunyi.

Ketika saya membuka pintu, saya hampir tidak percaya apa yang saya lihat, seorang malaikat kecil dengan wajah berseri sedang berdiri di beranda rumah saya. Seorang anak yang paling manis yang pernah saya temui seumur hidup. Senyumnya, oh! saya tidak bisa menggambarkannya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya seolah menghidupkan kembali hati saya yang sudah mati, ia berkata "Nyonya, saya hanya datang untuk menyampaikan bahwa Allah sangat menyayangi dan mempedulikanmu!" Dan memberikan sebuah buklet "Jalan Menuju Surga" yang saya pegang sekarang.

Anak kecil itu menghilang bersama hujan dan udara dingin diluar, saya menutup pintu, dan membaca setiap kata dalam buklet ini perlahan-lahan. Dan saya pergi ke loten untuk melepas tali yang saya siapkan tadi, saya berfikir, saya tidak memerlukannya lagi.

Kalian tahu, sekarang saya menjadi seorang hamba dari Tuhan Yang Satu. Karena alamat majlis ini tertulis di buklet yang saya terima, maka saya datang ke sini untuk mengucapkan pada malaikat kecil, yang telah datang sekejap saja, dan karena dia telah membantu saya untuk selamat dari neraka.

Tak ada mata yang kering pada setiap orang yang hadir di Masjid itu. Dan teriakan takbir terdengar diudara, bahkan diantara para jamaah wanita.

Sang Imam (Ayah) turun dari mimbar, dan memeluk anaknya yang ada di barisan depan, ia memeluk dan menangis tak terkendali.

Mungkin belum pernah ada majelis atau mungkin belum pernah ada di dunia ini seorang pun yang melihat bagaimana seorang ayah sangat mencintai anaknya kecuali yang satu ini.

Kamu (umat islam) adlah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusa, (karena kamu) menyuruh 9berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (Q.S. Al Imran ayat 110)

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik (Q.S. An Nahl ayat 125)

--terjemahan seadanya, apabila ada kekurangan, mohon dikoreksi.--
 
Every Friday afternoon, after the Jummah service at the Central Mosque, the Imam and his eleven year old son would go out into their town and hand out “Path to Paradise” and other Islamic literature
Every Friday afternoon, after the Jummah service at the Central Mosque, the Imam and his eleven year old son would go out into their town and hand out “Path to Paradise” and other Islamic literature.
Every Friday afternoon, after the Jummah service at the Central Mosque, the Imam and his eleven year old son would go out into their town and hand out “Path to Paradise” and other Islamic literature.

Kamis, 15 September 2011

Alam lain yang tidak diketahui


ikan.jpg
Pada suatu hari seekor ikan besar bercerita kepada ikan kecil, bahwa kehidupan di bawah air tidak selamanya aman, ia menceritakan bahwa dialam lain ada seseorang yang disebut manusia, manusia itu suka memancing ikan dan makanan yang terlihat enak di air adalah umpan. Si ikan besar menceritakan apa itu umpan, kail, dan dimana biasanya manusia memancing ikan. Ikan kecil tersebut tidak begitu saja percaya pada kata-kata ikan besar. Apa yang dikatakan oleh ikan besar dianggap sebagai dongeng belaka, hanya menakut-nakuti ikan kecil tersebut, dan mencegahikan kecil untuk tidak bermain seenaknya.

Pada suatu hari, ikan kecil bermain ke daerah yang biasanya ada manusia yang sedang memancing disitu, disitu banyak makanan, ikan kecil itu tidak tahu bahwa itu umpan, sekali ia makan, masih tidak terjadi apa-apa, ia mulai berfikir bahwa apa yang diceritakan ikan besar itu hanya kebohongan, ia pun terus bermain di situ, hingga akhirnya ia menemukan makanan yang tertancap pada sebuah kail, ia pun memakannya, dan sungguh malang, mulutnya yang sudah tertancap tidak bisa lepas lagi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3vT8QLHjGMAA4jt-shlBgDXQxFWof7h4mFpdRpg36NZpJXTFeZrtJxViVsXz_usZ73gFfh9TzPG41SZ2VXlg9fxAoqH8_61izPkaSq26TOR_TrQMb42xmyxwPyd8EbGc6Bym1af6UWY/s1600/kartun-mancing.jpgPemancing yang merasakan ada gerakan dari pancingnya segera mengangkat pancingnya, ikan itu pun terangkat dan keluarlah ia dari dunianya, tempat ia hidup, sampailah ia luar air, di atas itu ia bisa melihat dunianya sebelumnya, dan ia baru percaya bahwa ada alam lain selain alam tempat dia hidup, ingin sekali ia kembali ke alamnya yang lama, dan berhati-hati untuk tidak bermain ke wilayah terlarang, namun keinginan tinggal keinginan, ia tidak mampu kembali ke alamnya.

Banyak manusia yang berfikir bahwa kehidupan hanya ada di dunia ini, seperti ikan kecil bahwa kehidupan hanya ada di alam air saja. Ada sesuatu yang disebut malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa dan setan yang selalu mebahayakan kehidupan manusia, mereka tidak terlihat oleh kita, seperti nelayan yang tidak terlihat oleh ikan yang biasa hidup di bawah air. Kita sudah diperingatkan untuk menjauhi setan seperti ikan kecil yang diperingatkan untuk menjauhi kail.

Bayangkan jika malaikat maut (Izrail) datang menjemput kita. Jika kita dalam keadaan yang siap, kita akan merasakan sakit yang luar biasa ketika nyawa dicabut. Dan kita akan melihat dan percaya tentang adanya alam lain, seperti ikan kecil pada contoh diatas. Kematian kita adalah kepastian, tapi apakah kita sudah siap untuk menghadap Sang Maha Kuasa?

Selasa, 13 September 2011

Backbiting (Gheebah) - In the Light of Qur'an and Hadith


Bismillahir Rahmanir Raheem

http://sadaatrishta.webs.com/ASSALAMUALAIKUM.gif

As Salamu Alaykum wa Rahmatullahi Wa Barkatuh!

http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif
http://img137.imageshack.us/img137/6059/z4c93d5e459997.gif

http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

~ Backbiting ~

(Gheebah)

( In the Light of Qur'an and Hadith )


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif



http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

Allah Subhanu Wa Ta'ala Says,

http://www.islamicity.com/Mosque/ArabicScript/Ayat/49/49_12.gif


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif
Interpretation of meaning in English:

O ye who believe!
Avoid suspicion as much (as possible):
for suspicion in some cases is a sin:
And spy not on each other behind their backs.
Would any of you like
to eat the flesh of his dead brother?
Nay, ye would abhor it...
(so abhore the backbiting)
But fear Allah.
For Allah is Oft-Returning, Most Merciful.


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

Interpretation of meaning in Urdu:


Aae imaan walon!
Shak aur shubhaat se
 jiss qadar mumkin ho bacho;
kiyonke shubhaat kuch halaton mein
gunaah hote hain:
aur ek doosre ki jasoosi
unnke peeth peeche na kiya karo.

Kiya tum mein se koyee
apne murdah bhai ka
ghost khana pasand karega?
Bilkul nahi,
tum sub intehayi na-pasand karo ge
(iss liye Gheebat ko bhi intihaayi na-pasand karo)

aur Allah se daro,
Allah Tauba Qubool Karne Waale
aur Rahem Karne Waale hain.



http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif


Hadith

Anas  (RadiAllahu anhu) narrated that the
Messenger of Allah (Sallallahu alaihi wa'sallam) said,



"When I was ascended to heaven,
I passed by a people who had copper nails
with which they scratched their faces and chests,

and I said, "O Jibreel, who are these?'


He said, "These are those who used to eat
other people's flesh and attack their honour."


(Aboo Dawood)


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif
Interpretation of meaning in Urdu:

Anas (RadiAllahu anhu) ne riwayat kiya ke
Nabi (Sallallahu alaihi wa'sallam) ne farmaaya:

"Jab main Jannat mein utaara gaya
to main aaise logon ke paas se guzra
jin ke paas taambe ke naakhun the
 jiss se unhon ne apne chehre aur seene ko
kharonch rakha tha.

Main ne Jibra'il (Aleihissalaam) se daryaft kiya:
"O! Jibra'il! yeh kaun log hain? "


Unhon ne farmaaya:
"Yeh woh log hain
 jo doosre logon ka ghost khaya karte the aur
unnki izzat wa namoos pe hamla aawar hote the."


(Aboo Dawood)



http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif



http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

Difference between
'Slandering' and 'Backbiting'


Abu Hurayrah (RadiAllahu anhu) narrated that
the Prophet (Sallallahu alaihi wa'sallam) said,

"Do you know what backbiting is?"

They said, "Allah and His Messenger know best."

He (Sallallahu alaihi wa'sallam) then said,

"It is to say something about your brother
that he would dislike."

Someone asked him,

"But what if what I say is true?"

The Messenger of Allah (Sallallahu alaihi wa'sallam) said,

"If what you say about him is true,
you are backbiting him,

but if it is not true
then you have slandered him."

(Muslim)

http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

NOTE:

We would like to give special thanks to;
Brother Mohammad Usman
for Urdu translation.

May Allah bless him and reward him abundantly
in both the worlds!
(Aameen)

http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif
http://www.alhudainstitute.ca/images/Eid_Banner_2008.png


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

Share this POST with maximum number of people you can.
Guiding one soul to knowledge and faith
is a momentous achievement.
It is what will earn us great blessings.
(Insha Allah)

Jazak Allahu khairan !

With kind & humble regards,
Umm Safoora


http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif
~ Please join ~
 
~Precious_Teachings _Of_Islam~

http://in.groups. yahoo.com/ group/Precious_ Teachings_ Of_Islam/

~Divine_Light_ Of_Allah~
http://in.groups. yahoo.com/ group/Divine_ Light_Of_ Allah/join


http://groups. yahoo.com/ group/ALLAH_ KA_NOOR/join

~And learn more about Islam~

http://img201.imageshack.us/img201/3935/z4c93d358c63a0.gif

Berita Lama | Hindari Stress Dengan Membaca Al-Qur'an



Oleh : Triantoro Safaria, S Psi. MSi. Psi.
Alquran merupakan petunjuk dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat petunjuk bagi kita untuk menjalani hidup dengan lurus dan bersih.  Di antara bentuk zikir yang utama adalah membaca Alquran.  Terdapat beberapa keutamaan membaca Alquran, antara lain dapat menyembuhkan dan membersihkan hati  serta menenangkan jiwa. Allah SWT berfirman, “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman “ (Al Isra : 82). Melalui membaca Alquran,  maka secara fisiologis dapat menurunkan stres di dalam tubuh.

Proses fisiologis di dalam tubuh terjadi ketika reseptor menerima rangsangan dari stressor untuk pertama kalinya. Rangsangan itu kemudian diteruskan menuju hipotalamus. Rangsangan itu menyebabkan hipotalamus mengeluarkan hormon corticotropin-releasing factor (CRF) yang menstimulasi kelenjar anterior pituitary untuk mengeluarkan hormon adrenocorticotrophic hormone (ACTH) yang kemudian  menstimulasi kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon cortisol (hydrocortosone), adrenalin (epinepdrine), dan noradrenalin (norepinephrine).

Cortisol mempunyai dampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh, karena cortisol akan menekan peredaran T-cell yang diproduksi oleh kelenjar thymus dan B-cell  yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Kedua sel ini bertanggung jawab atas kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari bakteri, virus atau infeksi-infeksi yang akan menimbulkan penyakit (Rice, 1992).

Meningkatnnya hormon cortisol ini menyebabkan lebih banyak glukogen dipecah menjadi glukose, sehingga kadar glukose dalam darah bertambah. Hal ini menyebabkan tubuh memiliki energi penuh untuk bertempur.  Peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin  mempengaruhi sistem syaraf simpatis  sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan  percepatan peredaran darah. Adrenalin merupakan hormon stres yang bersifat jangka pendek (a short-term  stress hormone).

Stimulasi dari stressor menyebabkan hipotalamus mengeluarkan thyrotropin-releasing factor  (TRF),   pelepasan hormon ini menstimulasi  kelenjar pituitary untuk  mempengaruhi kelenjar thyroid untuk melepas hormon thyroxin. Thyroxine ini merupakakan hormon stres jangka panjang (long-term stress hormone) yang mengakibatkan  aktivitas mental meningkat, individu merasa lebih cemas dan tidak tenang, selalu merasa lelah, dan efek lainnya adalah meningkatkan sekresi  zat asam lambung (gastric juice) sehingga menyebabkan penyakit diare dan pendarahan maag (Rice, 1992).

Sistem  syaraf  simpatis (sympathetic  nervous system) bekerja melalui rangsangan hipotalamus dan  spinal cord  karena adanya stimulasi tegangan (stressor). Bekerjanya sistem syaraf simpatis ini  menimbulkan dampak antara lain yaitu : meningkatkan tekanan darah, meningkatkan konsumsi energi total, meningkatkan konsentrasi glukose dalam darah, meningkatkan pelepasan energi pada otot,  meningkatkan ketegangan otot-otot, meningkatkan aktivitas mental,  dan meningkatkan tingkat pengentalan darah (Guyton, dalam Rice, 1992). Maka dari itu terapi melalui membaca Alquran, akan menyebabkan ketegangan secara fisiologis akan menurun, sehingga akan tercipta sebuah keadaam relaks dan tenang baik secara fisiologis maupun psikologis.

Membaca Alquran dapat menyembuhkan keresahan jiwa sekaligus menguatkan jiwa itu untuk menghadapi  tekanan masalah yang berat sekalipun. Allah SWT berfirman, “  Hai manusia, telah datang kepadamu  pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Yunus : 57).  Ketika  hati kita sedang resah dan gelisah  bacalah Alquran, karena  melaluinya kita mendapatkan pemahaman yang mendalam  akan masalah yang sedang kita hadapi. Allah SWT berfirman, “ Alquran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman “ (Fushshilat : 44).

Banyak sunah Rasul  yang menjelaskan secara tegas keutamaan dari membaca Alquran ini di antaranya : “ Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah dan mempelajarinya kecuali, ketenangan turun terhadap mereka, rahmat menyelimuti mereka, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut mereka pada  yang ada  di sisi-Nya” (HR Muslim).

Terapi  membaca Alquran  memiliki  kekuatan untuk  menenangkan jiwa. Ketika  kita tertimpa masalah yang berat, jiwa menjadi galau, resah dan gelisah, saat itulah  nur cahaya Alquran akan  menerangi hati kita hingga menjadi  damai.  Ketika kita membaca firman Allah SWT yang berisi  harapan yang menguatkan jiwa, saat itulah jiwa yang semula gelisah menjadi tenang karenanya.

Membaca Alquran  memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita.  Rahmat Allah SWT akan senantiasa  mengelilingi jiwa kita  dan  pertolongan-Nya akan semakin mudah kita dapatkan. Belum lagi pahala  yang akan kita peroleh, karena  setiap huruf yang kita baca, akan   dihitung sebagai  satu kebaikan yang akan kita peroleh dalam hidup. Sebagai contoh  ketika kita dililit utang, Allah SWT memberikan  jalan bagi kita untuk mampu mencicilnya, melapangkan rezeki kita, dan memudahkan usaha kita untuk  melunasi hutang tersebut. Ini merupakan  banyak kebaikan  yang akan kita peroleh jika kita  mau membaca Alquran.

Sebagaimana Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:“Barangsiapa membaca satu huruf  dari Kitabullah, ia mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan itu berlipat sepuluh. Aku tidak mengatakan Alif lam mim itu satu huruf, tetapi Alim satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf” (HR Tirmidzi). Selain itu Alquran akan memberikan syafaatnya di alam kubur, dan hari kiamat. Sebagai mana hadist nabi yang diriwaytkan oleh Imam Muslim: Bacalah Alquran karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya” (HR Muslim).

Melihat  manfaat dan kebaikan dari membaca Alquran ini, maka sudah seharusnya kita semua sebagai seorang muslim memperbanyak membaca Alquran. Apalagi di sepanjang bulan Ramadhan, dimana pahala dari semua kebaikan akan dilipat gandakan oleh Allah SWT  dalam jumlah yang tak terhingga.  Tidak saja Alquran akan memberikan ketenangan batin dan jiwa, dengan membaca Alquran nur cahaya dan petunjuk dari Allah SWT akan  dilimpahkan dalam kehidupan kita. Semoga kita menjadi orang-orang yang ahli membaca Alquran di sepanjang hidup kita. (*)
 
*)Penulis adalah dosen Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Sumber : Radarjogja

Pada Suatu Ketika - Sujiwo Tejo (lirik)

Buat kalian para penggemar Sujiwo Tejo, pasti tahu lagu ini. Disini saya sajikan lirik dari lagu ini.

Wong takon
Wong sing tur kang angkoro
Antarane riko aku iki

Sumebar ron ronane koro
Janji sabar
Sabar sak wetoro wektu

Kala mangsane
Titi kolo mongso

Pamudjiku ti biso
Sinutra korban jiwanggo
Pamungkase kang tur angkoro
Titi kolo mongso
Sumber : Kapanlagi


Senin, 12 September 2011

Kisah Seorang Nenek Pengumpul Daun


Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah isapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. “Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.”
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang Kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.
“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya.”
Kisah ini saya dengar dari Kiai Madura, D. Zawawi Imran, membuat bulu kuduk saya merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw?
Semoga kisah ini menjadikan kita semakin mencintai Nabi Muhammad, Rasulullah saw……
Allahhuma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad.
(Sumber : buku “Rindu Rasul”, karangan Jalaluddin Rakhmat, penerbit Rosda Bandung, hal 31-33. cetakan pertama September 2001)

Tanda-tanda Kehancuran Masyarakat Barat

 
Firman Allah Azza wajalla:
ูˆู…ู† ุฃุนุฑุถ ุนู† ุฐูƒุฑูŠ ูุฅู† ู„ู‡ ู…ุนูŠุดุฉ ุถู†ูƒุง ูˆู†ุญุดุฑู‡ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุฃุนู…ู‰
“Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingatKu, maka sungguh baginya kehidupan yang sempit dan Kami bangkitkan dia pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha 124)
Siapa saja yang mengamati kehidupan masyarakat Barat, apalagi mereka yang tinggal lama di sana dan tidak larut dalam kehidupan Barat, akan mengetahui bahwa masyarakat tersebut sedang mengalami krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.
Mereka tengah berjalan menuju arah keruntuhan dan kehilangan fondasi kemanusiaan. Itu disebabkan karena mereka tenggelam dalam arus materialisme sebagai Tuhan baru di dunia Barat. Nilai-nilai Robbani tercabut dari hati manusia yang tidak hidup di atas hidayah. Mereka akhirnya hidup dalam kegelapan yang mencekam. Berjalan sebisanya, kadang membentur ke kanan dan ke kiri. Persis seperti manusia mabuk dan sempoyongan.
Berikut ini beberapa fenomena kehancuran kehidupan masyarakat Barat yang penting dicermati:
Anjing sahabat setia
Sudah menjadi kultur masyarakat Barat, akrab dengan hewan yang namanya anjing. Berbagai jenis anjing mereka pelihara sesuai dengan selera masing-masing. Sepintas lalu, orang terkagum-kagum pada masyarakat Barat dalam soal yang satu ini. Mereka menilai bahwa ini merupakan kemajuan masyarakat Barat yang sayang kepada hewan.
Sesungguhnya, penilaian seperti ini muncul karena tidak menelusuri jalan hidup mereka dengan dunia yang serba gemerlap dengan materialisme. Keterikatan mereka pada anjing sudah sedemikian rupa sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa 'No life without dog' (tak ada kehidupan tanpa anjing). Padahal untuk memelihara anjing di sana, memerlukan biaya yang tak sedikit. Daging yang dikonsumsi anjing mereka lebih mahal dari daging yang dimakan manusia.
Jika kita amati lebih mendalam, kita akan dapati bahwa keakraban mereka dengan anjing adalah salah satu malapetaka kemanusiaan yang dialami insan Eropa, dimana mereka sudah tak percaya lagi bersahabat dengan manusia. Bahkan tidak percaya pada anak sendiri.
Mereka merasa lebih percaya kepada anjing daripada manusia. Mereka lebih mau memelihara anjing dan hidup bersama anjing daripada hidup serumah dengan anak atau suami. Jadi memelihara anjing adalah pelarian alias frustrasi pada manusia.
Kenapa? Karena dari pengalaman hidupnya, mereka merasakan hidup bersama dengan manusia, hanya menimbulkan banyak persoalan yang tidak sederhana, baik dengan pasangan hidup maupun anak keturunan sendiri. Yang didapat bukan ketenangan, justru kesengsaraan. Inilah krisis kemanusiaan di Barat.

Berapa banyak orang-orang berusia tua tinggal bersama anjingnya di rumah. Anjing itu betul-betul menjadi teman hidup. Bahkan dibawa tidur bersama. Ini karena kultur di Barat, anak-anak yang sudah besar tidak mau tinggal bersama orang tuanya. Orangtua tinggal sendiri di rumahnya. Anak-anaknya tinggal terpisah dengan keluarganya sendiri, di luar kota atau dalam satu kota.
Penulis sering sekali menjumpai nenek (kira-kira di atas 70 tahun) yang berjalan naik kereta sendirian berkunjung ke rumah anaknya yang tinggal di kota lain. Akibat kesepian seperti ini, orang yang sudah berusia lanjut merasa sedih dan kesepian tinggal sendirian.
Grandpa_2
Secara materi, orang-orang tua yang sudah tidak bekerja lagi memang mendapatkan santunan (benefit) dari negara yang cukup untuk keperluan hidupnya. Tetapi, ada aspek lain dari hidupnya yang tak terpenuhi, yaitu kejiwaan dan ruhiyahnya.
Sesungguhnya, batin mereka berontak. Hati mereka merindukan hidup dengan anak dan cucunya. Namun itu tak mungkin terjadi dalam kultur mereka. Inilah yang menyebabkan pelarian kerinduan kepada binatang seperti anjing.

Kenapa harus anjing? Itu juga pertanyaan menarik. Karena hewan ini memang memiliki unsur kesetiakawanan yang baik dengan tuannya. Jadi, si nenek tadi mencurahkan kasih sayangnya kepada anjing, karena ia tidak dapat mencurahkannya kepada manusia, sekalipun itu anak atau cucunya sendiri.
Ada yang lebih parah dari itu, anak menitipkan orangtuanya di Panti jompo, bersama orang-orang tua lanjut usia lainnya. Panti ini dibayar dan di sana ada pegawai yang bekerja melayani dan menjaga mereka. Kalau di antara mereka ada yang mau ke toilet, ada yang menuntun. Kalau mau mandi, ada yang memandikan. Kalau ingin sesuatu, ada yang melayaninya. Tetapi apakah dengan begini, batin mereka terpuaskan? Tidak. Jelas tidak.
Program di Panti itu, ialah senam dan musik yang sesungguhnya bukan membantu menenangkan jiwa, tetapi justru menambah keruh pikiran mereka. Apa yang mereka butuhkan, tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Kadang pikiran kita bertanya-tanya, kenapa begitu teganya seorang anak menitipkan orangtuanya di Panti jompo? Apakah ia tidak merasa bahwa orang tua seperti itu membutuhkan kasih sayang anak?
Sekedar kelakar, tapi ini bisa juga merupakan hakikat sebenarnya, bahwa dulu waktu si ibu masih muda, ia punya anak atau bayi yang masih kecil. Ia titipkan buah hati dan kesayangannya ke penitipan anak. Saat anak masih bayi sedang merindukan kasih sayang ibu, tetapi karena tuntutan dunia dan mengejar materi, sang ibu tega meninggalkan anaknya di penitipan.
Apa yang terjadi setelah waktu berlalu puluhan tahun? Maka pada saat si ibu sudah tua renta, giliran ia dititipkan oleh anaknya di Panti Jompo. Jadi impas (seri), bukan? Na'zu billah min zalik. Sesuatu yang harusnya tidak boleh terjadi, jika manusia berada di atas jalan Hidayah.
love-islam
Rasul Saw pernah bersabda :
ู…ู† ู„ุง ูŠุฑุญู… ู„ุง ูŠุฑุญู…
Barangsiapa yang tidak mengasihani, ia tidak dikasihani.
Dan sabda Beliau Saw:
ุงุฑุญู…ูˆุง ู…ู† ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ูŠุฑุญู…ูƒู… ู…ู† ููŠ ุงู„ุณู…ุงุก
“Sayangilah orang yang ada di bumi, niscaya kamu disayangi oleh yang ada di langit”.
Membalas kasih orang tua
Firman Allah Subhanah wata’ala:
ูˆู‚ุถู‰ ุฑุจูƒ ุฃู„ุง ุชุนุจุฏูˆุง ุฅู„ุง ุฅูŠุงู‡ ูˆุจุงู„ูˆุงู„ุฏูŠู† ุฅุญุณุงู†ุง ุฅู…ุง ูŠุจู„ุบู† ุนู†ุฏูƒ ุงู„ูƒุจุฑ ุฃุญุฏู‡ู…ุง ุฃูˆ ูƒู„ุงู‡ู…ุง ูู„ุง ุชู‚ู„ ู„ู‡ู…ุง ุฃู ูˆู„ุง ุชู†ู‡ุฑู‡ู…ุง ูˆู‚ู„ ู„ู‡ู…ุง ู‚ูˆู„ุง ูƒุฑูŠู…ุง.
“Dan Robbmu telah menetapkan agar kamu tidak menyembah kecuali hanya Dia, dan kepada dua orangtuamu berbuat baiklah. Jika salah seorang dari mereka sudah lanjut usia atau kedua-duanya, maka janganlah engkau katakan padanya ‘Ah’, dan jangan bersuara keras kepada mereka, dan ucapkanlah perkataan yang mulia.” (Al-Isra’:23)
Berbeda total dengan pandangan hidup Barat, Islam menanamkan rasa kasih sayang kepada anak sejak ia masih kecil. Ibu mencurahkan kasih sayangnya kepada bayinya, dengan menyusui, mengurus dan membesarkan. Waktu si Ibu memang dihabiskan untuk mengurus anaknya. Bahkan penderitaan sudah dirasakan ibu sejak janin dalam kandungan.
Firman Allah Swt.
ุญู…ู„ุชู‡ ุฃู…ู‡ ูˆู‡ู†ุง ุนู„ู‰ ูˆู‡ู† ูˆูุตุงู„ู‡ ููŠ ุนุงู…ูŠู†.
(ia dikandung oleh ibunya dalam penderitaan demi penderitaan, dan memisahnya dalam usia dua tahun).
Ketika si ibu sudah tua, maka anaknya yang sudah dewasa gantian ingin membalas jasa si ibu. Giliran Ibunya diurus oleh si anak. Ibu tinggal menumpang di rumah anaknya, hidup bersama cucu-cucunya. Ketawa dan gembira bersama mereka.
Bila sakit, ia dirawat oleh anaknya. Ketika terasa jenuh di rumah anak yang satu, ia pindah ke anak yang lain. Ia diperlakukan sama oleh anak dan cucunya yang lain. Ia disambut, dilayani dan diurus oleh anak dan cucunya.
Mereka bersama-sama menghambakan dirinya kepada Allah Swt. Betapa indahnya hidup di bawah naungan ajaran Islam. Andaikan orang di luar Islam mengetahuinya, niscaya mereka akan cemburu pada ajaran mulia ini.
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk mulia, seharusnya menjadi sahabat dan teman untuk menjalankan hidup sesama komunitas manusia, saling membantu, menolong, saling bertukar pikiran, bahkan saling menunjang untuk mencapai tujuan hidup mengabdi kepada Allah Robbul alamin.
Manusia seharusnya mencari temannya sesama manusia, bukan saling menjauhi.
Di masyarakat barat, anjing diperlakukan seperti manusia, layaknya teman, diajak bicara, diperintah, dititipi pesan, dan seterusnya. Mereka mengasuhnya seperti mengasuh anak, dimandikan, dikasih makanan. Bahkan, daging yang dimakan anjing, tidak sembarangan. Ada standar khusus, harganya lebih mahal dari harga daging biasa yang dikonsumsi manusia.
Anjing harus dibawa berjalan keluar rumah sampai 3 kali sehari. Jika tidak, ia mengalami stress. Anjing dimandikan, dibawa tidur, mendampingi tuannya terus menerus, hingga dibawa piknik, naik mobil, kereta, dan tiketnya dibelikan khusus, dihitung sebagai penumpang.
Ini semua merupakan fenomena kehancuran kemanusiaan di Barat. Manusia tidak percaya lagi kepada anaknya, dia lebih suka membesarkan dan merawat anjing dari merawat anaknya. Ini juga merupakan bukti bahwa manusia membutuhkan makhluk yang hidup bersama dengannya. Ketika makhluk itu tidak didapatkan dari jenis manusia, anjing pun tak mengapa sebagai penggantinya. La hawla wala quwwata illa billah.
Gereja kosong

     
  St. George - inside
Fenomena lain yang tak kalah mengherankan di barat ialah kosongnya tempat ibadah (gereja). Gereja hanya dikunjungi untuk tiga acara, pertama kelahiran anak, kedua ketika seseorang menikah, dan yang terakhir, ketika ada yang meninggal. Selain itu mereka tidak lagi datang ke gereja.
Gereja mirip museum, tempat peninggalan benda-benda tua bersejarah. Yang datang ke gereja, jikapun ada, hanyalah kakek-kakek dan nenek-nenek tua bertongkat dan jalan terpapah-papah.
Ini menunjukkan insan barat sudah meninggalkan agamanya secara massal. Jika kalangan mudanya ditanya, “What is your religion?” (apakah agama Anda?). Mereka menjawab : 'football’ (bola kaki).
Mereka meninggalkan gereja, karena agamanya dirasakan tidak memberi kepuasan bagi hidup mereka dan tidak lagi mereka butuhkan. Hal itu seiring dengan arus materialisme yang semakin deras di barat, arus hedonisme yang makin kencang.
Manusia disibukkan dengan kegiatan mengejar uang dan memburu materi untuk kesenangan hidup atau untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin banyak tuntutan hidup yang dibutuhkan, semakin menuntut kerja keras untuk membayar kebutuhan itu. Mulai dari sewa rumah yang sangat tinggi, misalnya di London, kawasan pinggiran saja besarnya sewa rumah sekitar £1000 sebulan.
Begitu pun dengan kebutuhan transport, makanan, pakaian, perhiasan, pendidikan, piknik, dst, menyebabkan manusia harus habis-habisan berjuang mendapatkan pembayar kebutuhan hidup itu.
Lain lagi kesenangan syahwat dan hawa nafsu yang semakin menyebabkan mereka meninggalkan agamanya. Karena mahalnya living cost di negara-negara barat, sehingga mendorong mereka untuk hidup dengan pasangannya tanpa ikatan pernikahan.
Menurut mereka, nikah mememunculkan tuntutan-tuntutan dan kewajiban. Sementara, mereka tidak ingin diikat dengan kewajiban, namun hawa nafsunya terlampiaskan dengan lawan jenis yang berpandangan serupa. Akhirnya mereka menemukan pasangan hidup yang sejalan dengan pola pikirnya, lalu merekapun hidup serumah tanpa ikatan pernikahan. Saling memuaskan dan tidak saling memberatkan.
Kekeluargaan yang rapuh
Sungguh memilukan, ikatan kekeluargaan di barat sangat rapuh. Perceraian gampang terjadi. Salah satu yang mendorong mereka untuk hidup kumpul kebo, adalah rapuhnya kehidupan berumah tangga. Jika terjadi perselisihan di antara satu pasangan lelaki dan perempuan, maka mereka dengan mudah saja bubar. Lelaki pergi ke utara dan perempuannya ke selatan. Tinggal angkat koper saja.
Adapun jika mereka menikah secara resmi dengan perjanjian yang disahkan oleh negara, maka ketika terjadi perpecahan, harta yang mereka cari akan dibagi dua, seperti rumah, kendaraan dan lain sebagainya. Urusannya juga tak gampang, berhubungan dengan pengadilan dan seterusnya.
Bahkan mereka yang resmi menikahpun, sering melakukan perjanjian tertulis, tentang jumlah anak yang disepakati. Bahkan, ada juga yang sama-sama berjanji untuk tidak punya anak. Jadi secara umum, kultur masyarakat barat masa sekarang ini cenderung tidak menginginkan anak. Kalaupun mau, sangat mereka batasi, cukup satu atau maksimal dua.
Pikiran mereka ini didasarkan pada ideologi pragmatis dan individualis. Dengan punya anak, seseorang akan merasa direpotkan. Mulai anak itu dalam kandungan, ketika lahir, kemudian membesarkannya, menyekolahkannya, sampai anak tersebut beranjak dewasa.
Mereka menganggap kehidupan seperti itu sungguh merepotkan. Sementara mereka tidak mau repot. Merasa enjoy hidup sendiri. Memasak untuk sendiri, bekerja untuk dinikmati sendiri, lapar tanggung sendiri. Kalaupun mereka punya pasangan, pasangan itupun memiliki visi serupa juga.
Demikianlah mereka hidup. Bandingkan dengan Islam yang memandang pernikahan sebagai sarana meraih ketenangan, damai dan kemesraan. Firman Allah Swt:
ูˆู…ู† ุขูŠุงุชู‡ ุฃู† ุฎู„ู‚ ู„ูƒู… ู…ู† ุฃู†ูุณูƒู… ุฃุฒูˆุงุฌุง ู„ุชุณูƒู†ูˆุง ุฅู„ูŠู‡ุง ูˆุฌุนู„ ุจูŠู†ูƒู… ู…ูˆุฏุฉ ูˆุฑุญู…ุฉ ุฅู† ููŠ ุฐู„ูƒ ู„ุขูŠุงุช ู„ู‚ูˆู… ูŠุชููƒุฑูˆู†.
“Di antara tanda-tanda kebesaranNya, Ia menjadikan untuk kamu dari dirimu pasangan agar kamu mendapatkan ketenangan darinya. Dan Ia menjadikan di antara kamu kasih sayang dan belas kasihan. Sesunggunya dalam demikian itu terdapat ayat bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Ruum: 21)
Lalu pada masa yang akan datang, akan tiba waktunya kepunahan populasi orang Eropa. Sebab mereka yang hidup sekarang, tidak diteruskan oleh generasi penggantinya. Alhamdulillah, alladzi hadana ilal Islaam. (Segala puji bagi Allah yang menunjuki kita hidup di dalam Islam).
****
 sumber : Eramuslim

About Me

Andre Tauladan adalah blog untuk berbagi informasi umum. Terkadang di sini membahas topik agama, politik, sosial, pendidikan, atau teknologi. Selain Andre Tauladan, ada juga blog khusus untuk berbagi seputar kehidupan saya di Jurnalnya Andre, dan blog khusus untuk copas yaitu di Kumpulan Tulisan.

Streaming Radio Ahlussunnah

Today's Story

Dari setiap kejadian di akhir zaman, akan semakin nampak mana orang-orang yang lurus dan mana yang menyimpang. Akan terlihat pula mana orang mu'min dan mana yang munafiq. Mana yang memiliki permusuhan dengan orang kafir dan mana yang berkasihsayang dengan mereka.
© Andre Tauladan All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates